Lanzini memiliki bakat menonjol dalam permainan sepak bola dalam ruangan saat masih bermain untuk Club Academia Kaly de Ituzaingó, sebuah klub lokal di sekitar tempat tinggalnya. Ramón Maddoni, yang telah menemukan pemain seperti Juan Román Riquelme, Carlos Tévez dan Esteban Cambiasso, ingin membawanya ke Boca Juniors untuk pertandingan uji coba, tetapi Lanzini muda menolak ajakan itu dan menyatakan bahwa dia hanya ingin bermain untuk klub yang dia dukung, yaitu Club Atlético River Plate.[3] Akhirnya, pada tahun 2002, dia dibawa ke River Plate.[4] Dia mulai berlatih dan bermain sebagai gelandang serang di divisi junior. Setelah beberapa uji coba, Pedro Vega, mantan pemain dan pelatih divisi klub junior, memerintahkan agar dia direkrut. Pada tahun 2008, tim divisi kedelapan di mana dia bermain memenangkan trofi divisinya; Lanzini mencetak total sembilan gol, hanya dua lebih sedikit dari penyerang lain, Leonardo Salguero, yang mencetak 11 gol. Pada 2 November 2008, River Plate memenangkan Superclásico divisi junior dengan skor 3–0 melawan Boca Juniors, di mana Lanzini mencetak dua gol dan memberikan assist kepada Salguero untuk gol lainnya.[5]
Promosi ke tim utama dan debut di River Plate (musim 2010–11)
Pada tahun 2010, Ángel Cappa, pelatih tim utama River Plate, memasukkan Lanzini ke dalam tim untuk pertandingan pramusim musim dingin di Provinsi Salta.[6] Lanzini melakukan debut informalnya dalam pertandingan persahabatan melawan Central Norte, yang berakhir dengan kemenangan 3–0, masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua untuk Ariel Ortega.[7] Lanzini kemudian bermain dalam pertandingan persahabatan lain melawan Juventud Antoniana, di mana penampilannya mendapat sambutan baik dari media dan penggemar.[8][9]
Penampilan Lanzini di pertandingan pramusim musim dingin 2010 berhasil membuat pelatihnya terkesan. Akhirnya, dia melakukan debut di kompetisi resmi pada 8 Agustus 2010 dalam pertandingan melawan Tigre di pertandingan pekan pertama Torneo Apertura 2010. River Plate menang 1–0 sementara Lanzini digantikan pada babak kedua oleh Facundo Affranchino.[10]
Penampilan Lanzini menjadikannya salah satu pemain termuda yang debut di Divisi Utama untuk River Plate, dengan usia 17 tahun, 5 bulan, dan 24 hari, hanya lebih tua dari Daniel Villalva, Adolfo Pedernera, dan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid, Javier Saviola. Setelah debutnya, Cappa tidak memainkannya dalam pertandingan melawan Huracán, tetapi dia menggantikan Ariel Ortega yang diskors di pertandingan berikutnya melawan Independiente, di mana dia memberikan assist untuk gol Rogelio Funes Mori dalam kemenangan 3–2.[11] Dalam pertandingan melawan Vélez Sársfield pada 5 September 2010, Lanzini mengalami cedera setelah ditekel oleh Leandro Somoza, yang membuatnya absen selama tiga minggu.[12][13] Dia kembali ke tim utama pada pertandingan ke-12 musim itu.[14]
Dipinjamkan ke Fluminense
Pada 19 Juli 2011, River Plate menyetujui peminjaman Lanzini ke Fluminense dengan biaya sebesar US$400.000, dengan opsi transfer permanen sebesar $15.000.000.[15]
Lanzini melakukan debutnya di Série A dalam kemenangan 3–0 melawan Figueirense pada 17 Agustus 2011.[16] Dia kemudian mencetak gol resmi pertamanya dalam pertandingan ke-20 tim di turnamen tersebut, saat timnya meraih kemenangan 2–1 melawan São Paulo.[17][18] Penampilan dan karakternya membuat presiden klub menjulukinya sebagai "Neymar baru".[19] Gol terpentingnya untuk klub adalah saat melawan Flamengo dalam derby Rio de Janeiro Fla-Flu.[20]
