Putri Wencheng (Tibet: Mung-chang Kungco; Hanzi: 文成公主; Pinyin: Wénchéng Gōngzhǔ; Wade–Giles: Wen-ch'eng Kung-chu; 628–680/2[1]), yang bermarga Li, adalah seorang anggota dari sebuah cabang minor dari klan kerajaan dinasti Tang Tiongkok. Pada 641,[1] ia diserahkan oleh Kaisar Taizong dari Tang kepada Raja Songtsän Gampo dari Tibet untuk dinikahi, sorang aktor yang terlibat dari kebijakan heqin (aliansi pernikahan) yang dibuat oleh kaisar.[2] Ia lebih dikenal di Tibet dengan sebutan Gyasa, atau "Istri Tiongkok".[3]
Kebanyakan kisah hidupnya dimitifikasi dan digunakan untuk keperluan propaganda. Sumber-sumber Tiongkok sejak dinasti Tang menyatakan bahwa ia mengenalkan budaya Tiongkok ke Tibet,[4] sementara sumber-sumber Tibet menyatakan bahwa ia, bersama dengan istri Nepal dari Songtsän Gampo, Bhrikuti, memperkenalkan agama Buddha ke Tibet.[5][6] Sejarah Tibet tradisional menganggap Wencheng dan Bhrikuti sebagai perwujudan fisik dari bodhisatwaTara,[7] meskipun penulisan sejarah dari Bhrikuti masih diragukan oleh sebagian orang terpelajar.[1][8]
Dowman, Keith (1988). The Power-places of Central Tibet: The Pilgrim's Guide. London and New York: Routledge & Kegan Paul. ISBN0-7102-1370-0.
Jay, Jennifer W. (2014). "Li, Princess Wencheng". Dalam Lee, Lily Xiao Hong; Wiles, Sue. Biographical Dictionary of Chinese Women: Tang Through Ming, 618–1644. M.E. Sharpe. hlm. 204–205. ISBN978-0-7656-4316-2.