Pertandingan ini semula dijadwalkan akan dimainkan di Arena Ak Bars, Kazan, Rusia. Namun, oleh karena invasi Rusia ke Ukraina, tempat pertandingan dipindahkan ke Piraeus pada 25 Januari 2023.
Real Madrid merupakan juara bertahan, tetapi tidak dapat mempertahankan gelar karena tersingkir di babak semifinal Liga Champions UEFA 2022–2023.
Manchester City memenangi pertandingan ini dengan skor 5–4 melalui adu penalti setelah imbang 1–1 hingga waktu normal berakhir dan meraih gelar Piala Super UEFA pertama.[6]
Arena Ak Bars semula dipilih sebagai tuan rumah akhir oleh Komite Eksekutif UEFA saat rapat di Amsterdam, Belanda pada 2 Maret 2020.[7]Asosiasi Sepak Bola Albania juga mengajukan pencalonan tuan rumah pertandingan ini yang akan diselenggarakan di Tirana, tetapi mengundurkan diri sebelum pemungutan suara dilakukan.[8]
Pertandingan ini semula akan menjadi Piala Super UEFA pertama yang diadakan di Rusia dan final kompetisi antarklub UEFA kedua yang diadakan di Kazan setelah final Piala Wanita UEFA 2009. Stadion ini sebelumnya pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Konfederasi FIFA 2017, yaitu untuk tiga pertandingan babak grup dan satu pertandingan babak semifinal. Arena Ak Bars juga pernah digunakan untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018, yaitu untuk empat pertandingan babak grup, satu pertandingan babak 16 besar, dan satu pertandingan babak perempat final.[9]
Pada 25 Januari 2023, Komite Eksekutif UEFA membatalkan status tuan rumah Kazan dan memindahkan tempat pertandingan ini ke Stadion Karaiskakis di Piraeus, Yunani.[14] Pertandingan ini menjadi Piala Super UEFA pertama yang digelar di Yunani dan final kompetisi antarklub UEFA kedua yang digelar di Piraeus setelah final Piala Winners Eropa 1971.
Pra pertandingan
Perangkat pertandingan
Pada 14 Agustus 2023, UEFA menunjuk wasit asal Prancis François Letexier sebagai wasit untuk pertandingan ini. Letexier merupakan wasit berlisensi FIFA sejak 2017 dan sebelumnya bertugas sebagai salah satu pembantu asisten wasit video untuk Piala Super UEFA 2019. Ia dibantu oleh rekan senegaranya, Cyril Mugnier dan Mehdi Rahmouni sebagai asisten wasit, Jérôme Brisard sebagai asisten wasit video (VAR), dan Eric Wattellier sebagai salah satu pembantu VAR. Espen Eskås dari Norwegia terpilih sebagai wasit keempat, sedangkan Fedayi San dari Swiss bertugas sebagai pembantu VAR lain.[2]
Pertandingan
Ringkasan
Manchester City nyaris membuka skor pada menit ke-8 ketika tandukan Nathan Aké berhasil digagalkan Yassine Bounou. Jack Grealish melakukan upaya dari luar kotak penalti yang juga digagalkan oleh Bounou pada menit ke-17. Pada menit ke-25, Sevilla unggul setelah umpan silang Marcos Acuña ke area kotak penalti disambut tandukan Youssef En-Nesyri yang mengarahkan bola ke sudut kiri bawah gawang.[15] Pada babak kedua, En-Nesyri menerobos ke kotak penalti setelah menerima umpan dari Lucas Ocampos, tetapi upayanya berhasil digagalkan oleh Ederson. Cole Palmer membuat skor menjadi 1–1 pada menit ke-63 melalui tandukannya yang melewati Bounou dengan memanfaatkan umpan silang dari Rodri.[16] Pada menit ke-64, En-Nesyri kembali menerobos kotak penalti Manchester City melalui umpan Ocampos, tetapi sekali lagi digagalkan oleh Ederson. Upaya tendangan melengkung oleh Palmer berhasil digagalkan Bounou pada menit ke-69. Tekanan terus-menerus dari Manchester City berakhir dengan tandukan Aké yang berhasil ditepis oleh Bounou. Pertandingan berakhir 1–1 setelah 90 menit dan berlanjut ke adu penalti. Dalam adu penalti, kedua tim berhasil mengkonversi empat penalti menjadi gol. Kapten Manchester City Kyle Walker sukses menjadi eksekutor penalti kelima, sementara Nemanja Gudelj gagal mengeksekusi penalti yang krusial untuk Sevilla karena membentur mistar gawang, sehingga Manchester City unggul 5–4 dalam adu penalti dan meraih gelar Piala Super.
Detail
Juara Liga Champions berstatus sebagai tim "tuan rumah" untuk tujuan administratif.