Michelle Obama

Michelle Obama
Ibu Negara Amerika Serikat
Masa jabatan 20 Januari 2009 – 20 Januari 2017
Presiden	Barack Obama
Pendahulu Laura Bush Pengganti Melania Trump
Informasi pribadi
Lahir	Michelle LaVaughn Robinson 17 Januari 1964 (umur 60) Chicago, Illinois
Kebangsaan	Amerika Serikat
Partai politik	Demokrat
Suami/istri	Barack Obama (1992-sekarang)
Anak	Malia Obama Sasha Obama
Tempat tinggal	Chicago, IL
Almamater	Princeton University, (A.B.) Harvard Law School, (J.D.)
Profesi	Pengacara
Tanda tangan
Penghargaan (2023) Women of the Year ^(en) (2023) 100 Women (BBC) (2022) National Women's Hall of Fame (2020) Grammy Award for Best Audio Book, Narration & Storytelling Recording ^(en) (2011) honorary degree from Spelman College ^(en)
Sunting kotak info • L • B

Michelle LaVaughn Robinson atau lebih dikenal sebagai Michelle Obama (lahir 17 Januari 1964) adalah pengacara, penulis, dan mantan ibu negara Amerika Serikat. Ia menikah dengan Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama. Keluarganya berasal dari etnis Afrika-Amerika. Michelle mengawali karier sebagai pegawai pada fira hukum Sidley Austin yang kebagian tugas di bidang pemasaran dan properti intelektual. Setelah itu, Michelle tercatat sebagai asisten wali kota Chicago, Richard M Daley. Michelle juga menjadi wakil presiden untuk hubungan eksternal dan komunitas rumah sakit Universitas Chicago dan lulus dari fakultas hukum setelah meraih gelar sarjana sosiologi dari Universitas Princeton. Michelle berkenalan dengan Barack Obama tahun 1989 yang saat itu menjadi mentornya. Michelle adalah senior Barack Obama di firma hukum Sidley dan Austin. Mereka lalu menikah tahun 1992 dan dikaruniai dua orang putri bernama Malia Ann Obama yang lahir tahun 1998 dan Natasha Obama lahir tahun 2001.

Kerabat

Beberapa kerabatnya tinggal di Carolina Selatan. Fraser Robinson,Jr adalah kakeknya yang lahir sekitar tahun 1912 di Georgetown, Carolina Selatan dan meninggal tahun 1996. Fraser Robinson III, lahir tahun 1935 adalah petugas pompa di perusahaan air kota Chicago yang meninggal tahun 1990. Sedangkan ibunya bernama Marian Robinson atau Marian Shields lahir pada bulan Juli 1937 dan bekerja sebagai sekertaris di Katalog Spiegel. Kakak laki-lakinya bernama Craig Robinson yang lahir tahun 1962 telah menjadi kepala pelatih regu bola basket di Universitas Negara Bagian Oregon.

Masa kampanye

Ketika Obama mencalonkan menjadi presiden, Michelle semula enggan membantu. Michelle baru ikut kampanye setelah suaminya berhenti merokok.^{[butuh rujukan]} Obama dan Michelle lalu mendiskusikan dana kampanye, mencari pendukung, program yang bergunabagi publik, keselamatan keluarga, dan dampak kampanye bagi kedua mereka sebab Michelle tidak ingin hubungan antara ayah dan anak menjadi terganggu karena kesibukan kampanye.^{[butuh rujukan]} Maka, ia sengaja membeli dua laptop untuk Obama dan anak-anak agar tetap dapat berhubungan.^{[butuh rujukan]}

Ibu Negara Amerika Serikat (2009-2017)

Pada beberapa bulan pertama di pemerintahan suaminya, Michelle mengunjungi mengunjungi tempat penampungan tunawisma dan dapur umum.^[1] Dia juga mengirim perwakilan ke sekolah dan menganjurkan layanan publik.^[1][2]

