A.D.: The Bible Continues adalah sebuah serial televisi, yang berdasarkan pada Alkitab, dan merupakan kelanjutan dari miniseri "The Bible" (2013). Produser miniseri ini adalah Roma Downey, Mark Burnett, dan Richard Bedser.[1] Seri terbatas ini mulai ditayangkan pada NBC hari Minggu Paskah, 5 April 2015, dan terdiri dari 12 episode, masing-masing 1 jam. Cerita dimulai dari peristiwa di akhir miniseri The Bible, yaitu dari penyaliban dan kebangkitan YesusKristus, yang dilanjutkan dengan 10 pasal pertama kitab Kisah Para Rasul (pada bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen.[2][3] Pada 3 Juli 2015 NBC membatalkan A.D. The Bible Continues setelah 1 musim namun Produser Mark Burnett dan Roma Downey merencanakan untuk dirilis kembali di saluran OTT digital mereka[4]
Pada tanggal 17 Desember 2013, diumumkan bahwa akan dibuat suatu miniseri sebagai kelanjutan dari The Bible untuk ditayangkan pada tahun 2015.[1]
Dalam mengantisipasi penyiaran global ini, sejumlah bahan pengantar sudah dirilis sebagai upaya Palam Fidelis Publishing untuk mengadakan diskusi agamawi yang bermanfaat dengan menerbitkan buku panduan "Family Discussion Guides" bagi setiap episode.[5]
Maria Magdalena diam-diam menjenguk kubur dan mendapatinya kosong. Ia berlari pulang memberitahukan kepada murid-murid Yesus. Kayafas memerintahkan anak buahnya, Reuben, untuk mencari mayat itu secepatnya. Kayafas mendatangi Pilatus, berbohong bahwa Yesus mati dan tetap di kuburan. Segera setelah Kayafas pergi, seorang penjaga makam melaporkan kehilangan mayat pada Pilatus. Simon Petrus dan Yohanes pergi ke kubur yang kosong, kemudian meninggalkan Maria Magdalena di sana. Yesus menampakkan diri pada Maria Magdalena, kemudian kepada para murid, dan juga kepada Tomas yang datang terlambat. Murid-murid lari ke luar dari Yerusalme ke Galilea dan bertemu Yesus di sana. Pilatus membunuh semua penjaga kubur termasuk anak buah Kayafas.
Leah menghibur suaminya, Kayafas, bahwa orang-orang itu dibunuh Pilatus untuk membungkam desas-desus kebangkitan Yesus. Pilatus menerima kehadiran Herodes Antipas. Para murid kembali ke Yerusalem, dan berdoa di dalam rumah ketika Roh Kudus memenuhi mereka dalam bentuk nyala api dan angin kencang, kemudian mereka dengan yakin ke luar rumah untuk mengabarkan berita sukacita. Hari itu bertepatan hari Pentakosta di mana Pilatus memutuskan datang ke Bait Suci. Simon Petrus dan para murid memasuki Bait Suci dan melihat seorang yang lumpuh. Petrus menyembuhkan orang itu dalam nama Yesus. Kemudian dipukuli oleh Reuben (anak buah Kayafas). Petrus dan Yohanes ditahan, tapi senang karena misinya sudah dimulai. Di Bait Suci, ada orang hendak membunuh Pilatus tapi digagalkan. Ketika dikejar, orang itu berhasil membunuh perwira Romawi, Drusus. Pilatus marah besar dan memerintahkan orang-orang yang ditahan di dekat tempat kejadian dibunuh di pelataran Bait Suci.
Pilatus memerintahkan sepuluh orang Yahudi disalibkan setiap hari sampai pembunuh Drusus ditemukan. Tomas membaptiskan Stefanus. Cornelius, anak buah Pilatus, menemukan persembunyian Boaz, si pembunuh, dan senjata-senjatanya. Kayafas mengadili Simon Petrus dan Yohanes, tetapi terpaksa melepaskan mereka karena orang banyak melihat sendiri mukjizat penyembuhan orang lumpuh. Petrus dan Yohanes menjadi sangat terkenal sehingga pengikut mereka bertambah sangat banyak, dan hal itu merisaukan Petrus. Maria, ibu Yesus, menghibur Petrus, bahwa Yesus tahu iman Petrus akan menolongnya untuk menjalankan tanggung jawab baru. Yohanes mendapat mimpi, sehingga ia ke Bait Suci. Di sana ia bertemu Barnabas, yang menjadi murid dan menghibahkan tanahnya untuk gerakan baru itu. Boaz mendatangai pemukiman kelompok itu. Petrus mengizinkannya tinggal asal ia mau bertobat dari dosa-dosanya. Roh Kudus menunjukkan kepada Petrus bahwa Ananias dan Safira menyembunyikan sebagian uang mereka, padahal mengaku menyumbangkan semuanya kepada kelompok itu. Kedua orang itu mendadak mati. Claudia, istri Pilatus, membocorkan nama Boaz, kepada Leah, istri Kayafas, dengan harapan segera mengakhiri kekacauan.
