Ada 2 Cara Menghitung Bunga Deposito, Cepat dan Mudah Dipahami

Deposito merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk menyimpan uang. Yuk, pelajari cara menghitung bunga deposito agar tahu manfaatnya!

Selain menghasilkan uang, mengetahui cara menghitung bunga deposito juga bisa menjadi strategi untuk memaksimalkan investasi.

Meskipun Anda tidak bisa mengambilnya dalam waktu tertentu, setidaknya Anda bisa mengetahui berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan.

Yuk, kenali deposito lebih dalam dan cara menghitung bunga deposito di bawah ini!

Pengertian Bunga Deposito

Deposito merupakan produk investasi dari bank yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan tabungan.Namun, nasabah tidak dapat menarik dananya dalam jangka waktu tertentu.Deposito digunakan sebagai instrumen risiko menengah. Hal ini karena tabungan tersebut termasuk dalam penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Sementara itu, seperti dilansir Investopedia, setiap bank yang menawarkan simpanan investasi memberikan suku bunga yang berbeda.Namun, suku bunga deposito umumnya masih di bawah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Bank juga menawarkan berbagai jangka waktu atau tenor deposito, mulai dari satu bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan.Yuk, kenali deposito lebih dalam dan cara menghitung bunga deposito di bawah ini!

Sebagai pengganti instrumen investasi lainnya, keunggulan deposito antara lain:

1. Dapat dijadikan jaminan kredit
2. Mendapatkan imbal hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk tabungan lainnya
3. Mampu mengelola keuangan dengan lebih rapi sesuai dengan jangka waktu simpanan dan kebutuhan nasabah
4. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Selain kelebihannya, Anda juga perlu mempertimbangkan kekurangan deposito, yaitu:

1. Keuntungan relatif kecil
2. Bunga deposito pada dasarnya lemah terhadap inflasi
3. Nasabah tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana
4. Pajak deposit cukup tinggi

Cara Menghitung Bunga Deposito

Anda mungkin penasaran, bagaimana cara menghitung bunga deposito dengan deposito mencapai 100 juta hingga 1 miliar? Dilansir dari The Balance, ada dua cara yang bisa digunakan untuk menghitung bunga deposito per bulan.

Tujuan mengetahui cara menghitung bunga deposito sendiri adalah untuk membuat strategi agar investasi deposito bisa menghasilkan keuntungan lebih. Dengan manfaat atau keuntungan tambahan tersebut, Moms tentu bisa menggunakan uangnya untuk berbagai kebutuhan, seperti pendidikan anak.

Yuk, pelajari cara menghitung bunga deposito berikut ini!

1. Berdasarkan Total Pendapatan per Bulan

Untuk mengetahui bunga deposito setiap bulannya, Moms bisa menghitung bunga deposito berdasarkan total pendapatan per bulan.

Berikut cara menghitung bunga deposito:

Total Bunga = (Jumlah simpanan x suku bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari

Angka 80% diperoleh dari proporsi penghasilan yang dipotong dari proporsi pajak yang harus ditanggung, yaitu antara 100%-20%.

Ambilah contoh, Andaingin menyetorkan deposit sebesar Rp 20.000.000 selama 6 bulan.

Saat itu, bunga deposito yang berlaku adalah 6% dengan potongan pajak 20%.

Nah, cara menghitung bunga deposito per bulan adalah:

(Jumlah deposit x suku bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari

(Rp 20.000.000 x 6% x 80% x 30 hari) : 365 hari

28.800.000 : 365

= Rp 78.904

Berdasarkan perhitungan, keuntungan yang didapat dari bunga setiap bulannya adalah Rp 78.904.

Karena Moms menyimpan deposito dengan tenor 6 bulan, maka bunga per bulannya bisa dikalikan 6 bulan untuk mendapatkan total bunga yang didapatkan.

2. Berdasarkan Total Pendapatan per Jatuh Tempo

Cara menghitung bunga deposito selanjutnya adalah berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo.

Metode ini digunakan untuk menghitung total pendapatan yang Anda dapatkan setiap jatuh tempo.

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jumlah total keuntungannya.

Rumus perhitungan bunga deposito berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo adalah:

Bunga Deposito = Total deposito + (Laba dari bunga deposito – Total pajak deposito)

Sedangkan cara menghitung keuntungan deposito dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Manfaat Bunga Deposito = (Total deposit x suku bunga x total tenor) : 365 hari

Selanjutnya besarnya pajak yang diterima dapat dihitung dengan rumus:

Total Pajak Setoran = Keuntungan bunga deposito x tarif pajak

Ambil contoh, Anda menyetor Rp 20.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan.

Suku bunga deposito ditetapkan sebesar 6% dengan penarikan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%. Maka yang harus dihitung terlebih dahulu adalah keuntungan dari bunga deposito yaitu:

(Total deposit x suku bunga x total tenor): 365 hari

(Rp 20.000.000 x 6% x 180 hari) : 365 hari

= Rp 591.780

Kemudian, Anda perlu menghitung besaran potongan pajak yang harus ditanggung, dengan cara:

Keuntungan bunga deposito x tarif pajak

Rp591.780 x 20%

= Rp 118.356

Jika Anda sudah mendapatkan angka keuntungan bunga deposito dan besarnya potongan pajak yang harus ditanggung, maka Anda bisa mulai menghitung keuntungan bunga deposito.

Rumusnya:

Jumlah deposito + (Pendapatan bunga deposito – Jumlah pajak deposito)

Rp20.000.000 + (Rp591.780 - Rp118.356)

Rp20.000.000 + Rp473.424

Rp20.473.424

Nah, itulah beberapa cara menghitung bunga deposito yang bisa dilakukan dengan mudah. Selamat berinvestasi demi masa depan yang lebih cerah. Sumber: orami

636