Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kaharingan

"Batang Garing",
simbol agama Kaharingan.
JenisAgama asli Nusantara
(Suku Dayak)
Kitab suciPanaturan
TeologiMonoteisme
Bentuk
pemerintahan
Pemimpin
WilayahKalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Bahasa
Kantor pusatKalimantan Tengah
Pengakuan
• Diakui pada 1980, sebagai bagian dari agama Hindu.

• Diakui pada 2017, sebagai Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.[1]

Jumlah pengikut± 200.000 jiwa [2] [3] [4]
Kaharingan
Daerah dengan populasi signifikan
Kalimantan Tengah :

Kalimantan Selatan :

Kalimantan Barat :

Kalimantan Timur :
Kelompok etnik terkait

Kaharingan adalah agama asli suku Dayak di Pulau Kalimantan. Agama Kaharingan sudah ada sejak lama di Kalimantan bahkan sebelum agama-agama lainnya memasuki Kalimantan. Kaharingan bukan merupakan animisme atau dinamisme. Saat ini Kaharingan menjadi salah satu agama leluhur di Indonesia yang masih bertahan dan dianut oleh sebagian suku Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.[5][6]

Kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan (air kehidupan).[7] Penganut Kaharingan percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Pencipta Alam Semesta yang mempunyai sebutan berbeda-beda di tiap daerah (Ranying Hatalla Langit / Suwara / Yustu Ha Latalla), dianut secara turun temurun dan dihayati oleh para penganutnya di Kalimantan. Ucapan salam dalam agama Kaharingan adalah "Tabe Salamat Lingu Nalatai, Salam Sahujud Karendem Malempang" yang berasal dari bahasa Sangiang dan memiliki arti "Selamat bertemu, semoga dalam keadaan bahagia".[8] Namun kini ucapan salam tersebut disalah-artikan sebagai ucapan salam adat suku Dayak.

Agama Kaharingan mempunyai simbol tersendiri yang disebut Batang Garing, yang berarti pohon kehidupan dalam bahasa Sangiang. Simbol Batang Garing ini sudah tidak asing bagi masyarakat Dayak karena sering dijumpai pada banyak bangunan di Kalimantan bahkan menjadi motif pakaian batik suku Dayak. Akibat pemerintah Indonesia yang mewajibkan penduduk dan warganegara untuk menganut salah satu agama resmi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, maka sejak 20 April 1980 agama Kaharingan akhirnya dikategorikan sebagai salah satu cabang dari agama Hindu (sebutannya menjadi Hindu Kaharingan).[9] Sehingga dalam pembuatan KTP, para penganut Kaharingan mencantumkan Hindu pada kolom agamanya. Seperti halnya agama Tolotang pada suku Bugis yang memiliki persamaan dengan Hindu dalam melaksanakan ritual pengorbanan hewan suci yang dalam agama Hindu disebut Yadnya, yang kemudian diresmikan menjadi Hindu Tolotang.[10]

Dahulu umat Kaharingan menjadi target para Misionaris dalam menyebarkan agama Kristen Protestan dan Katolik secara besar-besaran.[11] Dalam sejarahnya, Gereja Katolik muncul di tanah Borneo pada akhir abad ke-19. Sejarah ini dimulai dengan pembukaan sekolah misi di antara orang Dayak yang pada saat itu masih hidup komunal di dalam hutan tropis Pulau Kalimantan. Pada tahun 1835 penyebaran agama Kristen (Protestan) sudah masuk ke daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Upaya misionaris tersebut berhasil menjadikan sebagian rumpun suku Dayak sebagai mayoritas beragama Kristen, walau tidak secara menyeluruh dengan sebagian masih menganut kepercayaan lokal. Kegiatan pengkabaran injil masih berlaku sampai saat ini, terlebih dipedalaman Kalimantan. Ada beberapa golongan suku Dayak non-Kaharingan yang masih melakukan sebagian ritual kecil dalam agama Kaharingan sebagai tradisi adat, seperti ritual Nahunan dan ritual Hinting Pali. Dalam prosesinya, mereka akan mengundang pemuka agama Kaharingan yang mereka anggap sebagai pemuka adat Dayak untuk memimpin ritual tersebut.[12]

Meskipun begitu, masyarakat suku Dayak yang beragama samawi tidak bisa melaksanakan ritual-ritual besar dalam agama Kaharingan seperti ritual Tiwah, Wara, Ayah'an, Ijame, dan Dallok karena ritual-ritual tersebut merupakan ritual keagamaan Kaharingan. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir seluruh hal yang disebut sebagai adat budaya suku Dayak bersumber dari unsur ajaran agama Kaharingan. Seringkali ritual keagamaan Kaharingan disalahgunakan sebagai simbol tradisi adat kesukuan Dayak, tanpa mengetahui makna dari ritual yang dilakukan oleh para penganut Kaharingan.[13]

Sandung adalah tempat peletakan tulang manusia setelah dilakukan upacara Tiwah (upacara kematian dalam agama Kaharingan).
Sandung milik Ngabe Sukah sudah dilindungi oleh pemerintah, dan dimasukan ke cagar budaya.

Gelar Pangkalima adalah gelar tertinggi bagi pemuka agama Kaharingan yang memiliki kekuatan spiritual tinggi, dan gelar "Pangkalima" ini tidak bisa diberikan kepada sembarang orang, apalagi kepada orang yang bukan penganut agama Kaharingan. Pada masa kini, pemuka agama Kaharingan yang bergelar "Pangkalima" jumlahnya lebih sedikit daripada Basir, Balian, dan Pisor. Salah satu Pangkalima umat Kaharingan yang terkenal pada masanya adalah Pangkalima Baiyoh, yang sudah meninggal dan sudah di-Tiwahkan, begitupun dengan istrinya.

