Tari Pego Bulaeng

Tari Pego Bulaeng adalah tari kreasi ciptaan Mahmud, seorang guru SD di desa Alas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada tahun 1972. Pada tahun berikutnya, tari ini ditampilkan pada Pekan Seni Budaya di Kecamatan Empang.

Tari ini mengambarkan pemakaian pego atau cawan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sumbawa, yaitu untuk belawar (membasuh kepala bayi, tempat bedak, loto (tempat beras) dalam acara khitanan, penyambutan tamu atau upacara mengunting rambut.

Tari ini dibawakan oleh empat atau lebih penari dengan lagu irama pakanjaran. Penari memakai lamung pene, kere alang dan perhiasan kemang kenetek, bengkar, tonang beranak dan posto. Penari juga memakai sanggul disebut punyung lakang. Tari ini ditunjukkan sebagai hiburan dan berlangsung selama 8 menit.[1][2]

Rujukan

  1. ^ Enskilopedi Tari Indonesia Seri P-J. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. 
  2. ^ Bawantara, Agung; Ebo, Putu; Ekaristi, Maria (2011-01-01). Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia. AnakKita. ISBN 9786029003178. 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!