Obama mendukung prioritas kebijakan suaminya dengan mempromosikan rancangan undang-undang yang mendukungnya. Ia menyelenggarakan resepsi di Gedung Putih untuk para pembela hak-hak perempuan dalam rangka merayakan pemberlakuan Undang-Undang Pembayaran yang Adil Lilly Ledbetter tahun 2009. Undang-undang kesetaraan upah. Ia mendukung rancangan undang-undang stimulus ekonomi dalam kunjungan ke Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Amerika Serikat dan Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Beberapa pengamat memandang positif kegiatan legislatifnya, sementara yang lain mengatakan ia seharusnya tidak terlalu terlibat dalam politik. Menurut perwakilannya, ia bermaksud mengunjungi semua lembaga setingkat Kabinet Amerika Serikat untuk mengenal Washington.^[3]

Pemilu paruh waktu

Michelle mengikuti pemilu 2010 berkampanye untuk kandidat dari Partai Demokrat,^[4][5] memulai kampanyenya di Milwaukee, Wisconsin.^[6][7] Pada saat ia baru saja memulai kampanye, opini publik menyatakan bahwa tingkat kepuasan Michelle Obama 20% lebih tinggi dibandingkan suaminya.^[8] Meskipun Obama mengindikasikan pada Januari 2010 bahwa belum ada konsensus mengenai apakah ia akan berkampanye,^[9] muncul spekulasi keterlibatannya dari tingkat kepuasannya yang tinggi dan beberapa laporan bahwa ia diundang untuk berbicara di beberapa acara dengan tokoh Demokrat seperti Barbara Boxer, Mary Jo Kilroy dan Joe Sestak.^[10] Ia mengunjungi 7 negara bagian dalam dua minggu pada Oktober 2010.^[11] Para staf melaporkan bahwa, meskipun dipandang penting oleh Gedung Putih, ia tidak akan terlibat secara mendalam dengan diskusi politik atau melibatkan Partai Republik dalam perselisihan publik.^[12] Setelah pemilu, hanya 6 dari 13 kandidat yang dijagokan oleh Michelle Obama menang. Los Angeles Times menyatakan bahwa walaupun Michelle lebih populer dibandingkan suaminya, Barack Obama masih lebih unggul secara politik dan kartu skor Michelle "tidak lebih bagus dibandingkan suaminya, khususnya di negara bagian asalnya".^[13]

Michelle kembali terjun ke area kampanye pada pemilu 2012 yang diadakan pada saat popularitasnya melampaui suaminya sedemikian rupa sehingga diperkirakan ia akan menerima lebih banyak dukungan dalam berkampanye. Melaporkan perjalanannya ke Denver, Colorado, David Lightman menulis bahwa meskipun kader Demokrat tidak ingin Presiden Obama berkampanye untuk mereka, "ibu negara sangat populer."^[14] Pada bulan Mei 2014, Obama ditemukan memiliki peringkat persetujuan yang baik sebesar 61% dari jajak pendapat CNN, suaminya berada di angka 43%.^[15] Dalam sebuah video yang dirilis pada bulan Juli, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong partisipasi pemilih, ia meminta para pemilih untuk "lapar seperti Anda pada tahun 2008 dan 2012".^[16] Obama muncul di sebuah penggalangan dana di Georgia pada bulan September untuk kandidat senat Demokrat Michelle Nunn. Pendekatan Obama untuk berkampanye di Georgia menyimpang dari membahas peristiwa terkini dan sebaliknya secara luas menekankan pentingnya mendaftar untuk memilih dan berpartisipasi dalam pemilihan umum.^[17] Kemunculan Michelle yang jarang terjadi disebabkan oleh rasa tidak sukanya jauh dari anak-anaknya dan politik Washington serta rasa tidak sukanya terhadap pertentangan Partai Republik terhadap agenda suaminya dan pandangannya bahwa Partai Demokrat di Senat AS tidak cukup mendukung inisiatifnya untuk mengakhiri obesitas anak.^[18] Michelle kemudian meningkatkan profilnya pada bulan Oktober,^[19][20] mengunjungi 3 negara bagian dalam 4 hari.^[21] Michelle kemudian menyebutkan bahwa pemilu 2012 adalah "kampanye terakhir suaminya".^[22][23]

