Akar Bajakah merujuk pada tanaman yang dikenal dengan nama Bajakah. Bajakah adalah kata dalam bahasa Dayak yang berarti "akar". Tanaman ini memiliki nama latin Spatholobus Littoralis (Hassk). Tanaman Bajakah pertama kali ditemukan oleh Justus Karl Hasskarl, seorang ahli botani asal Jerman pada tahun 1842. Tanaman Bajakah termasuk dalam genus Spatholobus yang merupakan jenis tanaman merambat.
Habitat
Populasi tanaman Bajakah tersebar di berbagai lokasi, termasuk Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Sabah dan Serawak, serta Filipina. Namun, di Pulau Jawa, jumlah populasi manusia yang tinggi dan berkurangnya hutan alami telah membuat tanaman bajakah sulit ditemui di sana.
Akar Bajakah telah lama digunakan oleh suku Dayak sebagai bahan alami untuk pengobatan tradisional. Dalam masyarakat, Akar Bajakah dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti mengatasi kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penuaan dini, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, serta membantu dalam pengobatan penyakit diabetes, asam lambung GERD, dan hepatitis atau penyakit liver.[3][4]