Bandar Udara Internasional Diosdado Macapagal (Bahasa Filipina: Paliparang Pandaigdig na Diosdado Macapagal) (DMIA), disebut juga Bandara Internasional Clark (IATA: CRK, ICAO: RPLC), adalah bandara utama yang melayani sebagian dari Clark Special Economic Zone (CSEZ) dan area Angeles City di Filipina.
Bandara tersebut terletak di sebuah area CSEZ yang dulunya digunakan sebagai pangkalan udara Clark Air Base, yang mana ditutup pada tahun 1991 oleh U.S. Air Force setelah letusan Gunung Pinatubo, dan dibuka kembali sebagai CSEZ.
Bandara ini adalah hub bagi Asian Spirit dan South East Asian Airlines dan melayani sebagai bandara pengganti di Manila, Bandara Internasional Ninoy Aquino, yang mana dianggap memiliki tarif pendaratan mahal oleh beberapa maskapai penerbangan yang melayani bandara Ninoy Aquino.
Bandara Diosdado Macapagal dipimpin oleh Clark International Airport Corporation (CIAC), sebuah perseroan terbatas yang dimiliki pemerintah.
Sejarah
Setelah pengosongan pangkalan udara Clark Air Base, yang mana ditutupi lahar setelah letusan Gunung Pinatubo dan badai taifun yang terjadi setelah letusan tersebut, pangkalan udara tersebut dibuka kembali pada tahun 1995 sebagai CSEZ.
Selama administrasi mantan Presiden Filipina, Fidel Ramos, bandara tersebut ditunjuk sebagai gerbang internasional utama menuju Filipina dan menjadi bandara internasional satu-satunya di Manila dan provinsi sekitarnya saat Bandara Internasional Ninoy Aquino di Metro Manila telah mencapai kapasitas penuh dan tidak dapat diperluas lagi.
Pada permulaan tahun 2000, bandara ini diberi nama DMIA oleh Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, atas penghormatan kepada ayahnya, Diosdado Macapagal, presiden Filipina ke-9, yang mana merupakan penduduk asli provinsi Pampanga, di mana bandara itu terletak sekarang.
Rencana Masa Depan
CIAC Board akhirnya menyetujui sebuah rencana master untuk pembangunan Bandara Internasional Diosdado Macapagal. Rencana tersebut berisi perluasan dan modernisasi terminal penumpang yang sudah ada dan mengubahnya menjadi terminal untuk maskapai penerbangan bertarif rendah dan akan menjadi gerbang internasional utama menuju Filipina, membuat bandara tersebut menjadi Terminal Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah pertama di Manila dan ketiga di Asia, setelah Bandara Internasional Kuala Lumpur dan Bandara Internasional Changi.
Ada juga rencana ambisius untuk membangun sebuah terminal penumpang yang lebih besar dan berteknologi tinggi daripada terminal penumpang di Bandara Internasional Hong Kong dan Bandara Internasional Suvarnabhumi tetapi lebih kecil daripada Terminal 3 Bandara Beijing.
Proyek tersebut termasuk:
- Penghancuran beberapa struktur bandara kecuali terminal penumpang yang sudah ada.
- Apron terminal penumpang, dan perluasan 2 landasan pacu dan modernisasi terminal penumpang dan perubahannya menjadi Terminal Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah.
- Perpanjangan landasan pacu timur menjadi 4000 meter.
- Konstruksi gedung terminal penumpang utama berbentuk "y" dengan 56 jetway (19 diantaranya dipersiapkan untuk Airbus A380) dan sebuah concourse satelit berbentuk "x" dengan 28 jetway (12 diantaranya dipersiapkan untuk Airbus A380) dan sebuah menara kontrol (ATC) baru di tengah-tengahnya.
- Konstruksi taxiway dan apron baru.
- Konstruksi landasan pacu baru.
- Konstruksi terminal kargo baru.
- Konstruksi plaza bandara yang mana akan memiliki fasilitas wellwisher.
- Konstruksi kantor Manajemen, pusat bisnis dan hotel bandara dan akan juga memiliki sebuah area toko eceran.
- Konstruksi Pusat Transportasi Darat (GTC) di bawah plaza bandara yang mana akan memiliki stasiun Airport Railway, stasiun bus bandara, stasiun taksi dan penyewaan mobil.
- Konstruksi sebuah Automatic People Mover (APM) yang menghubungkan plaza bandara dan GTC dengan terminal penumpang utama dan terminal satelit.
- Konstruksi sebuah rel baru dengan 2 jalur berbeda, satu untuk Airport Railway dan yang lainnya untuk jalur rel commuter dan kereta api cepat yang melayani Manila dan provinsi Luzon.
Keistimewaan bandara:
- Dua landasan pacu paralel di bandara dapat mendaratkan pesawat luar angkasa NASA (satu dari tiga di dunia).
- Bandara tersebut dapat mengontrol Airbus A380 setelah selesai.
- Akan menjadi salah satu bandara terbesar di Asia Pasifik.
- Kereta api commuter rel utara akan menghubungkan bandara dengan Metro Manila.
Apabila selesai, bandara tersebut akan memiliki:
- 84 Frontal Gates
- 134 Remote Gates
Bandara Diosdado Macapagal akan menjadi salah satu bandara terbesar dan berteknologi tinggi di Asia.
Maskapai Penerbangan
Maskapai penerbangan berikut melayani Bandara Internasional Diosdado Macapagal (bulan Januari 2006):
Maskapai Penerbangan
Maskapai | Tujuan |
---|
AirAsia | Kota Kinabalu, Kuala Lumpur
|
AirAsia Philippines | Davao, Hong Kong [begins July 19, 2012], Kalibo, Kuala Lumpur, Macau [begins July 19, 2012], Puerto Princesa
|
Airphil Express | Cebu, Davao, Hong Kong, Kalibo, Puerto Princesa, Singapore
|
Asiana Airlines | Seoul-Incheon
|
Cebu Pacific | Bangkok-Suvarnabhumi, Cebu, Hong Kong, Macau, Singapore
|
Dragonair | Hong Kong
|
Jin Air | Seoul-Incheon
|
South East Asian Airlines | Bangkok-Suvarnabhumi, Hong Kong, Kalibo, Kota Kinabalu, Singapore
|
AirAsia American | Tarakan
|
Maskapai Penerbangan Kargo
Maskapai | Tujuan |
---|
China Airlines Cargo | Taipei-Taoyuan
|
FedEx Express | Guangzhou, Taipei-Taoyuan
|
Pacific East Asia Cargo Airlines | Cebu, Taipei-Taoyuan
|
TransGlobal Airways operated by Best Air | Cebu, Dhaka, Fujairah, Taipei-Taoyuan, Xiamen, Zhuhai
|
Tri-MG Intra Asia Airlines | Cebu, Hong Kong
|
UPS Airlines | Dubai, Hong Kong, Osaka-Kansai, Seoul-Incheon, Shenzhen, Singapore, Taipei-Taoyuan, Tokyo-Narita
|
Yangtze River Express | Shanghai-Pudong, Shenzhen
|
Maskapai Penerbangan Terdahulu
Referensi
Pranala luar