Pengakuan Agama Kaharingan

Agama Kaharingan diperkenalkan kepada publik oleh Tjilik Riwut pada tahun 1944, saat ia menjabat Residen Sampit yang berkedudukan di Banjarmasin.[14] Pada tahun 1945, pemerintah pendudukan Jepang mengajukan Kaharingan sebagai nama agama Dayak. Bahkan agama Kaharingan mendapat penghargaan dan kedudukan yang terhormat, Jepang juga mengaitkan agama Kaharingan dengan agama Shinto (agama asli Jepang) untuk mencari dukungan rakyat Kalimantan untuk Perang Dunia II.[15]

Pemerintah Indonesia pada masa itu tidak menganggap Kaharingan sebagai sebuah agama sedangkan sebagai kepercayaan adat sebagai contoh animisme atau dinamisme, walaupun Kaharingan merupakan agama yang mengajarkan tentang adanya Ketuhanan.[16] Penganut Kaharingan yang tidak menerima keputusan pemerintah pada masa itu melakukan upaya untuk meresmikan agama Kaharingan sebagai agama yang diakui negara Indonesia, walau tidak berhasil. Ada banyak Agama asli Nusantara lain yang tidak diakui oleh pemerintah Indonesia, dan dikelompokkan sebagai aliran kepercayaan.[17]

Pasca tragedi G30SPKI pada tahun 1965, para penghayat agama lokal sering dituduh dan dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia atau PKI, bahkan dituduh tidak beragama sama sekali karena tidak diakui secara resmi oleh pemerintah.[18] [19] Tragedi mengenaskan sempat terjadi di Sulawesi Selatan dimana kelompok Darul Islam yang ingin membentuk Negara Islam Indonesia dalam kurun waktu 1959-1965 melakukan pembantaian besar-besaran kepada suku Bugis yang menganut agama Tolotang.[20] Kejadian ini menyebabkan banyak penganut agama Tolotang mati terbunuh dan dituduh sebagai anggota PKI.[21][22] Banyak dari penganut Tolotang yang dipaksa memeluk Islam atau jika tidak mereka akan dibunuh, namun sebagian berhasil menyelamatkan diri ke pelosok yang kemudian membentuk komunitas yang membuat kesepakatan bahwa agama Tolotang suku Bugis resmi digabungkan dengan Hindu pada 4 Juli 1966. Setelah tragedi G30SPKI itulah pemerintah Indonesia mengharuskan seluruh rakyat indonesia untuk memilih dan mencantumkan satu agama resmi pada kolom KTP, sehingga banyak penganut agama lokal yang harus rela berpindah agama dari agama leluhur ke agama resmi yang diakui negara demi tidak dituduh sebagai bagian dari PKI, juga supaya lebih mudah dalam mendapat pekerjaan. Adapula beberapa agama lokal yang digabungkan dengan Hindu oleh para penganutnya.

Mengikuti jejak penganut agama Tolotang dan agama lokal lainnya yang memilih bergabung dengan Hindu, akhirnya para penganut Kaharingan pun memilih untuk mengintegrasikan agama Kaharingan dengan Hindu pada 20 April 1980 supaya umat Kaharingan bisa memperoleh hak hidup dan hak beragama yang setara dengan masyarakat beragama lainnnya di Indonesia. Keputusan ini disepakati berdasarkan hasil pengamatan bahwa ajaran Hindu bisa disesuaikan dengan budaya lokal tanpa menghilangkan ritual serta ajaran inti Kaharingan. Contohnya seperti menghaturkan sesaji dan pengorbanan hewan suci, yang mana ajaran Hindu dan Kaharingan sama-sama melakukannya dalam banyak ritual dan upacara keagamaan. Alasan lainnya adalah karena agama Hindu merupakan salah satu agama tertua yang masuk ke Kalimantan dan dianut oleh Suku Kutai zaman dulu, dibuktikan sejak adanya Kerajaan Kutai Martadipura. Meskipun agama Kaharingan tergabung ke dalam Hindu, praktik keagamaan Kaharingan masih menjadi dominan dan diutamakan oleh penganutnya. Beberapa agama lokal di Nusantara yang resmi tergabung ke dalam Hindu meliputi :
 • Agama Tirtha (agama asli Suku Bali, agama lokal pertama di Indonesia yang diakui sebagai agama Hindu, yang juga akhirnya membuat agama Hindu diakui sebagai agama resmi di Indonesia pada 1959)[7][23]
 • Naurus (agama asli Suku Manusela & Suku Nuaulu, tergabung ke dalam Hindu sejak 1962).
 • Tolotang (agama asli Suku Bugis, tergabung ke dalam Hindu sejak 1966)
 • Aluk To Dolo (agama asli Suku Toraja, tergabung ke dalam Hindu sejak 1970)
 • Pemena (agama asli Suku Karo, tergabung ke dalam Hindu sejak 1978)[24]
 • Kaharingan (agama asli suku Dayak, tergabung ke dalam Hindu sejak 1980).

Balai Basarah Induk Intan, salah satu tempat ibadah umat Kaharingan di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, Indonesia.

Kitab suci agama Kaharingan adalah Panaturan, adapun buku-buku keagamaan Kaharingan lainnya seperti Kidung Kandayu, Talatah Basarah(Kumpulan Doa), Tawur(petunjuk tatacara meminta pertolongan Tuhan dengan upacara menabur beras), dan sebagainya. Penganut Kaharingan di Kalimantan Tengah mempunyai tempat ibadah yang dinamakan Balai Basarah atau Balai Kaharingan. Perguruan tinggi yang menyediakan pelajaran tentang agama Kaharingan adalah IAHN Tampung Penyang yang terletak di kota Palangka Raya. Umat Kaharingan di Kalimantan Tengah setiap tahunnya akan menggelar suatu festival keagamaan yang disebut Festival Tandak Intan Kaharingan yang mana kegiatannya mencakup beberapa perlombaan keagamaan Kaharingan seperti lomba melantunkan Karungut, lomba membaca kitab suci Panaturan, lomba melantunkan kidung Kandayu, lomba tari tradisional Dayak, dan masih banyak lagi. Penutup kepala atau topi tradisional umat beragama Kaharingan saat melaksanakan ritual keagamaan di Kalimantan Tengah disebut Lawung, yang kini dikira sebagai topi adat Suku Dayak oleh banyak orang awam. Suku Dayak Ngaju pada zaman dulu pernah mendirikan kerajaan dengan corak agama Kaharingan yang bernama Kerajaan Tanjung Pematang Sawang dengan dipimpin oleh seorang ratu yang terkenal bernama Nyai Undang. Dan kini sisa peninggalan kerajaan tersebut masih bisa dijumpai pada beberapa daerah di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Gunung Mas, seperti situs "Kuta Bataguh" (benteng Bataguh) yang berada di Kabupaten Kapuas, dan situs Pasah Patahu "Tambun Bungai" serta Sandung milik "Tamanggung Sempung"(ayah Nyai Undang) yang berada di Kabupaten Gunung Mas.

