Mahmoud Sarsak
|
Informasi pribadi |
---|
Tanggal lahir |
20 Januari 1987 (umur 37) |
---|
Karier senior* |
---|
Tahun |
Tim |
Tampil |
(Gol) |
---|
?-2009 |
Rafah Services |
? |
(?) |
---|
2009 |
Balata Youth |
0 |
(0) |
---|
Tim nasional |
---|
|
Palestina |
|
|
---|
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Mahmoud Sarsak (lahir 20 Januari 1987)[1] adalah seorang pemain sepak bola asal Palestina yang merupakan anggota dari tim nasional sepak bola Palestina. Pada tahun 2012, Sarsak menghabiskan tiga bulan mogok makan ketika dipenjara tanpa diadili di Israel[2] atas tuduhan menjadi pejuang melanggar hukum terkait dengan Gerakan Jihad Islam di Palestina. Sarsak dibebaskan dari penjara pada 10 Juli 2012.
Karier sepak bola
Sarsak memulai kariernya di sebuah tim lokal di Rafah, Jalur Gaza. Di usia 17 tahun, dia ambil bagian dalam sebuah turnamen usia muda di Norwegia.[3] Ia kemudian dipanggil ke tim nasional Palestina usia muda melawan Iraq.[3]
Penahanan dan mogok makan
Sarsak ditahan pada 22 Juli 2009 di gerbang Erez, saat melakukan perjalanan dari rumahnya ke Gaza menuju Tepi Barat untuk mengurus kepindahannya ke klub barunya, Balata Youth di Balata.[4] Dia ditahan karena dituduh sebagai pejuang pelanggar hukum yang dicurigai bekerjasama dengan Jihad Islam Palestina.[4] Agensi kontraspionase Israel, Shin Bet mencurigainya bahwa dia pernah menanam bom yang melukai seorang prajurit Israel. Agensi tersebut mengatakan bahwa mereka tidak punya cukup bukti untuk persidangan dan Sarsak ditahan selama 3 tahun tanpa berita.[5]
Dia memulai mogok makan pada 19 Maret 2012, setelah keputusan penahanannya diperbarui buat kali keenam.[6] Dia menerima beberapa suntikan intravenous dan pada 14 Mei, menolak kesepakatan yang mengakhiri mogok makan selama satu bulan oleh para tahanan Palestina lainnya. Dia bersikeras menginginkan status tahanan perang, karena ditahan menurut Undang-Undang Pejuang Pelanggar Hukum Israel, dan menolak tawaran seorang pejabat Israel untuk diasingkan ke Norwegia selama tiga bulan.[7] Selama mogok, Sarsak kehilangan lebih dari separuh berat badan normalnya.[5]
Pejabat Palestina dan dokter berkata pada 14 Juni bahwa Sarsak telah meminum susu setelah bertemu para pejabat Israel.[7] Pada 18 Juni, pengacara Sarsak mengatakan bahwa dia telah menyetujui akan mengakhiri mogok makan, dengan imbalan pembebasan pada 10 Juli.[2]
Respon global
Pada 5 Juni 2012, demonstran di London, Inggris, menggelar aksi unjuk rasa agar kasus Sarsak diperhatikan.[8]
Pada 8 Juni 2012, FIFPro, yang mewakili para pemain sepak bola profesional di seluruh dunia, menuntut pembebasan Sarsak segera. Tuntutan ini juga disuarakan Eric Cantona, Frédéric Kanouté, Michel Platini dan juga presiden FIFA, Sepp Blatter. Di luar dunia sepak bola, sutradara film Ken Loach dan penulis Noam Chomsky juga menyuarakan pembebasannya.[9] Pada 14 Juni, Amnesty International meminta Sarsak dibawa ke rumah sakit atau dibebaskan, karena dia telah diabaikan kebutuhan medisnya, dan mereka menganggap hal tersebut melanggar konvensi PBB mengenai penyiksaan.[10]
Referensi