Kento Momota |
---|
Ketika melakukan servis pada tahun 2019 |
|
Nama lahir | 桃田 賢斗 |
---|
Kebangsaan | Jepang |
---|
Lahir | 01 September 1994 (umur 30) Prefektur Kagawa, Jepang |
---|
Tinggi | 175 m (574 ft 2 in) |
---|
Berat | 70 kg (154 pon) |
---|
Pensiun | 3 Mei 2024 |
---|
Pegangan | Kiri |
---|
Pelatih | Yosuke Nakanishi |
---|
|
Rekor | 388 menang, 111 kalah |
---|
Peringkat tertinggi | 1 (27 September 2018) |
---|
Peringkat saat ini | 53 (7 Mei 2024[1]) |
---|
|
Profil di BWF |
Kento Momota (桃田 賢斗, Momota Kento, lahir 1 September 1994) adalah seorang pemain bulu tangkis Jepang yang berasal dari klub NTT East. Dia dikenal dengan gerakan-gerakan eksplosif dan gaya bermain yang tidak terduga.
Dia memenangkan semua pertandingan saat Jepang meraih gelar Piala Thomas pada tahun 2014, bermain sebagai tunggal putra kedua di belakang Kenichi Tago. Dia adalah pemain bulu tangkis Jepang pertama yang berhasil menjuarai Singapura Terbuka. Dengan kemenangan ini, dia menjadi pemain Jepang pertama yang berhasil meraih gelar Super Series di nomor tunggal putra.
Pada tahun 2015, di Piala Sudirman, dia mengulangi lagi prestasi di Piala Thomas untuk membantu Jepang meraih juara kedua di turnamen tersebut. Dia kembali membuat sejarah di Kejuaraan Dunia BWF 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Pencapaiannya dalam turnamen ini membuat dia menjadi pemain Jepang pertama yang meraih medali di nomor tunggal putra dalam kejuaraan dunia. Di Indonesia Terbuka 2015, yang juga diselenggarakan di Istora Senayan, dia menjadi pemenang setelah mengalahkan pemain bulu tangkis asal Denmark, Jan Ø. Jørgensen, dengan skor 16–21, 21–19, 21–7. Selain itu, dia adalah pemenang BWF World Super Series Final edisi 2015 di Dubai. Dia berpartisipasii di Asian Games 2014 di Incheon,[2] serta Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016 di Hyderabad, India. Dia dikeluarkan dari tim Jepang untuk Olimpiade Musim Panas 2016, setelah terlibat dalam kasus perjudian ilegal.[3] Ia kemudian bertanding kembali di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo. Walaupun sebagai atlit tuan rumah ia diperkirakan bisa memenangkan medali emas, namun ia gugur melawan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan.
Skandal
Pada 7 April 2016, Momota mengaku telah mengunjungi kasino di Tokyo setelah staf kasino tersebut melaporkan dirinya "sering" pergi ke tempat tersebut untuk berjudi. Dalam rapat dewan, terungkap bahwa dia berjudi sebanyak 0,5 juta yen selama 6 kunjungannya ke kasino tersebut bersama rekan setimnya, Kenichi Tago, yang menghabiskan 10 juta yen dalam 60 kunjungannya ke berbagai kasino.[4][5] Sekretaris Jenderal Asosiasi Bulu Tangkis Jepang Kinji Zeniya mengatakan akan "tidak mungkin" Momota untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016, karena telah melakukan tindak perjudian sehingga terancam hukuman penjara hingga 3 tahun.[6][7][8][9]
Referensi