Stasiun Pekalongan (PK) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Bendan Kergon, Pekalongan Barat, Pekalongan; pada ketinggian +4 meter, termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Letak stasiun ini sangat strategis karena berada di tepi Jalan Pantura dan berjarak 354,9 km sebelah timur dari Jakarta Kota.
Karena stasiun ini merupakan stasiun besar, hampir semua kereta api penumpang yang melintas di lintas utara Jawa berhenti di stasiun ini. Kereta api barang dahulu juga berhenti di sini untuk menunggu bersilang dengan KA lain, tetapi kini tidak ada lagi kereta api barang selain kereta api angkutan logistik ONS yang berhenti di stasiun ini setelah pengoperasian jalur ganda. Kemudian, sejak Gapeka 2025 berlaku, satu-satunya kereta api penumpang yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah KA Argo Bromo Anggrek.
Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Sragi, terdapat bekas Halte Waru yang sudah dinonaktifkan karena tingkat okupansi yang rendah.
Dalam verslag yang dibuat oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), jalur kereta api ruas Pemalang–Pekalongan selesai dibangun, tepatnya pada 1 Desember 1898. Kemudian, pada 1 Februari 1899, jalur menuju Pemalang telah selesai dibangun.[3]
Dahulu, terdapat jalur kereta api menuju Kedungwuni hingga Wonopringgo yang diresmikan pada 7 Februari 1916.[4] Namun, jalur tersebut dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada saat Perang Dunia II. Selain itu, terdapat jalur kereta api menuju Pelabuhan Pekalongan yang sudah lama tidak aktif.
Pada awalnya, stasiun ini memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda dari stasiun ini hingga Stasiun Sragi dioperasikan mulai 6 Desember 2012[5] dan kemudian hingga Stasiun Ujungnegoro mulai 3 Juli 2013,[6] tata letak stasiun ini sedikit diubah dengan menjadikan jalur 1 sebagai sepur belok, jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus berturut-turut untuk arah Jakarta/Bandung dan arah Surabaya, serta jalur 4 yang lama dibongkar karena dilakukan penambahan peron baru sehingga jumlah jalur berkurang menjadi enam. Stasiun ini juga mempunyai depo lokomotif yang kini sudah lama dinonaktifkan dan gudang DJKA yang terletak di selatan stasiun.
Bersama dengan Stasiun Tegal, kini Stasiun Pekalongan memiliki fitur face recognition gate atau boarding berbasis wajah.[7]
Ciri khas dari stasiun ini adalah pemutaran lagu instrumental Gambang Semarang—juga berlaku untuk sebagian besar stasiun di Daerah Operasi IV Semarang—untuk kedatangan kereta api.
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[8]
Dijalankan pada hari tertentu.
Perjalanan kereta api menuju Jakarta hanya pada jadwal siang, sedangkan sebaliknya hanya pada jadwal pagi dan malam.
Perjalanan kereta api menuju Jakarta hanya pada jadwal pagi dan malam, sedangkan sebaliknya hanya pada jadwal siang.
Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Stasiun Jakarta Gudang
(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api