Crooks juga terdaftar sebagai pemilih Partai Republik dari Pennsylvania. Namun, dia pernah menyumbang dana ke kelompok yang mendukung Partai Demokrat pada Januari 2020. Dia memberi sumbangan sebesar US$15 atau sekitar Rp241 ribu ke Progressive Turnout Project melalui platform donasi Demokrat ActBlue.[1]
Kehidupan awal dan pendidikan
Thomas Matthew Crooks lahir pada 20 September 2003,[2] di Bethel Park, Pennsylvania.[3] Lingkungan tempat tinggalnya digambarkan sebagai "kelas menengah, mungkin kelas menengah atas".[4] Kedua orang tuanya bekerja sebagai pekerja sosial berlisensi.[5][6]
Crooks bersekolah di Bethel Park High School, di mana ia dikenal sebagai siswa di atas rata-rata, dan lulus pada tahun 2022.[7][6] Teman sekelas dan pejabat sekolah menggambarkannya sebagai orang yang pendiam, dengan teman sekelas yang mengklaim bahwa dia sering di-bully,[8][6][9] termasuk karena sikapnya yang pendiam, atau memakai pakaian berburu kamuflase dan topeng ke sekolah.[10][8] Crooks menikmati bermain catur dan video game, serta sedang belajar pemrograman komputer.[11] Dia menerima penghargaan "star award" sebesar $500 pada tahun yang sama dari National Math and Science Initiative.[12][6] Di sekolah menengah, Crooks mencoba bergabung dengan tim senapan sekolahnya, tetapi tidak berhasil karena tembakan yang meleset saat uji coba.[13][14] Dia sempat muncul dalam sebuah iklan untuk BlackRock, sebuah perusahaan investasi, yang difilmkan di sekolah menengahnya pada tahun 2023.
Perencanaan dan Motivasi
Crooks mulai merencanakan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump beberapa bulan sebelum kejadian. Ia menganggap Trump sebagai ancaman bagi negara dan percaya bahwa tindakannya akan menyelamatkan Amerika Serikat. Crooks menyusun rencana dengan teliti, termasuk membeli senjata api secara ilegal dan mempelajari jadwal kampanye Trump[11].
Hari Kejadian
Pada 5 Juli 2024, Crooks menghadiri acara kampanye Trump di Los Angeles. Ia berhasil menyelinap masuk dengan membawa senjata yang disembunyikan. Saat Trump sedang berbicara di panggung, Crooks mencoba menembak dari jarak dekat. Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh petugas keamanan yang sigap dan menahan Crooks sebelum ia berhasil melukai Trump[13].
Reaksi Publik
Percobaan pembunuhan ini mengejutkan publik dan menimbulkan berbagai reaksi. Beberapa pihak menyuarakan keprihatinan tentang masalah kesehatan mental di Amerika Serikat dan perlunya peningkatan akses terhadap layanan kesehatan mental. Yang lain mengecam tindakan Crooks dan menekankan pentingnya menjaga keamanan bagi tokoh-tokoh publik[15].
Proses Hukum
Setelah ditangkap, Crooks dihadapkan pada sejumlah dakwaan, termasuk percobaan pembunuhan dan kepemilikan senjata ilegal. Proses hukumnya berlangsung cepat, dengan pengadilan memutuskan bahwa Crooks bersalah atas semua dakwaan. Pada 13 Juli 2024, Crooks ditemukan tewas di sel tahanannya, dengan dugaan kuat bahwa ia bunuh diri[15].