Bantuan tembakan udara

A-10 Thunderbolt memberikan bantuan udara dengan cara menjatuhkan bom

Bantuan tembakan udara (BTU)[1][2] atau yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Close Air Support[3] adalah salah satu taktik dalam dunia militer dimana aset udara (bisa berupa helikopter[4], pesawat terbang[5]) memberikan dukungan udara[6] berupa serangan terhadap target musuh yang berada di darat, guna mendukung berjalannya operasi militer di pihaknya ataupun melindungi kekuatan tempur sekutunya yang berada di darat.[7]

Sejarah

Perang Dunia I

Dalam sejarah konflik umat manusia, pertempuran militer yang mengandalkan operasi dukungan udara dekat secara signifikan adalah perang dunia 1. Secara historis juga, penggunaan alutsista udara mulai pertama kali digunakan secara masif pada perang ini.[8] Awalnya, unsur udara hanya digunakan sebagai pengintai dan misi pengawasan hingga pengeboman strategis pada perang dunia pertama.[9] Pesawat serang darat Jerman yang terkenal dalam perang ini seperti Junkers JI yang sepenuhnya badan pesawat dilapisi armor yang dibuat dari logam dapat menghujani posisi pasukan sekutu (infanteri dan artileri Inggris) dengan granat dan senapan mesin.[10]

Perang Dunia II

Angkatan Udara Amerika Serikat

Di Pertempuran Iwo Jima, beberapa skuadron pesawat tempur Vought F4U Corsairs melakukan serangan bantuan udara kepada pasukan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang demi mendukung operasi yang dilakukan pasukan marinir Amerika Serikat.[11]

Angkatan Udara Britania Raya

Royal Air Force atau Angkatan Udara Britania Raya memiliki pengalaman tempur dalam misi dukungan udara melalui pertempuran-pertempuran di Afrika Utara selama perang dunia 2 dan D-day.

Luftwaffe

Luftwaffe selaku cabang dari militer Jerman yang mengurusi peperangan udara lebih terfokus pada kemampuan pengeboman strategis. Jenis pesawat terbang yang terkenal dari mereka adalah Junkers Ju 87 Stuka.

Perang Korea

Korps marinir Amerika Serikat biasanya mengandalkan hubungannya dengan Angkatan Udara Amerika Serikat untuk melakukan dukungan udara, tetapi doktrin pertempuran USAF beralih menjadi lebih mengandalkan pengebom strategis dan pesawat pencegat. Permasalahan yang dihadapi antar cabang militer Amerika Serikat selama perang Korea adalah koordinasi yang kurang baik. Sering sekali permintaan dari pasukan darat untuk melakukan dukungan udara tidak dipenuhi angkatan udara.[12]

Perang Vietnam

Penggunaan secara ekstensif dan meluas pesawat bersayap tetap pancar gas seperti F4-Phantom II dalam palagan perang Vietnam pada misi-misi militer seperti dukungan udara dekat dan superioritas udara telah menjadikannya sebagai tulang punggung kekuatan udara Amerika Serikat selama konflik berlangsung di Vietnam. Angkatan Darat Amerika Serikat juga memperoleh lebih banyak kendali atas operasi dukungan udara dekatnya sendiri, demi mendukung operasi mereka melalui ketersediaan terhadap aset udara seperti helikopter tempur (helicopter gunships) dan helikopter serang (attack helicopter).[13]

Perang Teluk

Dalam perang teluk, penggunaan kendaraan lapis baja dan tank dengan jumlah yang masif oleh pasukan Irak semakin memperbesar peran penting dukungan udara dekat oleh pasukan koalisi. Pesawat bersayap tetap maupun pesawat bersayap putar, kedua-duanya diturunkan oleh Amerika Serikat dalam perang ini. Dalam operasi badai gurun, penggunaan helikopter serang Boeing AH-64 Apache, Lockheed AC-130, F-14, F-16 serta F-15.

