Prostitusi di Albania ilegal tetapi tersebar luas.[1]
Menjelang pembubaran Uni Soviet pada awal 1990an, prostitusi di Albania tidak diketahui. Migrasi dari daerah pedesaan ke kota, dan masalah ekonomi yang muncul karena runtuhnya Uni Soviet membuat beberapa wanita terjun ke dunia prostitusi.[2]
Prostitusi jalanan muncul di dekat ibu kota Albania yaitu Tirana terutama dilakukan oleh pria dan wanita etnis Rom.[2] Beberapa pelajar bekerja sebagai pekerja seks dari hotel atau motel di Tirana atau kota besar lainnya, dimana rumah bordil juga ditemukan.[2]
LSM Aksion Plus menyediakan para pekerja seks layanan advokasi, pendidikan dan dukungan lainnya.[3]
Legislasi
Tiga pasl dalam KUHP Republik Albania melarang prostitusi dan kegiatan terkait:[4]
- Pasal 113, Prostitusi (kegiatan jual beli seks)
- Pasal 114, Eksploitasi pekerja seks ("dorongan, mediasi, atau penerimaan kompensasi untuk melakukan prostitusi")
- Pasal 115, Penggunaan tempat untuk kegiatan prostitusi (" mengelola, memanfaatkan, membiayai, atau menyewa tempat untuk tujuan prostitusi")
- Pasal 110 (a) dan 128 (b) melarang perdagangan seks dan buruh dan menetapkan hukuman delapan hingga 15 tahun penjara.
Perdagangan seks
Perdagangan manusia mengeksploitasi korban domestik dan luar negeri di Albania, dan pelaku perdagangan mengeksploitasi korban dari Albania di luar negeri. Wanita dan anak-anak Albania menjadi korban perdagangan seks dan pekerja paksa di dalam negeri, terutama saat musim liburan. Pelaku perdagangan menggunakan janji palsu seperti tawaran pernikahan atau pekerjaan untuk memaksa korban ke dalam perdagangan seks. Korban Albania merupakan subjek perdagangan seks di negera-negara Eropa seperti Kosovo, Yunani, Italia, Belgia, Jerman, Swiss, Macedonia Utara, Norwegia, Belanda, dan Britania Raya. Korban warga negara asing dari negara-negara Eropa dan Filipina merupakan subjek dari perdagangan seks dan pekerja paksa di Albania. Imigran dari Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika yang transit di Albania untuk mencapai Eropa Barat juga merupakan pihak yang rentan.[5]
Pada tahun 2018, Polisi Negara Albania menangkap 20 tersangka pelaku perdagangan seks atas permintaan dari pemerintah Italia dan Yunani[5]
Kantor Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk Memantau dan Memerangi Perdagangan Orang menempatkan Albania sebagai negara ' Tingkat 2 '.[5]
Referensi
Pranala luar