Marsha Chikita Fawzi (lahir 28 Januari 1989) adalah seorang aktivis, animator, pemeran dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Bungsu dari keluarga Fawzi, ia merupakan adik dari pemeran dan penyiar televisi Indonesia, Isabella Fawzi.
Karier
Sebagai animator
Sejak pertengahan 2000-an, Chiki menuntut ilmu di Multimedia University di Selangor, Malaysia. Selepas itu, ia magang di Les' Copaque Production dan terlibat dalam pembuatan animasi Upin & Ipin. Setelah magang dalam waktu yang cukup lama, akhirnya pada tahun 2010, ia ditawari bekerja tetap oleh Les' Copaque. Chiki pun resmi masuk sebagai pekerja tetap di Les' Copaque. Sempat mengerjakan beberapa hal, Chiki pun dipercaya memegang posisi tetap sebagai komposter yang menangani efek visual. Keberadaan tokoh Susanti yang berasal dari Indonesia dalam serial animasi tersebut juga tak lepas dari campur tangan Chiki. Sebagai orang Indonesia asli, Chiki sukses membuat tokoh Susanti menjadi tampil “sangat Indonesia” dalam serial tersebut. Selain Susanti, Chiki juga menyisipkan produk tradisional Indonesia dalam serial tersebut seperti kue semprong dan bakpia.
[1]
Chiki kembali ke Indonesia pada tahun 2012. Ia membentuk Monso House, perusahaan animasi independen dan bekerja sama dengan lima orang rekannya.[1]
Sebagai seniman
Selain menjadi animator, Chiki juga berbakat dalam bidang seni rupa. Ia sering kali diminta membuat lukisan mural.[1]
Sebagai penyanyi
Tahun 2016, Chiki memulai debutnya sebagai penyanyi. Namun ia tidak bergabung dengan label besar dan menyanyikan lagu-lagu pop komersial. Chiki merilis album Dimulai dari Mimpi secara independen. Tak hanya lagu-lagunya yang ia ciptakan sendiri, desain sampul album pun ia kerjakan secara mandiri. Distribusi album ini dibantu oleh Demajors.
Proses pembuatan album ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2014, karena dibuat secara indie dan tentunya banyak kendala yang terjadi, album tersebut baru rampung pada tahun 2016. Setiap pembelian satu album ini menghasilkan sumbangan lima ribu rupiah bagi Rumah Harapan, sebuah rumah singgah untuk anak-anak penderita penyakit parah, khususnya leukemia.
Chiki mengaku pembuatan album ini tak lebih dari sekadar wujud keinginannya untuk berkarya, sehingga ia tidak terlalu memikirkan perkara laris atau tidak, maupun masalah menurunnya pembelian rilisan musik dalam bentuk fisik saat ini.[2]