Seusai Kongres Wina pada tahun 1815, kawasan ini tidak memiliki nilai strategis karena terletak di dalam perbatasan Konfederasi Jerman, dan setelah berdirinya Kekaisaran Jerman pada tahun 1871, para perencana perang merasa bahwa perang pastinya sudah tidak bisa dimenangkan lagi jika musuh bisa merangsek masuk hingga sedalam itu. Jalur ini menjadi penting pada penghujung Perang Dunia II karena dipakai oleh Korps XII Amerika Serikat untuk bergerak ke arah timur pada akhir bulan Maret dan awal April 1945.
Pada masa perang dingin, Celah Fulda adalah salah satu dari dua rute yang dapat dipakai oleh Soviet untuk melancarkan serangan tank ke Jerman Barat; rute lainnya adalah dataran Jerman Utara. Rute ketiga adalah melalui lembah Sungai Donau dengan melanggar kenetralan Austria. Konsep pertempuran tank di Celah Fulda sangat menyita perhatian para perencana perang dari NATO pada masa tersebut.