Penganut Kaharingan di Kalimantan Selatan, khususnya Suku Dayak Meratus, Suku Dayak Deah, Suku Dayak Halong, dan Suku Dayak Pitap juga mempunyai tempat ibadah yang disebut Balai Adat Agama Kaharingan. Beberapa upacara keagamaan Kaharingan yang sering dilakukan di Kalimantan Selatan meliputi :
 • Aruh Adat
 • Aruh Baharin
 • Aruh Bawanang
 • Aruh Buntang, dan masih banyak lagi.
Upacara Aruh tersebut bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas penganugerahan hasil panen padi yang melimpah, dan sekaligus penghormatan terhadap arwah para leluhur yang diyakini senantiasa melindungi mereka dari malapetaka. Suku Dayak Maanyan pada zaman dulu juga pernah mendirikan kerajaan dengan corak agama Kaharingan yang bernama Nan Sarunai yang terletak di Kalimantan Selatan.

Suku Dayak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sudah banyak menganut Islam dan Kristen, dan tersisa sebagian kecil masyarakat Suku Kutai di Kalimantan Timur yang masih menganut Kaharingan.

Ada sebagian penganut Kaharingan yang masih memperjuangkan hak, yaitu menuntut pemerintah Indonesia khususnya Mahkamah Konstitusi supaya mengakui agama Kaharingan sebagai agama resmi di Indonesia. Upaya ini dilakukan karena ada beberapa kelompok suku Dayak penganut agama samawi yang melaksanakan ritual agama Kaharingan dengan mengubah beberapa prosesi ritual yang dianggap musyrik oleh ajaran agama tersebut. Sehingga dimodifikasi supaya bisa disebut sebagai adat dan bisa dilaksanakan secara umum.[25] Hal ini ditakutkan akan menggeser identitas penganut agama Kaharingan. Masih ada banyak hal yang menyebabkan sebagian penganut Kaharingan memperjuangkan agamanya, alasan lainnya karena sejatinya agama Kaharingan adalah agama asli Kalimantan yang termasuk ke dalam wilayah Negara Indonesia, namun tidak diakui sebagai agama.

Ketika membuat E-KTP, banyak masyarakat Dayak Meratus penganut agama Kaharingan yang memilih mengosongkan kolom agamanya, namun sebagian lainnya memilih mencantumkan Hindu. Sejak adanya keputusan Mahkamah Konstitusi pada tahun 2017 yang memperbolehkan penganut agama leluhur untuk mencantumkan agama nya pada KTP, kini sudah ada beberapa masyarakat Dayak Meratus yang memilih agama Kaharingan ke dalam kolom agama, sehingga tertulis "Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa".

Organisasi keagamaan Hindu Kaharingan adalah Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBAHK) yang pusatnya di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dan sebagian penganut Kaharingan yang menentang integrasi dengan agama Hindu dan berpaham Kaharingan sebagai agama mandiri akhirnya mendirikan Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI) di Kalimantan Tengah[26][27][28][29][30] serta Majelis Umat Kepercayaan Kaharingan (MUKK) di Kalimantan Selatan.[31][32][33]

Kerajaan Kaharingan di Kalimantan pada masa lampau

Kerajaan Tanjung Pematang Sawang

Kerajaan ini diperkirakan sudah ada pada abad ke-8 sampai abad ke-14 Masehi dengan ratu yang terkenal akan kecantikannya yaitu Ratu Nyai Undang, didampingi oleh dua rekannya yang juga terkenal yaitu Pangeran Tamanggung Tambun yang merupakan anak dari Tamanggung Sarupoi (Raja Kerajaan Suku Ot Danum), serta Pangeran Tamanggung Bungai yang merupakan adik kandung Nyai Undang. Tambun dan Bungai mendapat gelar dari Nyai Undang Raja di Pematang Sawang yaitu gelar “Tamanggung Tambun Terjun Ringkin Duhung” dan “Tamanggung Bungai Andin Sindai” karena keberanian mereka berdua dalam berperang mempertahankan kerajaan. Kini nama Tambun dan Bungai diabadikan sebagai julukan bagi Provinsi Kalimantan Tengah, julukannya yaitu "Bumi Tambun Bungai".

Kerajaan Nan Sarunai

Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama divalidkan oleh Warisan Nyanyian Wadian setempat (Nansarunai Usak Jawa) yang menceritakan peristiwa tragis runtuhnya Kerajaan Nan Sarunai pada sekitar abad ke-13.

Kerajaan Nan Sarunai adalah pemerintahan masa lampau yang muncul dan berkembang di wilayah yang sekarang termasuk dalam daerah administratif Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia, tepatnya di antara wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong. Daerah-daerah yang menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Nan Sarunai adalah meliputi sebagian besar tempat yang sekarang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Diperkirakan, wilayah kekuasaan Kerajaan Nan Sarunai terbentang luas dari Tabalong hingga ke daerah Paser. Orang-orang Suku Dayak Maanyan, ketika sudah mendirikan Kerajaan Nan Sarunai, sering berpindah-pindah tempat bermukim, namun masih berlokasi di sekitar Sungai Tabalong dan dekat dengan Pegunungan Meratus. Beberapa tempat yang pernah menjadi wilayah permukiman orang-orang Suku Dayak Maanyan sekaligus sebagai wilayah kekuasaan Kerajaan Nan Sarunai antara lain: Tumpuk Lalung Kuwung Gumi Rarak Ransai, Tumpuk Pupur Purumatung, Tumpuk Sida Matung, Tumpuk Laliku Meah, Pulau Hujung Tanah, Kuripan, Margoni, Sinobala, dan Lalung Nyawung.

Organisasi

Ajaran

Panaturan, Kitab Suci umat Kaharingan.

