Stasiun Jatibarang (JTB) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Jatibarang, Jatibarang, Indramayu; termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon pada ketinggian +8 m. Stasiun ini terletak di Jalan Mayor Sangun, depan Pasar Jatibarang Lama dan merupakan stasiun utama di Kabupaten Indramayu.[3] Sebagai stasiun kelas besar, sebagian besar perjalanan kereta api berhenti di stasiun ini.
Stasiun Jatibarang merupakan stasiun kereta api yang dibangun bersamaan dengan jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon hingga selesai dibangun pada 3 Juni 1912, bertujuan untuk menghubungkan jalur Staatsspoorwegen (SS) dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).[4][5]
Stasiun ini memiliki percabangan jalur menuju Indramayu dan Karangampel, tetapi jalur percabangan tersebut sudah dinonaktifkan.
Stasiun Jatibarang memiliki lima jalur kereta api. Awalnya jalur 2 merupakan sepur lurus,[6] tetapi semenjak dibangunnya jalur ganda lintas Telagasari–Cirebon pada 2004–2007,[7] jalur 2 eksisting hanya digunakan sebagai sepur lurus arah Cirebon, sedangkan jalur 3 dijadikan sepur lurus arah Cikampek. Bangunan stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dipertahankan. Dahulu, ada sepur simpang menuju Gudang Pupuk Sriwidjaja.[6]
Bangunan stasiun ini sudah banyak mengalami perombakan dan renovasi, antara lain perpanjangan kanopi stasiun serta pembangunan bangunan baru. Bangunan baru yang dipakai sebagai pendukung standar pelayanan ini diresmikan pada 7 Februari 2020 oleh Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, bersama Bupati Indramayu.[8][9]
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[10]
Dijalankan pada hari tertentu
Pemberhentian hanya untuk perjalanan menuju Surabaya.
Perjalanan menuju Jakarta hanya pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
Pemberhentian hanya untuk perjalanan kereta api menuju Semarang pada jadwal pagi dan malam.
Perjalanan menuju Jakarta hanya pada jadwal sore, sedangkan sebaliknya hanya jadwal siang.
Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang.
Pada 7 Agustus 1951, terjadi baku tembak antara TNI dengan gerombolan bersenjata yang diyakini terafiliasi DI/TII di area Stasiun Jatibarang. Selain menyerbu stasiun, gerombolan itu juga membakar permukiman penduduk dan kantor pos. Baku tembak tersebut terjadi antara pukul 22.00 malam sampai 03.15 dini hari.[11]
Pada 9 Maret 2010, kereta api Tegal Arum rute Jakarta–Tegal mengalami patah as roda sehingga mengakibatkan anjlok di Kongsijaya, Widasari, Indramayu pada pukul 18.30.[12][13]
(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api