Pasca kepresidenan

Aktivitas politik dan spekulasi percalonan diri

Michelle Obama adalah salah satu Ibu Negara Amerika Serikat yang cukup disayangi oleh rakyat dan tidak sedikitpun aspirasi yang mengalir kepada Michelle Obama untuk mencalonkan diri baik sebagai Senator AS atau bahkan Presiden. Di beberapa saat baik sebagai ibu negara dan setelah suaminya turun tahta, rumor dan dukungan terus mengalir ke Michelle dan kerap Barack Obama dan staf Gedung Putih lainnya mencoba menutupi spekulasi percalonannya.^[24]

Pada tahun 2012, ia ditanya oleh seorang anak di sebuah acara Gedung Putih apakah ia berminat untuk menjadi presiden dimana Michelle menjawab tidak. Ia kemudian ditanya oleh seorang jurnalis dengan pertanyaan sama dan jawaban yang sama juga diberikan. Pada September 2012, Barack Obama bercanda bahwa Michelle akan mencalonkan diri, menyatakan bahwa ia hebat tapi tidak tahu secara temperamental.^[24] Pada Oktober 2014, Gedung Putih mematahkan rumor bahwa ada permintaan dari Partai Demokrat untuk Michelle Obama meninggalkan negara bagian asalnya untuk California supaya dapat menggantikan Dianne Feinstein jika Feinstein mengundurkan diri pada tahun 2018.^[24]

Pemilihan umum Amerika Serikat 2016

Pada awal tahun 2016, beberapa jurnalis bertanya kepada Barack Obama mengenai spekulasi bahwa Michelle akan menggantikannya. Barack hanya menjawab bahwa "ada tiga hal yang pasti terjadi, yakni kematian, pajak, dan Michelle Obama tidak akan menjadi calon presiden".^[24] The Hill menyatakan bahwa Michelle Obama lebih terkenal dibandingkan Hillary Clinton dan akan menjadi rivalnya jika Michelle bersedia mencalonkan diri.^[25] Namun pada Maret 2016, Michelle menyatakan bahwa ia tidak berniat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dengan alasan pribadi.^[26]

Bersama dengan suaminya, Michelle mendukung percalonan Hillary Clinton sebagai presiden dan saat Konvensi Nasional Demokrat 2016 di Philadelphia, Pennsylvania, ia memberikan pidato mendukung Hillary.^[27] Ia juga ikut berkampanye di berbagai tempat, baik secara sendiri maupun bersama Hillary.^[28] Pada 13 Oktober 2016, Michelle mengkritik keras pernyataan Donald Trump atas pernyataan yang dibuatnya dalam rekaman audio tahun 2005 saat menghadiri kampanye Clinton di Manchester, New Hampshire.^[29] Seminggu kemudian, Donald Trump menyerang Michelle Obama dengan membawa komentar masa lalunya terhadap Hillary Clinton pada Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2008.^[30][31]

Pemilihan umum Amerika Serikat 2020

Nama Michelle kembali muncul di bursa calon presiden dari Partai Demokrat untuk 2020. Walaupun ia tidak mau menjadi presiden, tagar dukungan #DraftMichelle dan #Michelle2020 sempat menjadi trending topic di Twitter dan berbagai halaman Facebook dan petisi dukungan juga marak bermunculan setelah kekalahan Hillary Clinton.^[32][33] Pembawa acara Jimmy Fallon di sebuah episode acaranya bersama Michelle Obama memohon Michelle untuk mencalonkan diri pada 2020.^[32]

Pada bulan April 2018, Obama menanggapi spekulasi bahwa ia mungkin mencalonkan diri sebagai presiden dengan mengatakan bahwa ia "tidak pernah memiliki gairah untuk politik" dan bahwa "ada jutaan wanita yang cenderung dan memiliki gairah untuk politik."^[34] Pada 2019, saat ditanya mengenai tanggapan kandidat untuk calon presiden 2020, Michelle justru hanya menjawab bahwa ia dan Barack akan mendukung siapapun yang dicalonkan.^[35] Meskipun itu, muncul juga sebuah doa permintaan bagi Michelle untuk menjadi calon wakil presiden setelah Joe Biden memenangkan suara mayoritas Partai Demokrat dan rumor tersebut diperkuat dengan pernyataan Biden bahwa ia menginginkan seorang wanita untuk menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat.^[36] Pada akhirnya, Michelle tidak menjadi calon wakil presiden dan posisi tersebut ditawarkan kepada Kamala Harris.^[37]