Ketuhanan

Masyarakat Dayak yang masih memegang teguh agama Kaharingan percaya adanya Tuhan tunggal yang mempunyai beberapa sebutan berbeda antara satu suku Dayak dan suku Dayak lainnya, namun mayoritas umat Kaharingan menyebut Tuhan dengan sebutan "Ranying Hatalla Langit". Walaupun penyebutannya berbeda, tetap saja memiliki arti sebagai 'Tuhan Yang Maha Esa' atau Pencipta Alam Semesta. Beberapa penyebutan Tuhan dalam agama Kaharingan diantaranya : "Ranying Hatalla Langit" (bahasa Sangiang), "Suwara" (bahasa Dayak Meratus), "Yustu Ha Lattala" (bahasa Dayak Dusun), "Lahtala" (bahasa Dayak Benuaq), "Moho Tara Danum Diang" (bahasa Dayak Siang dan Bahasa Ot Danum/Kadorih), "Talamana Tuah Hukat" (bahasa Dayak Maanyan), "Jubata" (bahasa Dayak Kanayatn), "Petara" (bahasa Dayak Kenyah), "Penompa" (bahasa Dayak Jangkang), dan masih banyak lagi. Kemudian penganut Kaharingan percaya bahwa ada penguasa lain dibawah kekuasaan Tuhan seperti: Raja Sangiang (Dayak Ngaju), Raja Sangen, Puyang Gana (Dayak mualang) sebagai penguasa tanah , Raja Juata (penguasa Air), Kama”Baba (penguasa Darat), Apet Kuyan'gh (Dayak Mali), Uwokng (Dayak Benuaq), dan masih banyak lagi.


Konsep Kepercayaan

Ada banyak sekali konsep kepercayaan yang dihayati oleh penganut Kaharingan, dengan penyebutan Tuhan yang berbeda, hal ini terjadi karena bahasa yang digunakan pun berbeda-beda pula di tiap daerah Kalimantan.

1. Konsep Kepercayaan Kaharingan dalam bahasa Dayak Meratus meliputi :

  • Suwara, artinya Tuhan Yang Maha Esa.
  • Nining Bathara, adalah sebutan untuk manifestasi Tuhan yang bersifat sebagai pengatur rejeki. Penganut Kaharingan percaya adanya pengatur rejeki, sehingga hendaknya melakukan ritual keagamaan dengan tulus ikhlas, niscaya suatu saat akan ada rejeki melimpah yang datang melalui berbagai usaha atau pekerjaan.
  • Sangkawanang, adalah sebutan untuk manifestasi Tuhan yang bersifat sebagai pemelihara padi. Hal ini berkaitan dengan ritual Aruh Baharin, dipercaya hasil panen akan selalu baik.
  • Pujut, adalah sebutan untuk manifestasi Tuhan yang bersifat sebagai pemelihara hutan dan gunung. Masyarakat Dayak Meratus sampai saat ini masih mempertahankan hutan adat mereka dan menolak adanya pembangunan perusahaan pertambangan yang dapat merusak alam, karena kerusakan alam bisa sang Pujut murka dan mendatangkan marabahaya.
  • Sia Sia Banua, adalah manifestasi Tuhan yang bersifat sebagai penjaga kampung/desa.


2. Konsep Kepercayaan Kaharingan dalam bahasa Dayak Sangiang disebut Lime Sarahan, artinya "lima pengakuan" yang meliputi :

  • Ranying Hatalla Langit Katamparan. (Tuhan yang maha esa adalah awal dari segalanya). Pengakuan keimanan ini memiliki arti bahwa Tuhan adalah sumber pertama yang ada sehingga patut dipercaya dan pada akhirnya manusia akan kembali kepada-Nya.
  • Langit Katambuan. (Langit menjadi tumpuan). Artinya manusia berkeyakinan bahwa langit menjadi atap bagi makhluk di bumi dan sebagai penerangan di bumi.
  • Petak Tapajakan. (Tanah tempat berpijak). Kalimat ini mempunyai arti bahwa manusia meyakini bumi sebagai tempat untuk melakukan aktivitas, juga tempat dimana manusia mendapatkan balasan atas perbuatan baik maupun buruk yang kita lakukan pada orang lain.
  • Nyalung Kapanduian. (Air untuk membersihkan diri). Kalimat ini berarti manusia berterimakasih pada Tuhan yang telah menciptakan air yang bisa digunakan untuk mensucikan tubuh manusia. Manusia dipercaya terlahir dengan keadaan suci, dan kelak jika sudah meninggal akan dimandikan lagi sebagai wujud kepercayaan bahwa manusia akan kembali kepada-Nya dalam keadaan yang suci juga.
  • Kalata Padadukan. (Dunia tempat berkedudukan manusia untuk sementara). Artinya manusia percaya bahwa segala sesuatu yang di dunia hanya bersifat sementara. Maka dari itu manusia tidak boleh terlalu fokus dengan godaan duniawi, namun juga harus ingat dengan Tuhan yang menciptakan alam dan seisinya.

Peribadahan

Basarah / Sembahyang / Ibadah

Istilah persembahyangan dalam agama Kaharingan yang sering terdengar di kalangan suku Dayak adalah Basarah, khususnya suku Dayak di Kalimantan Tengah. Basarah artinya berserah diri kepada Ranying Hatalla(Tuhan). Terdapat 3 macam Basarah, yakni:

  • Basarah umum, yaitu ibadah wajib bagi umat Kaharingan yang diadakan rutin setiap hari kamis (malam jum'at) seminggu sekali, dilaksanakan di Balai Basarah dan dihadiri oleh banyak umat. Pemuka agama atau pemimpin dalam Basarah umum adalah Mantir Basarah, namun jika diperlukan akan ada seorang lagi yang bertugas sebagai pembaca susunan ibadah. Sikap tubuh saat berlangsungnya Basarah umum adalah duduk bersila di lantai mengelilingi Sangku Tambak Raja. Ada aturan dalam Basarah bahwa perempuan yang sedang datang bulan tidak diperkenankan mengikuti peribadahan.
  • Basarah keluarga, biasanya dilakukan oleh sebuah keluarga, pelaksaannya bisa di rumah maupun tempat tertentu yang disesuaikan dengan keadaan yang terjadi, misalnya basarah kawin adat (pernikahan), basarah syukuran, basarah Bayar Hajat, basarah di tempat orang yang meninggal, dan sebagainya. Pelaksanaan Basarah keluarga mempunyai syarat yang sama dengan Basarah umum.
  • Basarah perorangan, yaitu berdo’a/beribadah seorang diri dengan cara meletakan telur, menabur beras atau sesaji lainnya pada tempat-tempat khusus yang keramat, misalnya di Pasah patahu, Balai paseban, dan Keramat.

