Istilah ini mungkin berasal dari slogan gerakan ini, "Selalu ada dunia lain", yang digunakan oleh Forum Sosial Dunia.[1] Geraan alter-globalisasi merupakan gerakan kerja sama yang bertujuan memprotes arah dan dugaan akibat negatif dari globalisasi neoliberal di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan".[2] Banyak alter-gobalis yang berusaha menghindari "pembubaran ekonomi lokal dan akibat yang menghancurkan". Sebagian besar pengikut gerakan ini menyebut istilah "anti-globalisasi" sebagai cap yang jelek dan tidak tepat karena alter-globalis justru mendukung aktivitas manusia di tingkat global dan tidak menolak globalisasi ekonomi sendiri.
Alter-globalis justru memandang gerakannya sebagai alternatif bagi globalisasineoliberal yang dimanfaatkan lembaga internasional (Organisasi Perdagangan Dunia, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dll.) dan perusahaan besar untuk memakmurkan negara-negara maju namun mengabaikan efek negatifnya terhadap masyarakat dan lingkungan negara-negara berkembang yang pemerintahannya terlalu lemah atau korup. Alter-globalisasi berbeda dengan internasionalisme proletar yang diusulkan kaum komunis. Alter-globalis justru tidak menolak pasar bebas; mereka menolak beberapa aspek pasar bebas seperti perilaku perusahaan dan kebijakan pemerintah yang berujung pada pelanggaran hak asasi manusia.
Lihat pula
2
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.
^Hinkelammert, Franz Josef; Ulrich Duchrow (2004). Property for People, Not for Profit: Alternatives to the Global Tyranny of Capital. Progressio. hlm. vii. ISBN1-84277-479-4.
^Krishna-Hensel, Sai (2006). Global Cooperation: Challenges and Opportunities in the Twenty-first Century. Ashgate Publishing. hlm. 202.