Perjalanan Penyelidikan Ilmiah Jepang di Kutub Selatan atau Ekspedisi Jepang di Kutub Selatan (Bahasa Inggris: Japanese Antartic Expedition; Bahasa Jepang: 日本の南極観測; Peromawian bahasa Jepang: Nihon No Nankyokukansoku) adalah suatu kegiatan penjelajahan yang diadakan pada tahun 1910 untuk pertama kalinya di bawah kepemimpinan seorang perwira bawahan ketentaraanJepang bernama Nobu Shirase dengan menaiki sebuah kapal bernama Kainan Maru yang berangkat menuju Kutub Selatan dari kota Tokyo sejak bulan Desember 1910 lalu berhasil sampai di daerah penuh air beku itu pada tanggal 26 Februari 1911. Setelah itu, rombongan kapal tersebut mulai mengarungi Laut Ross dengan tujuan Pulau Koulmen. Dengan sebab waktu yang tidak mendukung berkaitan dengan musim dan cuaca di daerah Kutub Selatan, kapal Kainan Maru pun tidak sanggup menjangkau daerah Pulau Koulmen. Rombongan kapal tersebut memutuskan berbalik arah menuju kota Sydney, Australia sebagai tempat menghabiskan waktu bermusim dingin.[1][2]
Masih pada saat tengah waktunya musim dingin, seluruh rombongan itu mengupayakan agar bisa sampai mendarat di kawasan pesisir Kutub Selatan;hal tersebut sudah termasuk percobaan mereka untuk ketiga kalinya. Sasaran khusus yang akan mereka tujukan pada saat itu adalah meneroka Tanah Semenanjung Raja Edward VII. Saat tiba di Paparan Air Beku Ross, kebetulan kapal Kainan Maru tidak sengaja memantau keberadaan kapal Fram milik Roald Amundsen yang saat itu sedang menunggu di Teluk Paus untuk menantikan kedatangan rombongannya yang turut menapakkan kaki di Kutub Selatan.[3]