Dalam melaksanakan Basarah umum dan Basarah keluarga, sarana persembahyangan yang wajid disediakan adalah Sangku Tambak Raja, yang meliputi :

  1. Sangku Tambak, sejenis wadah/mangkok yang terbuat dari tembaga atau kuningan (mirip seperti wadah Sasanggan dalam adat Banjar). Sangku Tambak diletakan di atas meja dan di tengah-tengah orang yang beribadah.
  2. Behas, yaitu beras yang dipakai untuk mengisi Sangku Tambak secukupnya.
  3. Dandang Tingang, yaitu bulu ekor dari burung Tingang dan ditancapkan ke dalam beras Sangku Tambak
  4. Sipa / Giling Pinang, yaitu gulungan daun sirih yang diolesi kapur dan diisi pinang, diletakan ke dalam Sangku Tambak
  5. Rukun Tarahan, yaitu rokok tembakau, diletakan ke dalam Sangku Tambak
  6. Bulau Pungkal Raja / Duit Singah Sangku, yaitu uang persembahan yang diletakan ke dalam Sangku Tambak secara sukarela oleh umat yang beribadah
  7. Behas Hambaruan, adalah 7 butir beras yang diambil dari beras biasa namun hanya dipilih yang bersih, bening dan tidak rusak sedikitpun, kemudian dibungkus dengan kain kecil, dan diletakan ke dalam Sangku Tambak
  8. Undus Tanak, yaitu minyak kelapa yang dimuat dalam wadah kecil, juga diletakan ke dalam Sangku Tambak
  9. Tampung Tawar, yaitu gelas kecil berisi air yang disucikan, di campur dengan minyak wangi dan dibubuhkan ketupat telur sebagai alat untuk memercikan airnya, diletakan ke dalam Sangku Tambak
  10. Kambang sukup macam, yaitu bermacam jenis bunga secukupnya diletakan ke dalam sangku
  11. Lapik Sangku, yaitu kain sebagai alas sangku
  12. Tanteluh manuk manta, yaitu telur ayam kampung mentah yang di buka sedikit dengan uang koin, juga diletakan ke dalam Sangku Tambak
  13. Parapen, yaitu perapian yang berisi dupa, kemenyan, dan kayu gaharu yang dibakar, yang nantinya digunakan untuk mensucikan Sangku Tambak beserta isinya.

Adapun kidung suci yang di nyanyikan saat Basarah umum dan Keluarga yaitu :

  • Kandayu Manyarah Sangku Tambak Raja.
  • Kandayu Mantang Kayu Erang.
  • Kandayu Parawei, dan
  • Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan.

Basarah umum diawali dengan mensucikan sangku tambak, disebut dengan Manggaru Sangku Tambak Raja. Sangku Tambak yang sudah lengkap akan diangkat dan disucikan secara memutar di atas Parapen sembari melantunkan kidung Tandak, yaitu do'a untuk mensucikan Sangku yang dinyanyikan dengan nada dan cengkok yang khas. Manggaru Sangku dilakukan oleh Mantir Basarah atau bisa juga salah satu umat yang bersedia atas permintaan Mantir Basarah, hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan kesempatan pada semua umat Kaharingan untuk percaya diri dan semangat dalam beribadah. Karena Tandak dan Karungut adalah seni suara yang diwariskan melalui umat agama Kaharingan.

Setelah Manggaru Sangku, kemudian dilanjutkan dengan do'a Tamparan Basarah(memulai Basarah) yang dipimpin oleh Mantir Basarah, setelah itu dilanjut dengan melantunkan Kandayu Manyarah Sangku Tambak Raja yang dinyanyikan secara massal. Tahapan selanjutnya adalah pembacaan kitab suci Panaturan oleh Mantir Basarah, disusul dengan menyanyikan Kandayu Mantang Kayu Erang bersama-sama. Di pertengahan basarah, tibalah saatnya mendengarkan Pandehen(wejangan/ceramah) dari Mantir Basarah yang berlandaskan isi dari kitab suci Panaturan maupun peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan Kandayu Parawei bersama-sama. Mendekati akhir peribadahan, Mantir Basarah akan memimpin do'a penutup Basarah, lalu mengucapkan Sahey sebanyak 3 kali di akhir do'a. Sahey adalah mantra penutup do'a dalam agama Kaharingan, memiliki makna yang sama dengan "Amin" dalam agama lain.

Dan tahapan Basarah yang paling akhir adalah menyanyikan Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan yang diiringi dengan pemberian berkat kepada semua yang beribadah menggunakan 4 sarana yang diambil dari Sangku Tambak Raja, yaitu:

  1. Tampung tawar
  2. Undus tanak(minyak kelapa)
  3. Telur ayam kampung mentah
  4. Tujuh butir beras Hambaruan yang dicampur dengan beras Sangku, supaya jumlahnya agak banyak

Pemberian berkat ini dilakukan oleh empat orang kepada seluruh orang yang Basarah, termasuk keempat pemberi berkat itu sendiri. Tahapan Pemberian berkat dilakukan secara berututan, diawali dari menabur beras Hambaruan pada pucuk kepala, kemudian memercikan air Tampung Tawar pada pucuk kepala maupun telapak tangan, kemudian mengoleskan telur ayam mentah pada dahi menggunakan uang koin atau bulu ekor burung tingang, dan yang terakhir adalah mengoleskan minyak kelapa pada rambut. Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan tidak boleh berhenti dinyanyikan jika semua orang yang beribadah belum diberikan ke-empat berkat tersebut.

Ritual Keagamaan

Ritual Memanggil Roh Leluhur, Tolak Bala, Syukuran, Penyembuhan, Penyambutan

Ritual kematian

Ritual Pernikahan/Perkawinan

Nyanyian Sakral

Tarian Sakral

Burung Enggang/Tingang dalam Mitologi Kaharingan

Rangkong badak

Masyarakat Dayak sangat menjunjung tinggi keberadaan burung Enggang badak atau Rangkong badak karena burung ini dianggap sebagai lambang kebesaran, perdamaian, dan persatuan. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, burung Enggang senantiasa ada dalam bentuk patung keramat tempat ibadah umat Kaharingan, lukisan, pakaian adat, bangunan rumah, balai desa, monumen, pintu-pintu gerbang, bahkan digunakan sebagai hiasan antik di rumah maupun ukiran patung di kuburan.[34]

Dalam agama Kaharingan, burung Enggang memiliki makna yang luas. Berdasarkan mitologi agama Kaharingan, di Lewu Batu Nindan Tarung (alam atas), Tingang Rangga Bapantung Nyahu(burung Tingang/Enggang/Rangkong) adalah salah satu manifestasi Ranying Hatalla melalui perubahan wujud Luhing Pantung Tingang (Lawung/penutup atau ikat kepala) yang dipakai oleh Raja Bunu ketika ia menerima Danum Nyalung Kaharingan Belum(air suci kehidupan).