Pemilihan umum Amerika Serikat 2024

Michelle Obama sempat dirumorkan untuk menggantikan Joe Biden untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Namun, kantor Obama menyatakan bahwa Michelle tidak akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.^[38] Survei opini publik yang diselenggarakan oleh Reuters dan Ipsos pada 2 Juli 2024 menyatakan bahwa hanya Michelle Obama-lah yang mampu mengalahkan Donald Trump dimana ia bisa mendapatkan 50% suara dibandingkan 39% untuk Trump.^[39][40]

Pada 20 Agustus 2024, Michelle Obama hadir di acara Konvensi Nasional Demokrat 2024 sebagai pembicara kedua terakhir dan kemudian memperkenalkan pembicara terakhir pada malam tersebut, Presiden Barack Obama. The New York Times menyebut bahwa pidato Michelle lebih bergairah dibandingkan suaminya dan ia bahkan disebut melampaui suaminya.^[41]

Saya adalah orang yang cukup bodoh untuk berbicara setelah Michelle Obama

— Barack Obama, Konvensi Nasional Demokrat 2024

Pranala luar

• Ibu Negara Michelle ObamaDiarsipkan 2012-04-26 di Wayback Machine., Whitehouse.gov
• "Meet Michelle" Diarsipkan 2008-11-03 di Wayback Machine., biografinya pada BarackObama.com
• "Michelle Obama On Love, Family & Politics" Diarsipkan 2009-01-26 di Wayback Machine., wawancara dengan Katie Couric tentang CBS News
• Photoessay Diarsipkan 2010-01-10 di Wayback Machine. di Newsweek
• Archive pada The New York Times
• Archive pada U.S. News & World Report
• "Michelle Obama's plea for education" Diarsipkan 2010-03-24 di Wayback Machine., di TED, Mei 2009