Meskipun penampilan Lanzini cukup bagus, Fluminense tidak dapat mempertahankannya, dan dia kembali ke River Plate setelah masa peminjamannya berakhir.[21]
Kembali ke River Plate
Musim 2012–13
Lanzini kembali ke klub pada 30 Juni 2012.[22] Dia memulai pertandingan pertama klub di Torneo Inacial dengan bermain sebagai starter dan mencetak satu-satunya gol dalam kekalahan 1–2 melawan Belgrano de Córdoba.[23] Ketika dia kembali ke klub, dia bertanya kepada pelatihnya, Matías Almeyda, apakah dia bisa menggunakan nomor punggung 10 yang ikonik dari klub. Almeyda kemudian menyetujuinya. Namun, selama masa kepelatihan Almeyda, Lanzini tidak dapat memastikan tempatnya di starting line-up dan terkadang hanya menyaksikan pertandingan dari bangku cadangan.[24]
Almeyda dipecat, dan pelatih paling sukses dalam sejarah klub saat itu, Ramón Díaz, ditunjuk sebagai manajer tim. Ketika dilatih Díaz, peluang Lanzini untuk mendapatkan kembali tempat sebagai starter meningkat. Díaz menjadikan Lanzini sebagai starter dalam kemenangan 2–0 tim melawan San Martín (SJ), di mana dia mencetak satu gol.[25][26] Setelah itu, dia terus bermain sebagai starter reguler untuk tim. Pada pertandingan ke-12 Torneo Final 2013, dia mencetak gol pertamanya dalam Superclásico, salah satu rivalitas sepak bola paling panas di dunia, dalam hasil imbang 1–1 melawan Boca Juniors. Hingga tahun 2018, gol itu menjadi gol tercepat dalam sejarah derby tersebut (43 detik).[27] River Plate mengakhiri musim di posisi ke-2.[28]
Musim 2013–14
Setelah musim Torneo Final 2013, Lanzini mendapat tawaran dari klub Baniyas SC di Uni Emirat Arab,[29][30][31] tetapi dia menolak karena mengikuti saran ayahnya untuk fokus pada karier profesionalnya dibandingkan dengan uang.[32] Dia tetap menjadi salah satu pemain penting tim di Torneo Inicial 2013 dan Copa Sudamericana 2013, tetapi secara keseluruhan River Plate tampil tidak konsisten dan tidak memenangkan trofi apa pun.
Sebaliknya, tahun 2014 adalah salah satu tahun terbaik dalam sejarah klub. River Plate memenangkan Torneo Final 2014 dan mengalahkan Boca Juniors untuk meraih gelar Copa Sudamericana 2014. Lanzini bermain untuk tim selama setengah tahun, dan dianggap sangat berperan dalam membantu memenangkan trofi Torneo Inicial 2014. Dia kembali mencetak gol dalam kemenangan Superclásico 2014 tim melawan Boca Juniors, yang disebut "Bombonerazo," yang memulai serangkaian kemenangan River Plate atas Boca Juniors. Pertandingan Superclásico ini juga menonjol karena secara definitif melejitkan karier rekan setim Lanzini, Ramiro Funes Mori, seorang bek yang mencetak gol dengan sundulan di menit-menit terakhir pertandingan.[33] Lanzini mengakhiri musim dengan mencetak 2 gol dalam 18 penampilan untuk tim.[34]
Al Jazira Club
Pada 6 Agustus 2014, sebelum dimulainya Kejuaraan Torneo de Transición 2014 dan Copa Sudamericana 2014, Lanzini bergabung dengan klub Liga Pro UEA, Al Jazira Club, dengan kontrak empat tahun senilai $6.000.000 dan gaji sebesar $12.000.000 dalam 3 tahun.[35] Hal ini menjadikannya pemain asing termuda yang bermain di Liga Pro UEA, pada usia hanya 21 tahun.[36] Dia melakukan debutnya dengan Al Jazira dalam pertandingan persahabatan melawan klub Swiss, FC Thun pada 14 Agustus 2014, di mana timnya berhasil menang dengan skor 2–1.[37] Dia membuat debutnya di pertandingan resmi bersama klub pada 15 September 2014 dalam pertandingan melawan Ajman. Dia mencetak dua gol untuk membantu Al Jazira menang dengan skor 3–2.[38] Pada 14 Desember 2014, dia mencetak gol dengan aksi solo run ketika Al Jazira berhasil mengalahkan Al Shabab dengan skor tipis 4–3.[39] Dia menyelesaikan musim dengan mencetak 8 gol dan membuat 11 assist dari 24 penampilan liga.[40]