Seperti yang terdapat pada ayat-ayat kitab suci Panaturan, yaitu pasal 27 ayat 21 :

"Hayak auh nyahu batengkung ngaruntung langit,
Homboh malentar kilat basiring hawun
Luhing pantung tingang basaluh manjari Tingang Rangga Bapantung Nyahu.
"

Artinya :

"Bersama bunyi guntur menggemuruh memenuhi alam semesta
Petir halilintar menggetarkan buana
Luhing Pantung Tingang berubah menjadi Tingang Rangga Bapantung Nyahu (burung Tingang/Enggang/Rangkong).
"

Kemudian burung Tingang tersebut tinggal dan menempati Lunuk Jayang Tingang Sempeng Tulang Tambarirang (pohon beringin). Sehingga pada saat umat Kaharingan melakukan upacara Balian Balaku Untung, wujud burung Enggang/Tingang yang ada dalam pohon beringin akan memberkati kehidupan manusia melalui perjalanan Banama Tingang(perahu). Oleh karena itu umat Kaharingan tidak boleh bersikap sembarangan di depan pohon beringin, dan jika ingin menebang pohon beringin haruslah melakukan ritual terlebih dahulu. Oleh karena itu pula dalam ibadah rutin Basarah yang dilakukan umat Kaharingan, diharuskan adanya Dandang Tingang(bulu ekor burung Tingang/Enggang) sebagai sarana wajib di dalam Sangku Tambak Raja supaya umat yang beribadah mendapatkan Bulau Untung Aseng Panjang(berkat dan karunia-NYA).

Dari filsafat agama Kaharingan, warna dari Dandang Tingang(bulu ekor Enggang) memiliki makna simbolis dalam kehidupan umat Kaharingan, yaitu :

  • Warna putih di bagian atas bulu, bermakna sebagai alam kekuasaan Ranying Hatalla beserta manifestasi-manifestasi NYA.
  • Warna hitam di bagian tengah bulu, yaitu alam kehidupan manusia di Pantai Danum Kalunen(dunia) yang penuh dengan rintangan dan cobaan.
  • Warna putih di bagian bawah bulu, bermakna sebagai alam kekuasaan Jatha Balawang Bulau.

Adat Rukun Kematian Agama Kaharingan Dayak Ma'anyan

Jenis atau istilah adat rukun kematian agama Kaharingan dalam suku Dayak Maanyan meliputi Ngalangkang, Nambak, Ngatet Panuk, Wara, Wara Myalimbat, Ijambe, Bontang, Kedaton, Manenga Lewu, dan Marabia "Hanya boleh dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan September setiap tahun". Kecuali upacara kematian agama Kaharingan suku Dayak Lawangan, upacara kematiannya hanya Wara.

Ketentuan waktu lamanya upacara adat rukun kematian agama Kaharingan meliputi:

  • Ngalangkang bisa paling lama 2 (dua) hari atau menyesuaikan tradisi leluhur.
  • Wara bisa 3 (tiga) hari, (tidak sampai memotong kerbau)
  • Wara bisa 5 (lima) hari membunuh kerbau
  • Wara Nyalimbat 14 (empat belas) hari
  • Nambak bisa 3 (tiga) hari
  • Ijambe bisa 7 (tujuh) hari
  • Marabia bisa 7 (tujuh) hari
  • Manenga Lewu 7 (tujuh) hari
  • Kedaton bisa 9 (sembilan) hari
  • Ngatet Panuk 2 (dua) hari
  • Ngandrei Apui Ramai 3 (tiga) hari, dan 7 (tujuh) hari hanya untuk para tokoh agama Kaharingan.

