7 unit pesawat uji MRJ90 1 unit pesawat uji MRJ70[1]
Mitsubishi SpaceJet (Jepang: 三菱スペースジェット) adalah sebuah pesawat jet regional yang dikembangkan oleh Mitsubishi Aircraft Corporation (MAC), anak usaha Mitsubishi Heavy Industries (MHI).
MHI pertama kali mengumumkan konsep pesawat ini pada bulan Juni 2007, dan menargetkan dapat memperoleh sertifikat tipe pada tahun 2012, sehingga menjadi pesawat terbang pertama buatan Jepang sejak NAMC YS-11 pada tahun 1962.
Setelah pengembangannya sempat tertunda, penerbangan perdana MRJ90 dilakukan pada tanggal 11 November 2015.
Pada bulan Juni 2019, Mitsubishi mengubah nama program Mitsubishi Regional Jet (MRJ, Jepang: 三菱リージョナルジェット) menjadi SpaceJet.
Karena uji terbang memerlukan waktu yang lebih lama akibat pandemi COVID-19, target pesawat ini mulai beroperasi pun ditunda.
Bingkai udara pesawat ini terutama terbuat dari aluminium dengan ekor berbahan plastik diperkuat-grafit.
Pesawat ini menggunakan mesin Pratt & Whitney PW1000G, dan merupakan pesawat terbang pertama yang memakai mesin turbofan beroda gigi.
M90 (sebelumnya bernama MRJ90) dapat mengangkut 86 hingga 96 orang, sementara MRJ70 dapat mengangkut 70 hingga 80 orang.
MRJ70 kemudian digantikan oleh SpaceJet M100, yang lebih panjang 1,1 meter untuk memenuhi klausa cakupan di Amerika Serikat dengan 76 kursi premium.
M100 mirip dengan Embraer E-Jet E2.
Pengembangan
Peluncuran
Pada tahun 2003, pemerintah Jepang memulai program riset senilai ¥50 milyar ($420 juta) selama lima tahun untuk mengembangkan sebuah pesawat jet regional yang dapat mengangkut 30 hingga 90 orang, dengan dipimpin oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI).[2]
Pada tahun 2004, MHI fokus mengembangkan pesawat setinggi 2 meter dan selebar 2,8 meter yang dapat mengangkut 30 hingga 50 penumpang. Purwarupa pesawat terbang tersebut diharapkan dapat diterbangkan pada tahun 2007, dan pesawat terbang pertama dapat mulai dioperasikan pada tahun 2010.[3]
Pada tahun 2005, MHI beralih ke pengembangan pesawat terbang berkapasitas 70 hingga 90 orang.[4]
MHI pun meluncurkan konsep pesawat terbangnya di Paris Air Show ke-47 pada bulan Juni 2007, dengan menunjukkan purwarupa kabin berskala penuh dan bertekad menjadi pesawat jet regional pertama yang menggunakan bingkai udara komposit penuh. Pesawat terbang tersebut diharapkan dapat memperoleh sertifikat tipe pada tahun 2012.[5]
Mitsubishi pun mulai menawarkan MRJ ke sejumlah maskapai penerbangan pada bulan Oktober 2007. MRJ menggunakan mesin turbofan beroda gigi Pratt & Whitney PW1000G yang menawarkan konsumsi bahan bakar spesifik gaya dorong 12% lebih rendah, yakni gaya dorong sebesar 15,000 lbf (0,06672 kN) pada MRJ70 yang berkapasitas 70 hingga 80 orang, serta 17.000 lb (75,7 kN) pada MRJ90 yang berkapasitas 86 hingga 90 orang, dan biaya pengembangannya diperkirakan mencapai ¥150 milyar ($1,275 milyar).[6]
MHI resmi meluncurkan Program Mitsubishi Regional Jet pada tanggal 28 Maret 2008, dengan pesanan sejumlah 25 unit dari All Nippon Airways (10 unit di antaranya bersifat opsional), dan diharapkan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2013.[7]
Mitsubishi menargetkan dapat menguasai 20% pangsa pasar pesawat berkapasitas 70 hingga 90 orang dalam waktu 20 tahun ke depan, dengan menjual 5.000 unit pesawat.
Uji terbang pun dijadwalkan diadakan pada akhir tahun 2011. Program senilai $1,9 milyar tersebut perlu menjual 300 hingga 400 unit pesawat agar dapat balik modal.[8]Mitsubishi Aircraft Corporation (MAC) adalah sebuah kemitraan antara Mitsubishi Heavy Industries dan Toyota Motor Corporation[9] dengan bantuan desain dari Subaru Corporation.