West Ham United
Musim 2015–16
Pada 22 Juli 2015, Lanzini bergabung dengan klub Liga Utama Inggris, West Ham United, dengan status pinjaman selama satu musim, dengan opsi untuk menjadikannya transfer permanen.[41] Dia melakukan debut untuk klub barunya pada 6 Agustus 2015 dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Liga Eropa UEFA melawan Astra Giurgiu. Meskipun sempat mencetak gol, The Hammers tetap kalah 2–1 (agregat 4–3) dan harus puas tersingkir.[42] Debutnya di liga terjadi pada 15 Agustus 2015, ketika dia bermain sebagai pemain pengganti di menit ke-76, menggantikan Cheikhou Kouyaté, dalam kekalahan 1–2 di kandang melawan Leicester City.[43] Pada 29 Agustus 2015, dia mencetak gol pertamanya di liga hanya tiga menit setelah pertandingan tandang melawan Liverpool, dan memberikan assist untuk gol yang dicetak oleh Mark Noble, yang membawa The Hammers menang 3–0, untuk meraih kemenangan liga pertama mereka di Anfield sejak 1963.[44] Pada bulan Maret 2016, West Ham mengonfirmasi bahwa mereka telah mengaktifkan opsi untuk mengontrak Lanzini secara permanen, yang berlaku mulai 1 Juli 2016.[45]
Musim 2016–17
Lanzini bermain dalam 39 pertandingan di semua kompetisi untuk West Ham dengan mencetak delapan gol.[46] Pada 15 Oktober 2016, dia mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1–0 saat melawan Crystal Palace, memberikan kemenangan tandang pertama West Ham musim ini.[47] Golnya dalam kemenangan 1–0 melawan Tottenham Hotspur pada 5 Mei 2017 menghentikan upaya Tottenham Tottenham Hotspur untuk menenangkan gelar Liga Utama Inggris. Pada saat itu, Tottenham sedang dalam rentetan sembilan kemenangan berturut-turut dan bersaing dengan Chelsea untuk meraih gelar liga.[48] Pada bulan Mei 2017, dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Tahun Ini versi para pemain. Dia juga terpilih sebagai runner-up Pemain Terbaik Tahun Ini versi para penggemar, di bawah Michail Antonio.[49]
Musim 2017–18
Lanzini membuat penampilan pertamanya musim ini pada 26 Agustus 2017, dalam kekalahan 3–0 saat tandang melawan Newcastle United.[50] Dalam pertandingan itu, Lanzini terkena siku dari Aleksandar Mitrović, yang kemudian dilarang bermain selama tiga pertandingan akibat insiden tersebut.[51] Lanzini mencetak gol pertamanya musim ini dalam kekalahan 1–4 di kandang melawan Liverpool pada 4 November 2017,[52] sebelum menambah dua gol lagi pada 13 Januari 2018 dalam kemenangan tandang 4–1 melawan Huddersfield Town.[53] Pada 13 Mei 2018, dia mencetak dua gol dalam kemenangan 3–1 melawan Everton pada pertandingan terakhir musim itu.[54]
Musim 2018–19
Setelah absen karena cedera sejak Mei 2018, Lanzini membuat penampilan pertamanya di musim ini pada 22 Februari 2019, masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-76 menggantikan Felipe Anderson dalam kemenangan kandang 3–1 melawan Fulham.[55][56] Lanzini membuat sembilan penampilan liga lainnya selama musim 2018–19, mencetak satu gol dalam kemenangan tandang 4–1 melawan Watford pada pertandingan terakhir musim itu.[46]