Hal-hal yang berkaitan dengan Kaharingan

Galeri

Referensi

  1. ^ "Penghayat Kepercayaan: Setelah Putusan MK dan Kolom KTP". voaindonesia.com. 10 April 2018. Diakses tanggal 25 Juli 2023. 
  2. ^ "Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah Menurut Agama/Kepercayaan (Juni 2021)". Databoks katadata co.id. 19 Oktober 2021. Diakses tanggal 8 Januari 2023. 
  3. ^ "Tabel Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kalimantan Barat Tahun 2022". Dukcapil kalbarprov go.id. 21 November 2022. Diakses tanggal 8 Januari 2023. 
  4. ^ "Table Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan di Kalimantan Selatan Tahun 2021". Data kalsel prov go.id. 21 November 2022. Diakses tanggal 8 Januari 2023. 
  5. ^ (Inggris) Susanto, A. Budi (2003). Politik dan postkolonialitas di Indonesia. Kanisius. ISBN 9789792108507.  ISBN 979-21-0850-5
  6. ^ (Indonesia) Fr. Wahono Nitiprawiro, Moh. Sholeh Isre, Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), Teologi pembebasan: sejarah, metode, praksis, dan isinya, PT LKiS Pelangi Aksara, 2000 ISBN 979-8966-85-6, 9789798966859
  7. ^ a b (Indonesia) Fridolin Ukur, Tuaiannya sungguh banyak: sejarah Gereja Kalimantan Evanggelis sejak tahun 1835, BPK Gunung Mulia, 2000 ISBN 979-9290-58-9, 9789799290588
  8. ^ Abubakar, Ngalimun, Fimier Liadi, Latifah (1 Oktober 2020). Bahasa Sebagai Nilai Perekat Dalam Simbol Budaya Lokal Tokoh Agama. Kota Palangkaraya: IAIN Palangkaraya. hlm. 167. 
  9. ^ (Indonesia)Susanto, A. Budi (2007). Masihkah Indonesia. Kanisius. ISBN 9792116575. [pranala nonaktif permanen]ISBN 978-979-21-1657-1
  10. ^ ["(Indonesia) A. Budi Susanto, Masihkah Indonesia, Kanisius, 2007 ISBN 979-21-1657-5, 9789792116571". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-19. Diakses tanggal 2010-07-31.  (Indonesia) A. Budi Susanto, Masihkah Indonesia, Kanisius, 2007 ISBN 979-21-1657-5, 9789792116571]
  11. ^ Manjau, Arga. "Bagaimana sejarah mayoritas suku Dayak menganut agama Kristen?". archive.org (Quora). Diakses tanggal 6 Maret 2023. 
  12. ^ PROSES PEMAKAMAN ADAT ( DEMANG AJONG ) SUKU DAYAK TOMUN KALTENG, diakses tanggal 2023-03-06 
  13. ^ Supriadi, Hairil (2022-06-11). "Hinting Pali Tidak Bisa Dipasang Sembarangan". KALTENGTIMES. Diakses tanggal 2023-03-31. 
  14. ^ Sanjaya Usop, Linggua. "Pergulatan Eliti Lokal Kaharingan dan Hindu Kaharingan Representasi Relasi Kuasa dan Identitas". Internet Archieve. 
  15. ^ Eko, Antonius (2014-02-25). "Agama Kaharingan: Penciptaan Alam, Tuhan dan Suku Dayak". Kantor Berita Radio. Diakses tanggal 2023-06-28. 
  16. ^ "SISTEM KEPERCAYAAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK LAWANGAN". pustaka-bpnbkalbar.org. 30 Maret 2020. Diakses tanggal 12 Januari 2023. 
  17. ^ "PENGAKUAN NEGARA TERHADAP AGAMA LELUHUR/LOKAL". business-law.binus.ac.id. Agustus 2017. Diakses tanggal 12 Januari 2023. 
  18. ^ "Cerita Penghayat Kepercayaan, Dicap PKI hingga Tak Dapat Hak Publik". Diakses tanggal 6 Maret 2023. 
  19. ^ "Mereka Bukan Atheis: Nasib Agama Lokal Era Orde Lama dan Orde Baru". islami.co. 
  20. ^ "MELAWAN ARUS STRATEGI KOMUNITAS TOLOTANG MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAANNYA". researchgate.net: 48–49. 
  21. ^ "MELAWAN ARUS STRATEGI KOMUNITAS TOLOTANG MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAANNYA". researchgate.net: 48–49. 
  22. ^ 1001 Indonesia: Kepercayaan Lokal Komunitas Towani Tolotang di Sidenreng Rappang. 25 Januari 2019. Diakses 30 Maret 2019.
  23. ^ "About us | Hindu Dharma Indonesia". GDHDI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-27. 
  24. ^ Sihotang, Mira Permata Sari (2022-01-19). "Perkembangan Hindu Pemena Di Desa Namo Rube Julu, Kec. Kutalimbaru". Universitas Negeri Medan. 
  25. ^ Supriadi, Hairil (2022-06-11). "Hinting Pali Tidak Bisa Dipasang Sembarangan". KALTENGTIMES. Diakses tanggal 2023-03-31. 
  26. ^ Popov, Igor (Dr. Igor Popov, LLM) (2017). "Agama-agama asli". Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia. Singaraja: Toko Buku Indra Jaya. hlm. 96–104. 
  27. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-07. Diakses tanggal 2020-04-24. 
  28. ^ http://www.aman.or.id/2018/10/majelis-agama-kaharingan-indonesia-mendesak-pemerintah-indonesia-agar-mengakui-kaharingan-menjadi-agama/[pranala nonaktif permanen]
  29. ^ https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--anggota-ombudsman-lakukan-pertemuan-dengan-sekda-kalteng-bahas-permohonan-pengurus-maki-agar-kaharingan-menjadi-agama-resmi-di-indonesia
  30. ^ https://majalah.tempo.co/read/agama/144726/kaharingan-menuntut-status?
  31. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-27. Diakses tanggal 2020-04-24. 
  32. ^ https://kalsel.prokal.co/read/news/21860-6-ribu-penganut-kepercayaan-kaharingan-mohon-perubahan-kolom-agama.html
  33. ^ https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/01/24/kepercayaan-kaharingan-di-kotabaru-diakui-kemendikbud-ri-ktp-tak-kosong-lagi
  34. ^ "Pulau Dayak - TINGANG RANGGA BAPANTUNG NYAHU Burung..." www.facebook.com. Diakses tanggal 2023-03-27. 
Baca informasi lainnya:

ハーリー・レイス TNAロックダウンにて(2007年)プロフィールリングネーム ハーリー・レイスハンサム ハーリー・レイスキング ハーリー・レイスジャック・ロング本名 ハーリー・リーランド・レイスニックネーム 美獣ミスター・プロレスキング・オブ・ザ・リング身長 185cm体重 122kg(全盛時)[1]誕生日 (1943-04-11) 1943年4月11日死亡日 (2019-08-01) 2019年8月1日(76歳没)&…

Football clubTeijin S.C.Full nameTeijin Soccer ClubFounded1960(as Teijin Matsuyama SC)Dissolved2002GroundEhime, Japan Teijin Soccer Club was a Japanese football club based in Ehime. The club has played in Japan Soccer League Division 2. Club name 1960–1977 : Teijin Matsuyama SC 1978–2002 : Teijin SC External links Football of Japan This article about a Japanese association football club is a stub. You can help Wikipedia by expanding it.vte

Ini adalah nama Mandailing, marganya adalah Lubis. Daniel LubisWakil Bupati Pasaman ke-3Masa jabatan29 Agustus 2010 – 29 Agustus 2015PresidenSusilo Bambang YudhoyonoJoko WidodoGubernurIrwan PrayitnoReydonnyzar Moenek (Pj.)PendahuluHamdy BurhanPenggantiAtos Pratama Informasi pribadiLahir19 September 1957 (umur 66)Simpang Tonang, Dua Koto, Pasaman, Sumatera BaratKebangsaanIndonesiaPartai politik  PANSuami/istriHartati Tahar (almh)AnakAde HerlienAmelia MayentiDevie Ria…

بريستول فايتر إف 2معلومات عامةالنوع طائرة مقاتلةبلد الأصل بريطانياسعر الوحدة 1,350 جنية أسترليني (1918)[1]التطوير والتصنيعالصانع شركة طائرات بريستولالمصمم Frank Barnwell (en) سنة الصنع 1916الكمية المصنوعة 5,329سيرة الطائرةانتهاء الخدمة 1930أول طيران 9 سبتمبر 1916الوضع الحالي منتهية الخدم

Census division of Saskatchewan, Canada Census division in Saskatchewan in CanadaDivision No. 16Census division in Saskatchewan NWT AB MB USA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Country CanadaProvince SaskatchewanArea • Total21,828.49 km2 (8,428.03 sq mi) As of 2016Population (2016) • Total37,999 • Density1.7/km2 (4.5/sq mi) Division No. 16 is one of eighteen census divisions in the province of Saskatchewan, Can…

