Kepler-9 adalah bintang serupa Matahari di rasi bintang Lyra. Bintang ini dikelilingi oleh sekurangnya tiga planet. Sistem keplanetan ini ditemukan dalam Misi Kepler pada 2010 dan merupakan yang pertama terdeteksi mengandung lebih dari satu planet melalui metode transit.
Penamaan dan sejarah
Nama Kepler-9 berasal dari Misi Kepler, sebuah proyek yang dipimpin NASA dan dirancang untuk mencari planet seperti Bumi.[8] Tidak seperti bintang Aldebaran atau Sirius, Kepler-9 tidak memiliki nama sehari-hari.
Pada Juni 2010, sekitar 43 hari setelah Kepler aktif, para ilmuwan yang mengoperasikannya mengirimkan daftar lebih dari 700 kandidat planet luar tata surya untuk ditinjau. Dari 700 ini, lima awalnya diduga memiliki lebih dari satu planet, termasuk sistem milik Kepler-9. Para ilmuwan tersebut menyimpulkan demikian karena melihat bahwa interval waktu transit bintang tersebut memiliki variasi signifikan.[9] Sistem Kepler-9 merupakan sistem multiplanet pertama yang ditemukan menggunakan metode transit, yaitu deteksi keberadaan planet saat lewat ("transit") di antara bumi dan bintangnya sehingga menyebabkan sinar bintang tersebut tampak meredup dari bumi. Sistem ini juga merupakan sistem planet pertama yang planet-planet anggotanya dikonfirmasi melalui metode variasi waktu transit, sehingga massa planet dapat dihitung.[10] Penemuan planet-planet itu diumumkan pada 26 Agustus 2010.
Karakteristik
Kepler-9 berada di konstelasi Lyra yang terletak sekitar 620 parsec dari Bumi. Dengan massa 1.07 M☉ dan radius 1.02 R☉, Kepler-9 berukuran hampir persis seperti Matahari, hanya 7% lebih berat dan 2% lebih lebar. Kepler-9 memiliki suhu efektif 5777 (± 61) K, juga mendekati suhu efektif Matahari yaitu 5778 K.[11] Bintang ini kira-kira 32% lebih kaya logam (dalam hal besi) daripada Matahari. Kepler-9 lebih muda dari Matahari, dan diperkirakan berumur satu miliar tahun.[12]
Sistem planet
Bintang ini memiliki tiga planet yang keberadaannya telah dikonfirmasi, semuanya mengorbit secara langsung. Dua planet terluar, Kepler-9b dan Kepler-9c, adalah planet raksasa gas berkepadatan rendah dengan massa masing-masing 25% dan 17% massa Jupiter dan keduanya memiliki jari-jari sekitar 80% jari-jari Jupiter. Kedua planet memiliki kepadatan kurang dari air, mirip dengan Saturnus. Planet yang terdekat, Kepler-9d, adalah planet super-Bumi dengan jari-jari 1,64 kali jari-jari Bumi,[13] mengorbit bintang dengan periode 1,6 hari. Menurut sebuah model tahun 2011, kemungkinan bahwa penafsiran penemuan ini salah adalah 0,59%.[12]
Dari Kepler-9d (terdekat dengan bintang) ke Kepler-9b (kedua dari bintang), rasioorbitnya adalah 1:12. Namun, rasio orbit kedua planet luar adalah 1:2, hubungan yang dikenal sebagai resonansi gerak rata-rata. Kepler-9b dan Kepler-9c adalah planet transit pertama yang terdeteksi dalam konfigurasi orbit tersebut.[14] Resonansi tersebut menyebabkan kecepatan orbit setiap planet berubah, dan karenanya menyebabkan waktu transit kedua planet berosilasi. Periode Kepler-9b meningkat 4 menit per orbit, sementara Kepler-9c berkurang 39 menit per orbit. Perubahan orbital ini memungkinkan massa planet-planet ini (data yang biasanya tidak dapat diperoleh melalui metode transit) diperkirakan menggunakan model dinamis. Perkiraan massa selanjutnya dipertepat menggunakan pengukuran kecepatan radial yang diperoleh dengan instrumen HIRES dari teleskop Keck 1.[14][15]
Kepler-9b dan 9c diperkirakan telah terbentuk di luar "garis beku". Kedua planet tersebut diperkirakan bermigrasi ke dalam garis beku karena interaksi dengan sisa-sisa cakram protoplanet. Menurut perkiraan ini, kedua planet tersebut mulai mengalami resonansi orbit selama migrasi ini.[14]