Musim 2019–20
Lanzini membuat penampilan perdananya di musim ini pada 10 Agustus 2019 dalam pertandingan pembuka West Ham melawan juara Liga Utama Inggris 2018–19, Manchester City, yang berakhir dengan kekalahan 5–0.[57] Setelah penampilannya yang ke-100 di Liga Utama Inggris, pada 30 Agustus 2019 diumumkan bahwa Lanzini telah menandatangani kontrak jangka panjang baru dengan West Ham, memperpanjang kontraknya hingga 30 Juni 2023. Lanzini menyatakan, "Saya mencintai London, saya mencintai klub ini, saya bahagia [berada] di sini. Kami memiliki tim yang sangat bagus, kami memiliki manajer yang sangat baik, dan klub ingin berubah serta berpartisipasi dalam lebih banyak kompetisi di masa depan, dan itu baik untuk kami."[58] Pada 9 November 2019, Lanzini mengalami patah tulang selangka saat timnya kalah 3–0 melawan Burnley.[59]
Musim 2020–21
Pada 18 Oktober 2020, dalam pertandingan liga pertamanya musim ini, Lanzini mencetak gol pertamanya musim ini dalam hasil imbang 3–3 melawan Tottenham Hotspur. Tertinggal 3–0 hingga menit ke-82, Lanzini mencetak gol spektakuler dari jarak 25 yard pada menit ke-empat waktu tambahan untuk menyamakan skor menjadi 3–3 dan membantu West Ham mendapatkan satu poin. Dia kemudian dianugerahi penghargaan Gol Terbaik Liga Utama Inggris untuk bulan Oktober 2020 sebagai bentuk apresiasi atas gol tersebut.[60] Melalui gol penyama kedudukan Lanzini, West Ham menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Utama Inggris yang terhindar dari kekalahan dalam suatu pertandingan setelah tertinggal 3 gol hingga menit ke-81.[61] Dia memberikan assist untuk gol Ben Johnson dalam hasil imbang 2–2 melawan Brighton & Hove Albion pada 27 Desember 2020.[62]
Musim 2021–22
Lanzini mencetak gol pertamanya di musim ini pada 22 September 2021, dalam pertandingan melawan Manchester United di kompetisi Piala EFL. Dia mencetak satu-satunya gol West Ham untuk membantu klub lolos ke putaran keempat.[63] Pada 28 November 2021, dia mencetak gol pertamanya di Liga Utama Inggris musim ini dalam pertandingan pekan ke-13 melawan Manchester City di Stadion Etihad.[64] Dia total bermain dalam 45 pertandingan di semua kompetisi dengan mencetak tujuh gol.[46]
Musim 2022–23
Lanzini memulai musim 2022–23 dengan tampil sebagai starter dalam kekalahan 0–2 dari Manchester City dalam pertandingan pembuka klub di Liga Utama Inggris musim itu.[65] Dia mencetak gol pertamanya di musim ini dalam kemenangan 3–2 melawan klub Denmark, Silkeborg IF, di pertandingan babak grupLiga Konferensi Eropa UEFA.[66] Dala pertandingan melawan tim yang sama pada 27 Oktober 2022 di Stadion London, Lanzini kembali mencetak gol untuk membantu West Ham lolos ke babak 16 besar.[67] Dia mencetak satu-satunya gol di Liga Utama Inggris musim ini pada 21 Mei 2023, dalam kemenangan 3–1 melawan Leeds United.[68] Dia menjadi salah satu bagian penting dalam kesuksesan klub merebut gelar juara Liga Konferensi Eropa UEFA, setelah menang 2–1 dalam pertandingan final melawan Fiorentina.[69][70]
Pada 16 Juni 2023, West Ham mengumumkan bahwa Lanzini akan meninggalkan klub setelah kontraknya berakhir pada akhir musim 2022–23.[71] Selama delapan musim berseragam West Ham, Lanzini total tampil dalam 226 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 32 gol.
