* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik
Arsène Charles Ernest Wenger, OIB, (pengucapan bahasa Prancis: [aʁsɛnvɛŋ(ɡ)ɛʁ])(lahir di Strasbourg, 22 Oktober1949) adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola Perancis yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA. Dia adalah manajer Arsenal dari tahun 1996 hingga 2018, di mana dia menjadi manajer terlama dan tersukses dalam sejarah klub. Kontribusinya terhadap sepak bola Inggris melalui perubahan kepanduan, pelatihan pemain, dan pola makan merevitalisasi Arsenal dan membantu globalisasi olahraga di abad ke-21.
Lahir di Strasbourg dan dibesarkan di Duttlenheim dalam keluarga wirausaha, Wenger diperkenalkan dengan sepak bola oleh ayahnya, manajer tim desa setempat. Setelah karir bermain yang sederhana, di mana ia tampil di beberapa klub amatir, Wenger memperoleh diploma manajer pada tahun 1981. Setelah periode yang gagal di Nancy pada tahun 1987, Wenger bergabung dengan Monaco; klub memenangkan kejuaraan liga pada tahun 1988. Pada tahun 1991, Wenger membimbing Monaco meraih kemenangan di Coupe de France. Pada tahun 1995, ia pindah ke Jepang untuk melatih tim J.League, Nagoya Grampus dan memenangkan Piala Kaisar dan Piala Super Jepang di tahun pertama dan satu-satunya.
Wenger ditunjuk sebagai manajer Arsenal pada tahun 1996; pengangkatannya disambut dengan sedikit antusiasme dari media Inggris dan para pemainnya. Pada tahun 1998, ia menjadi manajer asing pertama yang memenangkan gelar ganda Premier League dan Piala FA. Wenger membimbing Arsenal meraih gelar ganda liga dan piala pada tahun 2002, dan memenangkan gelar liga ketiganya pada tahun 2004, yang mendapatkan penghargaan saat ia membimbing timnya menuju musim liga domestik yang tak terkalahkan – sesuatu yang hanya dicapai sekali sebelumnya di sepak bola Inggris, oleh Preston North End, 115 tahun sebelumnya. Arsenal kemudian melampaui rekor Nottingham Forest dengan 42 pertandingan liga tak terkalahkan dan menjalani tujuh pertandingan lagi sebelum kalah pada Oktober 2004. Di bawah arahannya, klub membuat penampilan pertamanya di final Liga Champions UEFA pada 2006, meski tim kalah dari Barcelona. Wenger mengawasi relokasi Arsenal ke Stadion Emirates, dan memprioritaskan keuangan klub pada dekade keduanya untuk memenuhi biaya. Hal ini bertepatan dengan sembilan tahun tanpa memenangkan trofi, sebelum Wenger membimbing Arsenal meraih kesuksesan Piala FA lebih lanjut pada tahun 2010-an; dia memegang rekor kemenangan terbanyak dalam kompetisi dengan tujuh. Dia berangkat sebagai manajer pada tahun 2018.
Wenger ditunjuk sebagai manajer Ars Julukan "Le Professeur" digunakan oleh para penggemar dan pers Inggris untuk mencerminkan sikap rajin Wenger. Dia adalah salah satu manajer paling terkenal di generasinya, yang telah mengubah persepsi tentang olahraga dan profesi di Inggris dan luar negeri. Pendekatannya terhadap permainan menekankan mentalitas menyerang, dengan tujuan agar sepak bola harus menghibur di lapangan. Tim Arsenal asuhan Wenger dikritik karena ketidakdisiplinan dan kenaifan mereka; para pemainnya menerima 100 kartu merah antara September 1996 dan Februari 2014, meskipun tim tersebut memenangkan penghargaan untuk sport fair play. Di Monaco, Wenger mendapatkan reputasi karena menemukan bakat-bakat muda dan mengembangkan sistem pemuda, yang ia terapkan di Arsenal.
Karier setelah melatih
Pada November 2019, Wenger menjadi Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, sebuah peran di mana ia bertanggung jawab mengawasi dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan olahraga tersebut. Ia juga mengambil otoritas senior sebagai anggota Dewan Penasihat Sepak Bola dan Teknis yang terlibat dalam tinjauan IFAB yang memberikan penilaian terhadap perubahan peraturan yang diamanatkan oleh FIFA. Dalam peran ini, Wenger juga ditunjuk sebagai ketua tim eksekutif FIFA yang melakukan analisis teknis turnamen resmi FIFA dan memberikan umpan balik. Setelah kepergiannya dari Arsenal, dalam preview buku keduanya, ia menyebut peran FIFA sebagai "tantangan baru". Pada tahun 2019, Wenger berinvestasi di perusahaan teknologi olahraga Playermaker.
^Saat Wenger melatih di Jepang, setiap pertandingan J-League tidak boleh berakhir seri/imbang. Jika skor imbang setelah 90 menit, hasil pertandingan ditentukan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti.
Premier League menugaskan trofi emas unik untuk memperingati pencapaian Arsenal dalam memenangkan liga 2003-04 tanpa terkalahkan. Wenger diberikan trofi tersebut sebagai hadiah perpisahan dari klub setelah pertandingan kandang terakhirnya sebagai manajer pada 6 Mei 2018. [8]
.jpg)
