Bijin-ga (美び人じん画が, "gambar orang cantik") adalah istilah umum untuk gambar wanita cantik (bijin) dalam seni Jepang, khususnya dalam cetakan balok kayu bergenre ukiyo-e.
Definsi
Kōjien mendefinisikan bijin-ga sebagai sebuah lukisan yang hanya "menekankan keindahan wanita",[1] dan Ensiklopedia Seni Dunia Shincho mendefinisikannya sebagai penggambaran "keindahan penampilan wanita".[2] Di sisi lain, Gendai Nihon Bijin-ga Zenshū Meisaku-sen I mendefinisikan bijin-ga sebagai lukisan yang mengeksplorasi "kecantikan batin wanita".[3] Oleh karena itu, hakikat bijin-ga tidak selalu dapat diungkapkan hanya melalui penggambaran bijin, seorang wanita yang selaras dengan gambaran kecantikan. Faktanya, dalam ukiyo-e bijin-ga, tidak dianggap penting bahwa gambar menyerupai fitur wajah model, dan penggambaran wanita dalam ukiyo-e bijin-ga bergaya daripada upaya untuk menciptakan gambar yang realistis;[4] Misalnya, sepanjang zaman Edo (1603–1867), wanita yang sudah menikah memiliki kebiasaan mencukur alis mereka (hikimayu), tetapi dalam bijin-ga, ada aturan untuk menggambar alis bagi wanita yang sudah menikah.
Sejarah
Ukiyo-e sendiri merupakan salah satu aliran seni cetak balok kayu dan lukisan yang diproduksi di Jepang sejak abad ke-17 hingga abad ke-19. Seni cetak ini sangat populer di kalangan pedagang Jepang dan kelas menengah pada masa itu.
Dari zaman Edo hingga zaman Meiji (1868–1912), evolusi teknis proses ukiyo-e meningkat, dengan akurasi ukiran dan pencetakan serta ketajaman warna yang digunakan berkembang melalui pengenalan proses pencetakan baru dan pewarna sintetis. Perkembangan teknis ini juga dapat dilihat dalam ukiyo-e bijin-ga, dan banyak pelukis bijin-ga berkontribusi pada evolusi teknik dan gaya ukiyo-e, dengan tujuan memaksimalkan ekspresi realistis dari keindahan nyata yang hidup di masa seniman tersebut.[5]