Kembali lagi ke River Plate
Musim 2023
Pada 2 Agustus 2023, Lanzini kembali ke River Plate dengan menandatangani kontrak berdurasi satu tahun.[72] Dia membuat penampilan pertamanya bersama River Plate setelah sembilan tahun, dalam kekalahan 3–2 dari Argentinos Juniors pada 21 Agustus 2023.[73] Pada 26 Oktober 2023, Lanzini menerima jersey bernomor punggung 100 untuk merayakan penampilannya yang ke-100 bersama klub masa kecilnya.[74][75]
Musim 2024
Lanzini memberikan kontribusi pertamanya untuk tim di musim ini dengan memberi assist untuk gol yang dicetak oleh Franco Mastantuono dalam kemenangan 2–1 melawan Club Libertad di kompetisi Piala Libertadores.[76]
Karier internasional
Pada Mei 2016, Lanzini dimasukkan ke dalam skuad sementara Argentina yang terdiri dari 35 pemain untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.[77] Namun, dia mengundurkan diri dari skuad pada Juli 2016 setelah mengalami cedera lutut saat latihan di Miami, Florida, dan kembali ke London untuk menjalani perawatan bersama West Ham United.[78] Pada Mei 2017, Lanzini dipanggil dalam skuad pertama manajer baru tim nasional Argentina, Jorge Sampaoli, untuk pertandingan persahabatan melawan Brasil dan Singapura.[79] Lanzini melakukan debut internasional penuhnya dalam pertandingan melawan Brasil di Melbourne, Australia pada 9 Juni 2017, bermain sebagai pemain pengganti menggantikan Éver Banega pada menit ke-81 dalam kemenangan 1–0 Argentina.[80] Pada 23 Maret 2018, dia bermain dalam pertandingan persahabatan melawan Italia di Stadion Etihad, Manchester dan mencetak gol internasional pertamanya saat Argentina meraih kemenangan 2–0.[81]
Pada 21 Mei 2018, Lanzini dimasukkan ke dalam skuad final tim nasional Argentina yang terdiri dari 23 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia,[82] dan tampil sebagai starter dalam pertandingan persahabatan melawan Haiti pada 29 Mei 2018 di Buenos Aires, bermain selama 59 menit sebelum digantikan oleh Maximiliano Meza dalam kemenangan 4–0.[83] Pada 8 Juni 2018, Lanzini dipastikan tidak bisa mengikuti Piala Dunia setelah mengalami cedera ligamen lutut anterior saat sesi latihan.[84]
Gaya bermain
Dijuluki sebagai "La Joya" ("Sang Permata"),[85] Lanzini memiliki keterampilan menggiring bola, akselerasi, dan visi bermain yang baik, serta dikenal karena kemampuannya dalam melihat peluang dan melewati bek lawan dengan baik.[86][87]
Lanzini adalah gelandang nomor 10 khas Argentina. Dia bermain di belakang penyerang dan merupakan playmaker klasik Argentina, mirip dengan Pablo Aimar dan Juan Román Riquelme. Lanzini memiliki akurasi dan jangkauan umpan yang sangat baik, serta menunjukkan gaya permainan yang sangat menarik. Meskipun tubuhnya kecil, fisik dan mentalnya cukup tangguh. Dia dianggap sebagai salah satu penyerang Argentina yang paling kreatif dan berpikiran maju.[40][88][89]
Kehidupan pribadi
Lanzini lahir di Ituzaingó, Buenos Aires Raya, dan dibesarkan di San Antonio de Padua.[90] Selain itu, dia juga memiliki paspor Italia.[91]
Ayahnya, Héctor, pernah bermain untuk Sporting Cristal dan Deportivo Morón, sementara saudaranya, Tomás, pernah bermain untuk Ñublense dan Encamp.[92][93]
Lanzini secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap River Plate dengan sering merayakan kemenangan klub tersebut di media sosial, dan bahkan memiliki tato dirinya mengenakan seragam River Plate di lengannya.[94]
^"Tres fechas sin Lanzini". La Página Millonaria. 7 September 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2010. Diakses tanggal 24 Maret 2018.
^"Me verás volver". Olé. 30 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2016. Diakses tanggal 24 Maret 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Lanzini a la alegría" (dalam bahasa Spanyol). Olé. 11 Agustus 2012. Diakses tanggal 30 Maret 2017.
^"Lanzini: regreso, gol y figura". La Página Millonaria. 9 Desember 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2012. Diakses tanggal 24 Maret 2018.Parameter |dead-url=url tidak valid (bantuan)