Setelah peristiwa pengadilan Petrus, orang-orang dari perkemahan menjadi takut kepadanya. Bunda Maria menghiburnya bahwa seiring berjalannya waktu, iman orang-orang itu akan menumbuhkan pengertian. Meskipun saat ini hanya ada kesedihan dan keputusasaan, Yesus datang untuk membebaskan dari semua itu. Petrus mengumpulkan para rasul: mereka akan ke Yerusalem untuk menawarkan tempat perlindungan di perkemahan bagi para pengikut di sana. Di depan umum, Stefanus mengkritik Kayafas karena menolak Firman Allah. Akibatnya, Stepanus diseret ke luar dan dirajam dengan batu sampai mati, sementara seorang muda bernama "Saulus dari Tarsus" menonton peristiwa itu.
Setelah kematian Stefanus, para murid berkumpul di rumah persembunyian untuk berdoa di sekitar jenazah Stefanus. Sekembalinya di perkemahan, Barnabas mengatakan kepada Filipus hal mimpinya bahwa Stefanus bukan orang terakhir di antara mereka yang akan mati. Kedua orang itu melihat seorang asing memasuki perkemahan, memperkenalkan diri sebagai "Saulus dari Tarsus", seorang sarjana Yahudi, Romawi, Farisi dan pembela Bait Suci Yerusalem. Ia menyatakan Yesus adalah nabi palsu dan pemberitaan pesan-Nya hanya akan membawa malapetaka bagi para murid-Nya.
Saulus dan orang-orangnya menggeledah Yerusalem untuk mencari Petrus dan para murid. Simon the Sorcerer gagal menyembuhkan seorang wanita yang pingsan di pasar dan setelah Filipus mampu membangkitkan perempuan itu dalam nama Yesus, Simon minta dibaptiskan oleh Filipus. Kaisar Romawi Tiberius dan keponakan laki-lakinya Caligula berkunjung ke Yerusalem. Kayafas mengakali Saulus sehingga berpikir bahwa Petrus telah berangkat ke Damsyik; Saulus segera meninggalkan Yerusalem untuk mengejar Petrus
Kayafas meminta Reuben untuk menemani Saulus ke Damsyik, dengan harapan Tiberius sudah pergi dari Yerusalem sebelum Saulus kembali ke Yerusalem. Dalam perjalanan jauh itu Reuben menanyakan mengapa Saulus benci kepada Petrus. Saulus dengan marah menjawab bahwa Allah tidak akan memilih seorang nelayan sederhana untuk menyampaikan pesan-Nya, dan menambahkan bahwa Yesus adalah seorang gadungan. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan Yesus menampakan diri kepada Saulus dalam bola cahaya terang. Yesus menyuruh Saulus tinggal di Damsyik, menunggu instruksi selanjutnya. Orang-orang Saulus mendapatinya buta dan berteriak-teriak minta tolong. Yesus menampakkan diri kepada Ananias, mengatakan bahwa Saulus adalah alat pilihannya untuk mengabarkan Injil bagi orang asing, kepada para raja mereka, serta untuk orang Yahudi dan para imam mereka. Ananias berdoa dan menyembuhkan Saulus dari kebutaan, kemudian membaptiskan Saulus, ketika Saulus menerima Yesus ke dalam hatinya sebagai Juruselamat dan menjadi seorang yan baru. Saulus segera pergi ke sinagoge di Damsyik untuk berbicara. Antipas, Pilatus, dan istri-istri mereka menerima kabar dari Caligula bahwa Tiberius mati dalam tidurnya. Caligula merobek surat pengutusan Pilatus ke Roma dan menyatakan diri sebagai Kaisar baru.
Pidato Saulus di sinagoge Damsyik menyulut kerusuhan dari teman-temannya, orang Yahudi di Damsyik. Barnabas membantuk Saulus melarikan diri dalam keranjang yang diturunkan di dekat gerbang kota. Dengan bersemangat mereka kembali ke Yerusalem untuk menemui Petrus dan para murid. Petrus berdebat dengan Saulus, yang bersikeras bahwa ia telah bertobat menjadi pengikut Yesus Kristus dan ingin segera mengabarkan pesan Yesus ke semua orang.
