Republik Zaire (bahasa Prancis: République du Zaïre; pengucapan bahasa Prancis: [za.iʁ]) adalah negara yang berdiri dari 27 Oktober 1971 hingga 17 Mei 1997, saat ini bernama Republik Demokratik Kongo. Didirikan oleh Mobutu Sese Seko, nama Zaire berasal dari kata Portugis "zaire"; kata itu sendiri diadaptasi dari bahasa Kongo nzere atau nzadi ("sungai yang menelan semua sungai").[6]
Pada 1996, ketegangan dari Perang Saudara Rwanda sekaligus genosidanya menerobos perbatasan Zaire (lihat Sejarah Rwanda). Pasukan milisi Hutu Rwanda (Interahamwe), yang mengungsi dari Rwanda setelah naiknya pemerintahan RPF, telah memanfaatkan kamp-kamp pengungsi Hutu di timur Zaire sebagai basis pergerakan masuk Rwanda. Pasukan milisi Hutu ini kemudian bersekutu dengan the Angkatan Bersenjata Zaire (FAZ) untuk melancarkan kampanye terhadap etnis Tutsi Kongo di Zaire timur yang dikenal sebagai Banyamulenge. Sebaliknya, Tutsi Zaire membentuk milisi untuk melindungi diri mereka. Ketika pemerintah Zaire mulai meningkatkan pembantaian massalnya pada November 1996, milisi Tutsi melakukan pemberontakan melawan Mobutu dan memulai Perang Kongo Pertama.
Milisi Tutsi kemudian dibantu oleh berbagai kelompok oposisi dan didukung oleh sejumlah negara, termasuk Rwanda dan Uganda. Koalisi ini, dipimpin oleh Laurent-Désiré Kabila, dikenal dengan nama Alliance des Forces Démocratiques pour la Libération du Congo-Zaïre (AFDL). AFDL, sekarang mencoba menggulingkan Mobutu, mendapatkan bantuan militer besar pada awal 1997. Setelah pembicaraan damai yang gagal antara Mobutu dan Kabila pada Mei 1997, Mobutu kabur dari negaranya, dan Kabila bergerak tanpa perlawanan ke Kinshasa pada tanggal 17 Mei. Kabila menunjuk dirinya sebagai presiden, mengonsolidasikan kekuatan di sekitarnya dan AFDL, dan mengubah kembali nama negara ini menjadi Republik Demokratik Kongo.
Mengenai ranah Internet, ranah tingkat atas Zaire adalah ".zr". Ranah ini kemudian diganti menjadi ".cd".[7]