Didahului oleh: Laura Bush

Ibu Negara Amerika Serikat 2009—2017

Diteruskan oleh: Melania Trump

1. Romano, Lois (March 31, 2009). "Michelle's Image: From Off-Putting To Spot-On". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 7, 2010. Diakses tanggal April 4, 2009.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
2. Alter, Jonathan (March 7, 2009). "An Army of Changemakers". Newsweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 4, 2009. Diakses tanggal April 6, 2009.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
3. Swarns, Rachel L. (February 7, 2009). "'Mom in Chief' Touches on Policy; Tongues Wag". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 17, 2009. Diakses tanggal April 8, 2009.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
4. Sandoval, Michael (October 11, 2010). "Bill Clinton to Follow Michelle Obama in Stumping for Bennet". National Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 9, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
5. Walsh, Kenneth T. (July 28, 2014). "Michelle Obama Stumps for Votes". US News. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 27, 2018. Diakses tanggal September 5, 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
6. Stolberg, Sheryl Gay (October 13, 2010). "Michelle Obama Hits Campaign Trail With Soft-Sell Message". The New York Times. 
7. Henderson, Nia-Malika (October 13, 2010). "Michelle Obama hits campaign trail for Democrats". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 27, 2018. Diakses tanggal September 5, 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
8. Henry, Ed (October 13, 2010). "The Sweep: 'Reluctant warrior' Michelle Obama dives into midterms". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 9, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
9. "Michelle Obama: No first-year do-overs". NBC News. Associated Press. January 13, 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 20, 2023. Diakses tanggal August 3, 2024.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
10. Rothenberg, Stuart (August 17, 2010). "Is Michelle Obama Democrats' Secret Weapon?". Inside Elections with Nathan L. Gonzales. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 9, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
11. "Two-thirds give first lady thumbs up". CNN. October 13, 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 9, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
12. Robinson, Dan (October 13, 2010). "Michelle Obama Campaigns for Democrats in US Midterm Elections". voanews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13, 2016. Diakses tanggal February 2, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
13. Skiba, Katherine; Michael A. Memoli (November 6, 2010). "Michelle Obama's favored candidates: 6 wins, 7 losses". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 20, 2023. Diakses tanggal August 15, 2024.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
14. Lightman, David (October 23, 2014). "While her husband is shunned, Michelle Obama hits campaign trail". McClatchyDC. 
15. Hartfield, Elizabeth (September 8, 2014). "Michelle Obama hits the campaign trail". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 8, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
16. Timm, Jane C. (July 28, 2014). "Michelle Obama on 2014 midterms: Be hungry, Democrats". MSNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 3, 2016. Diakses tanggal February 3, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
17. Hartfield, Elizabeth (September 8, 2014). "Michelle Obama hits the campaign trail". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2016. Diakses tanggal January 8, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
18. Calmes, Jackie (October 3, 2014). "Why Is First Lady Scarce in Campaign? Her Last Name Is Obama". The New York Times. 
19. AlHajal, Khalil (October 10, 2014). "Michelle Obama in Detroit: Stakes could not be higher in midterm elections". mlive.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 6, 2016. Diakses tanggal February 6, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
20. Cohen, Kelly (October 4, 2014). "Michelle Obama remains distanced from 2014 elections". Washington Examiner. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 7, 2016. Diakses tanggal February 6, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
21. Calmes, Jackie (October 3, 2014). "Why Is First Lady Scarce in Campaign? Her Last Name Is Obama". The New York Times. 
22. Thompson, Krissah (November 3, 2014). "Michelle Obama out in full force for 'Barack's last campaign'". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 17, 2016. Diakses tanggal February 6, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
23. Pearson, Rick (July 24, 2014). "First Lady Michelle Obama raises money for Democrats in Chicago". Chicago Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 7, 2016. Diakses tanggal February 6, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
24. Zaru, Deena (2016-07-26). "A timeline of Michelle Obama saying she'll never run for office | CNN Politics". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
25. Zimmerman, Neetzan (14 Maret 2015). "Poll: Michelle Obama would be Hillary's strongest Dem rival in 2016". The Hill. 
26. Watkins, Eli (2016-03-17). "Michelle Obama: 'I will not run for president' | CNN Politics". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
27. Smith, David (July 26, 2016). "Michelle Obama's stirring speech brings Democratic convention to tears". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 24, 2020. Diakses tanggal September 8, 2018.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
28. Goldmacher, Shane (October 23, 2016). "Michelle Obama to rally with Hillary Clinton in North Carolina". Politico. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2016. Diakses tanggal October 24, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
29. Kludt, Tom (October 14, 2016). "Michelle Obama denounces Trump for 'bragging about sexually assaulting women'". CNN. 
30. Dearden, Lizzie (October 22, 2016). "Donald Trump attacks Michelle Obama over 'vicious' Hillary Clinton comments". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 14, 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
31. Hook, Janet (October 21, 2016). "Trump Hits at Michelle Obama, Cites Her 2008 Criticism of Clinton". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 19, 2017. Diakses tanggal August 4, 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
32. Conway, Madeline (23 Januari 2017). "For mourning Democrats, Michelle Obama offers hope". Politico. 
33. Earl, Jennifer (2016-11-15). "Michelle Obama responds to someone asking her to run for president in 2020 - CBS News". www.cbsnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
34. Real, Evan (April 6, 2018). "Michelle Obama Reveals Why She Won't Be Running for President". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal January 22, 2021. 
35. LeBlanc, Paul (2019-07-07). "Michelle Obama: 'Barack and I are going to support whoever wins the primary' | CNN Politics". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
36. Caputo, Marc (20 April 2020). "Democrats dream of Biden's perfect running mate: An Obama". Politico. 
37. Burns, Alexander; Glueck, Katie (17 Agustus 2020). "Kamala Harris Is Biden's Choice for Vice President". The New York Times. 
38. "Michelle Obama's office says the former first lady 'will not be running for president' in 2024". NBC News (dalam bahasa Inggris). 2024-03-05. Diakses tanggal 2024-10-03. 
39. "Only Michelle Obama bests Trump as an alternative to Biden in 2024". Ipsos. 2 July 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 5, 2024. Diakses tanggal 5 July 2024.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
40. Kochi, Sudiksha. "As calls grow for Biden to drop out, new poll shows Michelle Obama would beat Trump". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 5, 2024. Diakses tanggal 5 July 2024.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
41. Peter Baker (August 21, 2024). "I Am the Only Person Stupid Enough to Speak After Michelle Obama". The New York Times.