Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori.
Al-Muhallab bin Abi Shufrah
Dirham perak bergaya Sasanian dicetak di Bishapur atas nama al-Muhallab ibn Abi Sufra, 694/5
Al-Muhallab bin Abi Shufrah bin Sarraq bin Shubh al-'Atiki al-Azdi (Arab: المهلب بن أبي صفرة بن سراق بن صبح العتكي الأزدي) adalah salah satu gubernur Dinasti Umayyah yang memerintah daerah Khurasan. Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu Sa'id. Pengangkatannya sebagai gubernur wilayah tersebut dilakukan langsung oleh Panglima tertinggi dinasti Umayyah saat itu yang bernama al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi pada tahun 78 Hijriyah. Pasca dilantik, ia langsung bertugas untuk menaklukkan wilayah di sekitaran Mesopotamia. Pasukan yang ia pimpin mampu merebut wilayah seperti Sogdia (di Iran), Khwarezmia, Gaza, Gorgan, dan Tabaristan. Hasil dari usaha pembebasan yang ia lakukan kelak melahirkan ulama muslim yang berasal dari sana seperti Al-Khawarizmi, Ath-Thabari, dan Imam al-Bukhari.
Nasab dan keturunan
Al-Muhallab berasal dari keluarga Bani Azdi yang aslinya mendiami 'Amman, Jordania. Ayahnya, Abu Shufrah bin Sarraq bernama asli Zhalim. Para ahli sejarah masih berselisih tentang derajat ayahnya tersebut, apakah termasuk sebagai golongan sahabat Nabi atau bukan. Pendapat itu dikemukakan sebagai berikut:
Abu Shufrah termasuk golongan Sahabat Nabi karena ia merupakan utusan kaumnya dari Bani Azdi dan menyatakan keislamannya langsung di hadapan Nabi Muhammad, bahkan Nabi sendirilah yang mengubah nama aslinya yang bernama Zhalim menjadi Abu Shufrah karena dianggap sebagai nama yang buruk.
Al-Waqidi dalam kitabnya yang berjudul Al-Maghazi menceritakan bahwasanya kaum Abu Shufrah dianggap murtad sepeninggal nabi Muhammad, mereka diperangi oleh khalifah Abu Bakar dan mengalami kekalahan hingga akhirnya dijadikan tawanan. Ketika Abu Bakar hendak memerintahkan eksekusi kepada para laki-laki Bani Azdi yang sudah dewasa (al-muqatilah) ia dicegah oleh Umar yang mengingatkan bahwa mereka sebenarnya beriman tapi kecintaan pada harta membuat mereka tidak mau membayar zakat dan memberontak. Setelah itu, Abu Bakar memerintahkan para tawanan yang termasuk di dalamnya adalah Abu Shufrah untuk diasingkan ke Basrah.
Pendapat ketiga menyatakan bahwasanya Abu Shufrah sudah masuk Islam pada zaman Nabi tapi ia tidak termasuk sebagai rombongan yang diutus menemui Nabi di Madinah. Ia baru datang ke Madinah sebagai utusan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Film dan acara televisi
Al-Muhallab bin Abi Shufrah menjadi tokoh sejarah yang diperankan dalam berbagai karya film dan tv series, diantaranya:
Serial televisi Al-Muhallab bin Abi Shufrah berbahasa Arab yang digarap di Abu Dhabi
Serial televisi Al-Hajjaj yang digarap oleh Arab Telemedia Group yang berpusat di Yordania
Serial televisi Al-Mukhtar as-Tsaqafi yang digarap oleh televisi republik Iran.
Kematian
Al-Muhallab bin Abi Shufrah adalah gubernur Khurasan terakhir selama kepemimpinan al-Hajjaj sebagai panglima Dinasti Umayyah. Ia menjabat sebagai Gubernur Khurasan hingga akhir hayatnya pada bulan Dzulhijjah tahun 82 Hijriyah.
Anak-anak
Al-Muhallab memiliki sekitar tiga ratus anak, sembilan belas di antaranya mempunyai keturunan, dan keturunan mereka berada di Bashrah dan tempat lain. Mereka adalah Al-Mughirah, Yazid, Marwan, Muawiyah, Ziyad, Abdul Malik, Habib, Muhammad, Qabishah, Al-Mufadhdhal, Mudrik, Abu Uyainah, Abdul Aziz, Abdullah, Sa'id, Syabib, Amr, Ja'far, dan Al-Hajjaj,[3] serta dua putri yang bernama Hindun dan Fatimah.[4]
Wink, André (2002). Al-Hind, the Making of the Indo-Islamic World. Boston and Leiden: Brill Academic Publishers. ISBN0-391-04173-8.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Maret 2023.
Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!