Desain
Pada bulan September 2009, Mitsubishi memperkenalkan perubahan desain yang cukup signifikan, yakni menggunakan aluminium, bukannya plastik diperkuat-grafit, untuk sayap pesawat dan wingbox; sementara komposit hanya akan menjadi bahan dari 10-15% bingkai udara, yakni ekor.[10]
Tinggi kabin juga dinaikkan sebesar 15 in (38 cm) menjadi 805 in (2.040 cm), dan tinggi fuselage dinaikkan menjadi 1.165 in (2.960 cm), sehingga kabinnya lebih bulat, lebih lebar, dan lebih tinggi daripada kompetitornya.[10]
Program ini ditunda selama enam bulan dengan desain akhir dihentikan pada pada pertengahan tahun 2010, penerbangan perdana diundur ke kuartal kedua tahun 2012, dan pengoperasian ditunda ke awal tahun 2014.[10][11]
Periode perawatan pesawat ini adalah 750 jam terbang per A check dan 7.500 jam terbang per C check.[12]
MRJ100 yang berkapasitas 100 orang mulai dipelajari pada bulan Maret 2011.[13] Hingga Juni 2015[update], MRJ100 masih dalam tahap evaluasi.[14]
Karena berat lepas landas maksimum dari MRJ90 adalah 39,6 ton, sehingga di atas klausa cakupan maskapai penerbangan regional di Amerika Serikat yang sebesar 39 ton, SkyWest dan Trans States Holdings dapat mengubah pesanan MRJ90 mereka yang masing-masing sebanyak 100 dan 50 unit, atau 67% dari pesanan sebanyak 223 unit MRJ90, menjadi MRJ70 yang lebih pendek 1,4 meter.
Namun MRJ70 hanya dapat memuat 69 orang dalam konfigurasi dua kelas, atau 76 orang dalam kelas ekonomi saja. Mitsubishi pun ingin meningkatkan jumlah kursi agar dapat bersaing dengan Embraer E-175 dan Bombardier CRJ900.[15]
Mitsubishi pun mulai mengerjakan sebuah pesawat terbang dengan tiga kelas berjumlah 76 kursi, yang masih dalam klausa cakupan berat lepas landas maksimum sebesar 86,000 pon (0,039009 t), dan rencananya akan diperkenalkan pada Paris Air Show 2019.[16]
Hasil modifikasi dari MRJ70 tersebut pun diberi nama Space Jet M100, dan ditargetkan dapat memperoleh sertifikat tipe pada tahun 2022. Mitsubishi juga sedang mempertimbangkan untuk memproduksi pesawat terbang tersebut di Amerika Serikat.[17] Biaya program tersebut diperkirakan mencapai ¥800 milyar hingga SpaceJet M90 diluncurkan pada tahun 2020.[18]
Perakitan
Pada tanggal 15 September 2010, Mitsubishi Aircraft Corporation mengungkapkan bahwa mereka telah memasuki fase penggambaran produksi dan akan dilanjutkan dengan fase produksi.[19]
Perakitan pesawat pertama pun dimulai pada bulan April 2011 dengan perakitan akses darurat untuk kokpit.[20]
Pada bulan April 2012, penerbangan perdana ditunda menjadi tahun 2013.[21]
Pada bulan Desember 2012, MRJ90 dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2017.[22]
Pada awal tahun 2013, Pratt & Whitney menunda sertifikasi PW1200G ke semester kedua tahun 2014, setelah penerbangan perdana MRJ dijadwalkan akan diadakan pada akhir tahun 2013.[22]
Pada tanggal 22 Agustus 2013, Mitsubishi mengumumkan bahwa penerbangan perdana pesawat ini akan diundur ke kuartal kedua tahun 2015, bukannya akhir tahun 2013, sementara penyerahan pesawat terbang pertama ke ANA akan dilakukan pada kuartal kedua tahun 2017, bukannya tahun 2015, karena ada masalah dalam pengiriman komponen, termasuk mesin dari Pratt & Whitney.[23]
Pada tanggal 7 September 2013, dipamerkan purwarupa sayap kiri dan empat bagian aluminium, yakni badan pesawat bagian depan, depan tengah, depan belakang, dan belakang yang akan dirakit pada bulan Oktober 2013.[24]
Mitsubishi pun mempekerjakan tenaga ahli dari luar Jepang untuk membantu berhubungan dengan pemasok, uji darat, dan sertifikasi.[25]
MRJ90 pertama yang sudah selesai dirakit pertama kali difoto pada tanggal 26 Juni 2014.[26]
Peluncuran resmi pun diadakan pada tanggal 18 Oktober 2014.[27]
Pengujian
Penerbangan perdana MRJ90 diadakan pada tanggal 11 November 2015.[28][29] Pada tanggal 24 Desember 2015, Mitsubishi mengumumkan penyerahan MRJ pertama ditunda ke pertengahan tahun 2018.[30] Penundaan tersebut disebabkan oleh kekuatan sayap yang kurang memadai dan perancangan ulang roda pesawat.[31]
Sebagian besar uji terbang MRJ90 akan diadakan di Moses Lake, Washington, di Bandar Udara Internasional Grant County, karena ruang udara di Jepang cukup padat, sehingga sulit menentukan jadwal uji yang cocok.[32] Uji kekuatan statis diselesaikan pada tanggal 1 November 2016, dan mengkonfirmasi bahwa bingkai udara pesawat dapat menahan 1,5 kali beban maksimumnya.[33]