Ligan adalah molekul atau ion yang berikatan dengan atom logam pusat untuk membentuk senyawa kompleks.[1] Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan koordinasi dan melibatkan pasangan elektron yang didonorkan oleh ligan kepada atom pusat. Hal ini menjadikan ligan dapat dianggap sebagai basa Lewis.[2]
Ligan di dalam senyawa kompleks memiliki peran penting dalam sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut. Paling sederhana, ligan menentukan kereaktifan senyawa kompleks, seperti reaksi redoks yang dapat dialami oleh atom pusat. Oleh karena itu, senyawa kompleks berperan penting di dalam berbagai bidang, termasuk kimia obat, kimia bioanorganik, katalisis, dan kimia lingkungan.
Ligan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan beberapa hal, yakni muatan, ukuran, unsur yang terikat dengan atom pusat, jumlah ikatan yang terbentuk (dentisitas), dan jumlah atom bersebelahan yang mendonorkan elektron (haptisitas).[3]
Sejarah
Senyawa kompleks bukanlah sesuatu yang asing bagi manusia dan telah digunakan di berbagai hal, seperti biru Prussia yang menjadi salah satu pigmen penting di seluruh dunia. Pigmen lain yang juga telah digunakan di antaranya aureolin, senyawa kobalt, dengan warna kuning kepodang dan alizarin dengan warna merah.
Meski komposisi kimiawi dari senyawa kompleks ini sudah mulai ditentukan, ilmuwan masih belum dapat menjawab struktur dari senyawa kompleks.[2] Tokoh penting dalam senyawa kompleks adalah Alfred Werner yang berhasil membuktikan bahwa rumus kimia dari beberapa senyawa kompleks krom dan platina dapat dipahami apabila senyawa tersebut berikatan dengan enam buah ligan. Senyawa yang terbentuk memiliki geometri oktahedral. Istilah ligan, yang digunakan oleh beliau dan Carl Somiesky, dipakai untuk membedakan ion klorida yang berkoordinasi dengan atom pusat dan ion klorida yang menjadi anion dalam senyawa kompleks tersebut.[4]
Ligan umum
Anion dan molekul sederhana dapat langsung berikatan dengan memanfaatkan pasangan elektron bebas di salah satu atomnya. Molekul yang memiliki ikatan rangkap, seperti etena dan butadiena, juga dapat berikatan dengan memanfaatkan elektron pada ikatan rangkapnya. Ikatan tunggal pun dapat menjadi donor elektron, misalnya ikatan pada H2, dan umumnya ini terjadi di reaksi organologam.
Ligan
Rumus
Muatan
Dentisitas
Keterangan
Iodida (iodo)
I−
−1
Monodentat
Bromida (bromo)
Br−
−1
Monodentat
Sulfida (tio)
S2−
−2
Monodentat (M=S) atau
bidentat (M−S−M')
Ligan tunggal atau ligan jembatan
Tiosianat (tiosianato)
S−CN−
−1
Monodentat
Ambidentat
Klorida (kloro)
Cl−
−1
Monodentat
Nitrat (nitrato)
O−NO2−
−1
Monodentat
Azida (azido)
N−N2−
−1
Monodentat
Fluorida (fluoro)
F−
−1
Monodentat
Hidroksida (hidrokso)
O−H−
−1
Monodentat
Oksalat (oksalato)
[O−CO−CO−O]2−
−2
Bidentat
Air (akua)
O−H2
0
Monodentat
Nitrit (nitrito)
O−N−O−
−1
Monodentat
Ambidentat
Isotiosianat (isotiosianato)
N=C=S−
−1
Monodentat
Ambidentat
Asetonitril
CH3CN
0
Monodentat
Piridina (py)
C5H5N
0
Monodentat
Amonia (amina)
NH3
0
Monodentat
Etilenadiamina (en)
NH2−CH2−CH2−H2N
0
Bidentat
2,2'-bipiridina (bipy)
NC5H4−C5H4N
0
Bidentat
1,10-fenantrolina (phen)
C12H8N2
0
Bidentat
Nitrit (nitro)
N−O2−
−1
Monodentat
Ambidentat
Trifenilfosfina
P−(C6H5)3
0
Monodentat
Sianida (siano)
C≡N−
N≡C−
−1
Monodentat
Dapat berperan sebagai ligan jembatan M−C−M' atau M−C≡N−M'
Karbon monoksida (karbonil)
C≡O
0
Monodentat
Dapat berperan sebagai ligan jembatan M−C−M'
Beberapa ligan dinyatakan sebagai ambidentat karena spesi tersebut dapat berikatan dengan atom pusat melalui dua atom yang berbeda.
Garam Reinecke yang mengandung ligan isotiosianat dan amina. Ion amonium (NH4+) bukan merupakan ligan.
Hexol dengan ligan hidroksida dan amina. Ion sulfat (SO42−) bukan merupakan ligan.
Selain yang disebutkan, terdapat juga beberapa ligan lain yang juga sering dimanfaatkan.
Ligan
Rumus
Muatan
Dentisitas
Keterangan
Asetilasetonat (acac)
[CH3−CO−CH2−CO−CH3]−
−1
Bidentat
Alkena
R2C=CR2
0
Monodentat
Benena
C6H6
0
Dapat membentuk mono, bi, atau tridentat sesuai haptisitasnya
Dietilenatriamina (dien)
C4H13N3
0
Tridentat
Eter mahkota
0
Makrosiklik dengan atom donor O
Etilenadiaminatetraasetat (EDTA4−)
(−OOC−CH2)2N−C2H4−N(CH2−COO−)2
−4
Heksadentat
Glisinat (glisinato)
NH2CH2COO−
−1
Bidentat
Asam amino lain menyerupai glisinat
Heme
0
Tetradentat
Makrosiklik dengan atom donor N
Okso
O2−
−2
Monodentat
Dapat menjadi jembatan
Siklopentadienil (Cp)
C5H5−
−1
Dapat membentuk mono, bi, atau tridentat sesuai haptisitasnya
Senyawa kompleks dengan ligan etilenadiamina menunjukkan memiliki isomer optik
^ abMiessler, Gary L.; Fischer, Paul J.; Tarr, Donald A. (2014). Inorganic chemistry (edisi ke-Fifth edition). Boston: Pearson. ISBN978-0-321-81105-9.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
^Kimia, Ilmu (2013-04-18). "Ligan Senyawa Kompleks". Ilmu Kimia | Artikel dan Materi Kimia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-20.