Operasi militer di Indonesia

Operasi Terpadu

Operasi militer yang dilancarkan oleh militer Indonesia untuk menumpas pemberontakan GAM di provinsi Aceh ini tercatat menggunakan taktik bantuan tembakan udara dengan menggunakan aset udara helikopter Bolkow BO-105 yang menembakkan roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket) 2,75 inci kaliber 70 mm sekitar awal tahun 2003.[14][15]

Konflik di Papua

Dalam konflik militer yang terjadi di Papua sekitar tahun 2020-an, aparat mulai aktif menggunakan taktik bantuan tembakan udara dari aset udara yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia, seperti helikopter Bell 412 yang menembaki tempat yang diduga menjadi markas separatis dengan senapan mesin.[16]

Baca juga

Daftar Referensi

  1. ^ Iswahjudi (17-11-2024). "Latgabma Keris Woomera 2024, Pesawat F-16 Lanud Iswahjudi Sukses Hancurkan Target Sasaran Musuh". situs resmi TNI Angkatan Udara. Diakses tanggal 31 Desember 2024. 
  2. ^ Andreas, Damianus (2017-04-09). "TNI AU Gelar Aksi Aerobatik Rayakan HUT ke-17". tirto.id. Diakses tanggal 2024-12-31. 
  3. ^ nst (2024-11-28). "Aksi Kopasgat Simulasikan Ground Forward Air Control dalam Manlap Latihan Angkasa Yudha 2024 - Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI %". Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI. Diakses tanggal 2024-12-30. 
  4. ^ "Tembakan Udara Apache Belah Langit Martapura". Narasipos.Com. 2020-11-21. Diakses tanggal 2024-12-30. 
  5. ^ Group, Gatra Media. "F-16 Fighting Falcon TNI AU dan 6 KRI Nyaris Konfrontasi | Politik". www.gatra.com. Diakses tanggal 2024-12-30. 
  6. ^ S, Yuda Anggara; Asmoro, Novky; Halkis, Mhd (2023-12-25). "URGENSI BANTUAN TEMBAKAN UDARA DALAM OPERASI DUKUNGAN UDARA". Strategi Pertahanan Udara (dalam bahasa Inggris). 9 (2). doi:10.33172/jspu.v9i2.14555. ISSN 2830-3490. 
  7. ^ nst (2023-01-25). "Dukung Operasi Pendaratan Amfibi, TNI AU Kerahkan Helikopter dan Jet Tempur - Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI %". Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI. Diakses tanggal 2023-04-09. 
  8. ^ "What impact did the First World War have on aircraft and aerial warfare?". Imperial War Museums (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-09. 
  9. ^ "How is Close Air Support Changing? - Joint Air Power Competence Centre" (dalam bahasa Inggris). 2014-09-25. Diakses tanggal 2024-12-31. 
  10. ^ "Did German Armored Aircraft Invent "Close Air Support" in World War I?". HistoryNet (dalam bahasa Inggris). 2017-03-06. Diakses tanggal 2023-04-09. 
  11. ^ "Corsairs - Iwo Jima". public2.nhhcaws.local (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-09. 
  12. ^ "The Ups and Downs of Close Air Support". Air & Space Forces Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-09. 
  13. ^ "Close Air Support After Vietnam" (dalam bahasa Inggris). 
  14. ^ indomiliter (2013-07-14). "FFAR 2.75 Inchi: Ujung Tombak Bantuan Tembakan Udara TNI AU & TNI AD". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-02. 
  15. ^ indomiliter (2023-02-16). "Hari ini 56 Tahun Lalu, BO-105 Terbang Perdana - Helikopter Ringan Serbaguna yang Memukau, Sipil Laris Tempur Teruji". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-02. 
  16. ^ Indonesian Army Bell-412 providing air cover in Papua (2021), diakses tanggal 2025-01-02 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!