Pemberontakan Kazym (bahasa Rusia: Казымское восстание) adalah pemberontakan yang dilancarkan oleh orang-orang Khanty di Siberia barat melawan kebijakan kolektivisasi pemerintah Soviet pada tahun 1933. Pemberontakan ini dinamai dari kota kecil Kazym di Khantia-Mansia. Beberapa sumber mencatat serangkaian konflik yang dimulai pada tahun 1931, di mana beberapa upaya rekonsiliasi dicoba oleh pihak Soviet, meski penindasan mulai memuncak pada tahun 1933 dan 1934.[1]
Pada tahun 1930-an, kota baru Kazym didirikan oleh pemerintah sebagai "pusat budaya". Secara teori, julukan pusat budaya bertujuan untuk memikat orang Khanty agar bergabung dalam kehidupan masyarakat kota dengan berbagai keuntungan dari sekolah, rumah sakit, toko, dan kemudahan lainnya. Upaya untuk mengumpulkan masyarakat asli menjadi komunitas yang dapat diatur ini membuat banyak suku Khanty meninggalkan rumah mereka di belantara. Yang lainnya, dipindahkan secara paksa selama pemerintahan Josef Stalin. Selain itu, anak-anak Khanty wajib tinggal di sekolah asrama yang terletak di Kazym yang membuat anak-anak Khanty meninggalkan rumah tradisional mereka dan selama bertahun-tahun, dilarang berbicara dalam bahasa ibu atau mengikuti ritual budayanya.
Proses ini terjadi bersamaan dengan penculikan dan eksekusi para tetua adat yang dilabeli "kulak" oleh negara. Akhirnya, pemberontakan pecah pada tahun 1933 yang berpusat di kota Kazym dan dalam beberapa pekan berhasil dipadamkan oleh Tentara Merah, yang juga dilaporkan telah membantai puluhan penduduk desa dan membakar rumah warga. Ini merupakan konflik terakhir yang melibatkan Rusia dan suku Siberia yang tercatat.
Setelah itu, siapa pun yang ikut serta dalam Ritual Pemakaman Beruang atau perayaan budaya Khanty lainnya akan diganjar hukuman 10 tahun penjara. Perburuan beruang dilarang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya Khanty, seperti tempat keramat, tempat pemujaan atau kuburan dihancurkan. Aturan ini baru dilonggarkan selama tahun 1980-an sebagai bagian dari kebijakan glasnost ala Mikhail Gorbachev.
Dalam sastra dan bioskop
Yeremey Aypin (Rusia: Еремей Айпин), seorang penulis berdarah Khanty-Mansi, menulis sebuah novel berjudul Bunda Maria di Salju yang Berlumur Darah (bahasa Rusia: Божья матерь в кровавых снегах), yang diterbitkan pada tahun 2002 dan disajikan sebagai dasar untuk film berjudul The Khanty Saga (bahasa Rusia: Сага о Ханта) yang diproduksi pada tahun 2008.[2]
Catatan kaki