Kecamatan Banjarangkan adalah sebuah kecamatan di kabupaten Klungkung, Bali, Indonesia.[4] Luasnya adalah 45,73 km². Menurut penggunaannya luas wilayah Kecamatan Banjarangkan sebagian besar lahan digunakan untuk lahan sawah yaitu sebesar 43,90 %, sedangkan 28,21 % untuk tegalan, 13,95 % untuk perkebunan dan sisanya adalah tanah pekarangan, kuburan dan lainnya. Penduduknya berjumlah 36.273 jiwa (April 2004).[3]
Geografi
Batas Wilayah
Kecamatan Banjarangkan merupakan kecamatan yang terletak di ujung Barat Kabupaten Klungkung, dengan batas-batas sebagai berikut:
Secara administrasi Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 desa, 55 dusun, dan 29 desa adat didukung dengan beberapa sarana seperti: 10 pasar umum, 7 koperasi yang sudah berbadan hukum, 3 buah KUD dan 3 buah bank serta dilengkapi 26 buah LPD yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan perekonomian desa.
Pembagian administratif
Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 desa, antara lain:
Menurut hasil proyeksi Podes penduduk akhir tahun 2014 wilayah ini ditempati oleh 38.390 jiwa, dengan penyebaran yang tidak merata. Jika ditinjau dari kepadatan penduduknya, Kecamatan Banjarangkan mempunyai kepadatan penduduk 839 per km2. Diperhatikan dari jenis kelaminnya, secara keseluruhan penduduk wanita di daerah ini sudah seimbang dari penduduk laki-lakinya yaitu dengan sex ratio 99,43% dengan kata lain setiap 100 penduduk wanita ada sekitar 99,43 penduduk laki-laki.
Pendidikan dan Sosial Budaya
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Banjarangkan terdiri dari: 22 buah TK, 32 buah SD, 4 buah SMP Negeri dan 1 buah SMP swasta, serta 1 buah SMU Negeri dan dua buah SMK Swasta.
Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada 16 buah terdiri dari puskesmas induk 2 buah dan puskesmas pembantu 14 buah.
Peradilan
Pelanggaran/tindak kejahatan yang terjadi di wilayah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2013 terdapat 32 kasus, sedangkan pada tahun 2014 terdapat 15 kasus yang dilaporkan kepolsek setempat.
Agama
Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan sekaligus mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa. Bila dilihat dari jumlah pemeluk agama,di wilayah ini mayoritas beragama Hindu.