Kayafas berbicara dengan Saulus, mengingatkan bagaimana Saulus datang kepada imam besar dan menuntut untuk menyerang "para penghujat" dan membela Bait Suci. Saulus menjawab bahwa ia tadinya ingin memberi kesan baik kepada Kayafas, tetapi sekarang ia mengerti Kebenaran. Kayafas mengancam Saulus . Namun, akhirnya Saulus dilepaskan oleh Kayafas. Tindakan ini mengecewakan Leah. James the Just ("Yakobus yang Adil"), teman masa kecil Yesus, mengunjungi para murid dan berbicara dengan Kayafas untuk mengakhiri penganiayaan terhadap pengikut Yesus. Kayafas menawarkan perdamaian dan pengudusan, tetapi para murid menolak mengingat kesusahan yang ditimpakan Kayafas kepada mereka. Seorang bendahara Etiopia yang kaya datang ke Yerusalem. Pilatus mengundangnya makan di istana gubernur Romawi. Bendahara Etiopia ingin perdamaian dengan musuh-musuhnya, tetapi Pilatus dan Antipas membantah bahwa mereka bermusuhan. Sementara itu, berkat bimbingan Joanna dan Maria Magdalena, Tabitha menjadi orang Kristen, tetapi ketahuan oleh Claudia dan Herodias, dan akhirnya dicambuki atas perintah Pilatus. Filipus kembali ke Yerusalem, bertemu dengan Petrus dan bercakap-cakap dengan gembira. Selagi berbicara, seorang malaikat berpakaian tentara memerintahkan Filipus pergi ke jalan yang menghubungkan Yerusalem dengan Laut Tengah. Di jalan itu, Filipus bertemu dengan bendahara Etiopia yang sedang membaca gulungan Kitab Yesaya, pemberian Imam Besar Kayafas. Filipus menjelaskan kepada orang Etiopia itu bahwa tulisan dalam kitab tersebut berbicara mengenai seorang manusia yang menderita sengsara luar biasa tetapi sebenarnya menanggung dosa-dosa umat manusia dan setelah mati, orang itu bangkit dari kematian, yaitu Yesus Kristus, putra Allah. Orang Etiopia menjadi percaya dan dibaptiskan. Ketika pembaptisan selesai, Filipus menghilang dan ternyata kembali ke Samaria. Setelah menempuh perjalanan jauh, patung emas Kaisar Caligula tiba di Yerusalem yang berpotensi menyulut perang besar.
Patung emas Kaisar Caligula tiba di Yerusalem dan menyulut pemberontakan penduduk, termasuk Imam Besar, melawan pemerintahan Romawi. Petrus dan Maria Magdalena digiring ke rumah Kornelius yang siap untuk bertobat dari dosa-dosanya dan menjadi orang Kristen. Setelah dibaptis dan menerima Yesus sebagai Juruselamat, Kornelius dan keluarganya dipenuhi oleh Roh Kudus, yang membuat heran Petrus dan Maria Magdalena. Kayafas meminta bertemu dengan James the Just (Yakobus yang Adil) memintanya untuk bergabung berperang mengusir patung emas. James the Just menolak tawaran itu dengan mengatakan bahwa ia memuja Yesus dan tidak bisa melakukan kekerasan. Kayafas marah dan bersumpah akan menganiaya semua murid Yesus dan bahwa mereka hanya memikirkan diri sendiri. Ketika patung emas akan memasuki Bait Suci, para murid berdiri di depan para imam dan rabbi Yahudi untuk mencegah Kornelius dan prajurit Romawi membunuh orang-orang yang menghalangi masuknya patung emas. Tiba-tiba orang Zealot menyerang dan terjadi pertempuran sengit dengan tentara Romawi. Kornelius berlutut dan berdoa bersama para murid. Pemberontakan orang Zealot dipadamkan, tetapi patung emas rusak berat akibat pertempuran itu. Petrus mengatakan kepada para murid bahwa nubuat Daniel tidak terlaksana hari itu. Ia juga mengabarkan bahwa ialah yang membaptiskan Kornelius. Ketika Petrus hendak menjelaskan lebih lanjut perihal pertobatan Kornelius kepada James the Just dan murid-murid lain, Petrus dibawa pergi oleh para prajurit Romawi.