Skripsi merupakan tugas akhir yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa untuk lulus dari perguruan tinggi. Saat mengerjakan skripsi, mahasiswa harus mengetahui bagaimana membuat latar belakang, tujuan, manfaat, teori, metode penelitian, hasil, dan penutup. Bagian-bagian tersebut mendukung penyusunan skripsi yang baik dan benar. Latar belakang pembuatan skripsi juga perlu mempertimbangkan teori, konsep, istilah dan gagasan dari skripsi itu sendiri. Secara umum, latar belakang merupakan bagian pertama dari skripsi. Cara Penulisan Skripsi Latar belakang tentunya harus berhubungan dari masing-masing disiplin ilmu yang dipelajari.
Mengetahui latar belakang tesis

Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diangkat dalam skripsi. Di bagian bawah, disertakan argumen mengapa suatu topik dipilih. Latar belakang mengungkapkan bukti, data, konsep dan hubungan antar variabel yang terkait dengan topik.
Panjang dan detail latar belakang juga bergantung pada seberapa banyak Anda perlu menunjukkan pemahaman Anda tentang topik tersebut. Latar belakang akan memberikan konteks kepada pembaca tentang informasi yang dibahas dalam tesis. Ini mungkin termasuk studi yang relevan dan penting.
Latar belakang tesis adalah salah satu aspek kunci yang Anda butuhkan saat menulis tesis. Inilah kunci untuk mengenalkan pembaca pada topik skripsi yang diangkat. Latar belakang penelitian digunakan untuk menunjukkan bahwa pertanyaan tesis relevan dan juga untuk mengembangkan tesis.
Ada beberapa cara agar siswa dapat membuat latar belakang. Cara membuat background yang baik dan benar dijelaskan dibawah ini :
1. Jelaskan topik penelitian

Langkah pertama yang dapat dilakukan saat menulis latar belakang adalah mendeskripsikan topik penelitian. Jelaskan secara detail apa topik penelitian yang dipilih. Dari sekian banyak topik yang tersedia, siswa harus dapat menjelaskan mengapa mereka memilih topik tersebut. Apa alasan kuat mengapa siswa akhirnya memutuskan untuk memilih objek penelitian dari topik yang ada?
Penjelasan topik dapat dimulai dengan menuliskan mengapa variabel tersebut dipilih. Misalnya, siswa memilih variabel perilaku konsumen terhadap kepuasan. Siswa harus dapat menjelaskan secara berurutan, apa yang menjadi minat yang menyebabkan mereka memilih variabel tersebut.
Selanjutnya, mengenai obyek penyelidikan. Misalkan objek yang dipilih adalah konsumen sepatu olahraga. Uraikan dengan jelas mengapa objek tersebut layak dipilih dan menarik untuk diteliti.
2. Fenomena untuk Ditemukan

Cara membuat background harus berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan. Fenomena tersebut akan dijadikan sebagai akar penyebab yang dibahas di latar belakang. Seorang siswa perlu mengandalkan kepekaan untuk menemukan fenomena.
Singkatnya, fenomena adalah sesuatu yang terjadi di lingkungan. Apapun fenomena yang terjadi, dapat ditetapkan sebagai tema atau inti skripsi. Berhasil tidaknya seseorang dalam menemukan suatu fenomena akan tergantung dari banyaknya informasi yang diperolehnya, oleh karena itu pemahaman yang luas terhadap lingkungan sekitar atau hal-hal yang sedang hangat dibicarakan dapat menjadi titik tolak untuk menemukan fenomena.
3. Identifikasi masalah

Setelah menjelaskan topik penelitian, mahasiswa harus mengidentifikasi masalah apa yang ada dalam topik penelitian yang dipilih. Jangan memilih objek yang tidak memiliki masalah. Suatu objek dapat dikatakan sebuah mobil sedan yang bermasalah ketika terjadi sesuatu yang tidak biasa, misalnya ketika terjadi penurunan penjualan sepatu kets pada perusahaan X.
Jika siswa dapat mengidentifikasi masalah, maka akan lebih mudah untuk mengetahui langkah apa yang harus diambil dalam penyelidikan. Mengidentifikasi masalah juga berarti siswa sudah memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan objek yang akan dipelajari. Semakin cepat mahasiswa mengetahui permasalahan yang sedang terjadi, semakin cepat pula penyusunan skripsi.
4. Fokus pada satu masalah

Terkadang mahasiswa belum memahami bahwa saat menyusun skripsi hanya perlu fokus pada satu masalah. Masalah ini harus dipikirkan bagaimana cara mengatasinya. Masalah ini juga harus diperbaiki dengan baik agar tata letak latar belakang dapat dilakukan dengan mudah.
Batasi masalah dimana siswa akan menemukan solusinya. Tidak perlu mencari masalah lain meskipun siswa merasa tertarik. Mahasiswa hanya perlu menyelesaikan masalah yang mereka pilih untuk dipecahkan, karena dalam skripsi yang terpenting adalah memecahkan masalah.
Jika siswa telah berkonsentrasi pada suatu masalah, pemecahan masalah akan efektif nantinya. Setiap mahasiswa pasti menginginkan penyusunan skripsi yang cepat, oleh karena itu fokus pada suatu masalah dalam penelitian perlu mendapat perhatian khusus.
5. Kumpulkan penelitian

skripsi yang dielaborasi harus didukung oleh penyelidikan sebelumnya. Penelitian sebelumnya harus berada dalam konteks yang terstruktur. Penelitian sebelumnya ditulis berdasarkan jurnal dan artikel terpercaya. Jika seorang siswa rajin membaca majalah yang berkaitan dengan topik yang dipilih, akan lebih mudah untuk menulis latar belakangnya.
Dengan rajin membaca jurnal di atas, ide akan lebih mudah didapat. Siswa juga dapat membaca jurnal sebagai referensi gaya penulisan, sehingga memudahkan dalam mengisi latar belakang yang baik dan benar. Selain itu, dengan membaca penelitian sebelumnya, Anda akan memperkaya kosa kata dan pemahaman Anda tentang topik dan objek yang dipilih untuk penelitian.
6. Carilah dukungan berbasis teori dari para ahli

Saat menulis skripsi, seorang mahasiswa tidak bisa leluasa menulis tentang isi skripsi, termasuk latar belakangnya. Siswa harus menyertakan teori ahli sebagai pendukung untuk setiap kalimat tertulis. Teori penulisan dapat didasarkan pada sumber buku teks yang kredibel.
Latar belakang memuat banyak pendapat ahli teori, dapat dipercaya bahwa makalah ini tidak dibuat-buat. Latar belakang akan menjadi gerbang utama bagi dosen yang akan menilai skripsi, untuk menentukan bagus atau tidaknya skripsi.
60