Chow Kit adalah suatu sub-daerah di tengah kota Kuala Lumpur, Malaysia. Ia berada di sekitar Jalan Chow Kit, Jalan Haji Thaib, Jalan Pantai, dan Jalan Tuanku Abdul Rahman. Nama kawasan ini diambil dari nama seorang penambang timah dan kanselor kota, Loke Chow Kit.
Daerah ini juga dikenal sebagai "Little Jakarta", karena banyak dihuni oleh para pendatang asal Indonesia.[1] Sebagian besar mereka adalah orang Minangkabau, Jawa, dan Aceh yang banyak membuka restoran serta berniaga di kios-kios kecil.[2][3] Belakangan ini, ada pula satu komunitas kecil orang Afrika yang berasal dari Nigeria. Mayoritas mereka menjadi pedagang di Bazaar Baru Chow Kit yang merupakan pasar pagi terbesar di Kuala Lumpur.[4]
Di sepanjang Jalan Haji Taib juga terdapat pasar malam yang dikenal sebagai Bundle Chow Kit, yang mana dikenal sebagai tempat penjualan pakaian bekas dan aksesori-aksesorinya..[5] Chow Kit juga dikenal sebagai daerah lampu merah dan sebagai tempat pertemuan para banci. Kawasan ini juga populer sebagai tempat para pecandu narkoba.[6]Stasiun Monorail Chow Kit terletak di dalam kawasan ini dan Stasiun LRT PWTC terletak berdekatan.
Lagu Chow Kit Road
PenyanyiSudirman Arshad pernah mengadakan konser terbuka di sini dan menyampaikan lagu 'Chow Kit Road' pada tahun 1980-an.
Referensi
^Antje Missbach; Separatist Conflict in Indonesia: The Long-distance Politics of the Acehnese diaspora; Routledge; 2012
^Sismudjito, Rizabuana Ismail and Darul Amin Abdul Munaf; The Rise and Tide of the Minangkabau Traditional Trading in Kuala Lumpur: A Preliminary Research; 2015