Michael Riffaterre (Michel Camille Riffaterre) merupakan kritikussastra asal Prancis yang telah banyak menghasilkan sumbangan pikiran pada bidang sastra.[1] Dia lahir di Bourganeuf, Creuse, Prancis pada 20 November 1924 dan wafat pada tanggal 27 Mei 2006 di kediamannya, Manhattan.[2]
Pendidikan
Michael pernah belajar di University of Lyon dan Sorbone of University of Paris.[3] Lalu kemudian pada tahun 1995, ia pindah ke New York guna menyelesaikan studi doktoralnya di Columbia University setelah mempertahankan disertasi yang berjudul Le Style des Pléiades de Gobineau, essai d’application d’une méthode stylistique.[3] Disertasi tersebut kemudian diterbitkan oleh Columbia Unversity Press pada tahun 1957.[2] Setelah menempuh program doktoral di Columbia University, kemudian ia menjadi profesor penuh pada tahun 1964 dan profesor emeretus.[1] Riffaterre adalah anggota The American Academy of Arts and Sciences dari tahun 1971 sampai 2001.[4]
Karya-karya Michael Riffaterre
Michael Rifaterre mengabdikan dirinya pada penelitian teks sastra yang menempatkan pembaca sebagai bagian dari proses analisis teks puisi.[5] Terlibatnya pembaca tentunya akan berdampak pada daya tahan karya sastra dengan evolusi selera dan interpretasi pembaca yang bisa saja tidak relevan dengan maksud penulis teks sastra.[2] Riffaterre menawarkan teori untuk merelevansikan maksud penulis dengan interpretasi pembaca melalui proses linguistik dan semiotik.[2] Kontribusi pemikiran Riffaterre ini tertuang dalam bukunya yang berjudul Semiotics of Poetry (Indiana University Press, 1978) dan La Production du Texte (Seuil, 1979).[4]
Analisis Semiotik Teks Sastra ala Riffaterre
Analisis teks sastra menggunakan cara Riffeterre akan berhadapan dengan istilah seperti interteks (Strukturalisme), hipogram, dan matriks.[5] Penafsiran karya sastra (puisi) perlu melalui empat tahap berikut ini:
Melalui pembacaan heuristik, yaitu pembacaan dalam tahapan mimetik atau pembacaan yang didasarkan pada konvensi bahasa.[6]
Melalui pembacaan hermeneutik, yaitu pembacaan yang didasarkan pada konvensi sastra (penafsiran).[6]
Menentukan Hipogram, yaitu dengan memahami ruang kosong yang tidak dijabarkan dalam teks secara eksplisit berupa hipogram potensial (terkandung dalam bahasa sehari-hari) dan hipogram aktual (teks-teks sastra sebelumnya).[6]
Menentukan Model, Matriks, dan Makna yaitu dengan memahami bahwa ruang kosong itu merupakan matriks (pusat makna).[6] Aktualitas pertama dari matriks adalah model dan rumusan dari matriks dan model teks sastra, membuat pembaca dapat merumuskan kesatuan makna teks sastra tersebut.[6]