Cantika AbigailCantika pada tahun 2018LahirCantika Abigail Santoso12 Juli 1993 (umur 30)Jakarta, IndonesiaKebangsaanIndonesiaAlmamaterUniversitas Pelita HarapanPekerjaanPenyanyi-penulis lagupembawa acara televisiaktrispenyiar radioTahun aktif2008—sekarangOrang tuaJean Pattikawa (ibu)Keluarga Chris Pattikawa (kakek) Rina Hassim (nenek) PenghargaanDaftar penghargaanKarier musikGenreR&Bkontemporer urbanInstrumenVokalLabelSonyArtis terkaitGamaliel Audrey CantikaTanda tangan Cantika A…

American legal and race critical scholar Patricia WilliamsBorn (1951-08-28) August 28, 1951 (age 72)Boston, Massachusetts, U.S.EducationWellesley College (BA)Harvard University (JD) Patricia J. Williams (born August 28, 1951) is an American legal scholar and a proponent of critical race theory, a school of legal thought that emphasizes race as a fundamental determinant of the American legal system.[1] Early life Williams received her bachelor's degree from Wellesley College in 1972,…

Jean de BaerleBiographieNaissance BaerleDécès 4 juillet 1539LiègeActivités Prêtre régulier, théologien, inquisiteurAutres informationsOrdre religieux Ordre des Prêcheursmodifier - modifier le code - modifier Wikidata Bois-le-Duc au XVIe siècle Jean de Baerle[1] ou Jean van Baerle[2] (Baerle, fin du XVe siècle - Liège, 4 juillet 1539 ) était un dominicain à Bois-le-Duc . Son nom vient de sa ville natale, Baerle, dans le duché de Brabant. Biographie Jean a obtenu son doctorat en…

NJ Transit rail station South AmboySouth Amboy station in April 2015.General informationLocation137 North Broadway South Amboy, New Jersey 08879Coordinates40°28′58.57″N 74°16′44.16″W / 40.4829361°N 74.2789333°W / 40.4829361; -74.2789333Owned byNew Jersey TransitPlatforms1 island platformTracks2Connections NJT Bus: 815 and 817ConstructionParkingYesBicycle facilitiesYesAccessibleYesOther informationFare zone13[1]HistoryRebuiltNovember 2006̵…

Basisdaten Titel: Hessische Gemeindeordnung Abkürzung: HGO Art: Landesgesetz Geltungsbereich: Hessen Rechtsmaterie: Kommunalrecht Fundstellennachweis: GVBl. II 331-1 Ursprüngliche Fassung vom: 21. Dezember 1945(GVBl. 1946 S. 1) Inkrafttreten am: 24. Januar 1946 Neubekanntmachung vom: 7. März 2005(GVBl. I S. 142) Letzte Neufassung vom: 25. Februar 1952(GVBl. I S. 11) Inkrafttreten derNeufassung am: 5. Mai 1952 Letzte Änderung durch: Art. 1 G vom 16. Dezember 2011(GVBl. I S. 786) Inkrafttreten…

Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2019DeskripsiApresiasi karya-karya dari lembaga penyiaran berkualitasTanggal4 Desember 2019 (2019-12-04)LokasiGrand Studio MetroTV, JakartaNegara IndonesiaPembawa acaraWahyu WiwohoMarializia HasniPenampilanRANWizzyKita Poleng BaliIkhtisarPenghargaan terbanyakMetroTVSCTVTrans7Radio Republik Indonesia (2)Nominasi terbanyakRadio Republik Indonesia (10)Trans7 (8)Drama SeriPara Pencari TuhanProgram BeritaSeputar iNews SiangProgram AnakSi BolangPemda Pedul…

Building designed for car parking Parking garage redirects here. For the Seinfeld episode, see The Parking Garage. Entrance to the parking garage of the Aquarium of the Pacific A multistorey car park in Hradec Králové Parking garage in Sweden A multistorey car park[1][2] (British and Singapore English) or parking garage (American English[1]), also called a multistorey,[3] parking building, parking structure, parkade (mainly Canadian), parking ramp, parking deck,…

Mohinder SureshTokoh HeroesPenampilanperdanaGenesisPenampilanterakhirPass/FailPemeranSendhil RamamurthyInformasiPekerjaanGenetisisTaxi driverKemampuanMenambah energi fisik, daya tahan & kelincahan Mohinder Suresh (diperankan oleh Sendhil Ramamurthy) adalah karakter fiksi di serial Heroes. Ia berasal dari Chennai, Tamil Nadu, India, serta seorang profesor bergelar PhD pada bidang parapsychology di Universitas Madras. Ia berusaha menemukan alasan di balik kematian seseorang serta melanjutkan p…

خريطة بانكوك حول سيطرة الجيش التايلاندي على أحد الشوارع.. دبابات إم 41 التايلاندية تواجدت في العاصمة بانكوك خلال فترة الانقلاب في شهر سبتمبر عام 2006م عسكري تايلاندي في صورة تذكارية في شهر سبتمبر 2006 انقلاب 2006 في تايلاند (بالتايلاندية: รัฐประหารในประเทศไทย พ.ศ.[1]…

Australian rules football club CorowaNamesFull nameCorowa Football ClubNickname(s)SpidersClub detailsFounded1877Dissolved1979; 44 years ago (1979) (merged to form the Corowa-Rutherglen FC)Colours   CompetitionOvens & Murray Football LeaguePremierships(2): 1932, 1968Ground(s)John Foord Oval, Corowa, NSW.Uniforms Home The Corowa Football Club, nicknamed the Spiders, was an Australian rules football club based in Corowa, New South Wales, that competed in the Ovens &a…

Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia. Roe v. WadeMahkamah Agung Amerika SerikatDisidangkan pada 13 Desember, 1971Disidangkan ulang pada 11 Oktober, 1972Diputus pada 22 Januari, 1973Nama lengkap kasusJane Roe, et al. v. Henry Wade, District Attorney of Dallas CountyKutipan410 U.S. 113 (lanjut)ArgumenOral argumentReargumenReargumentAmar putusanHukum Texas yang melarang aborsi tidak konstitusionalHakim yang memutusP…

عالم الماءWaterworld (بالإنجليزية) معلومات عامةالصنف الفني فيلم أكشن[1][2][3] — فيلم خيال علمي[1][2][3] — فلم ما بعد الكارثة — فيلم ديستوبيا الموضوع seamanship (en) تاريخ الصدور 1995 28 يوليو 1995[4] (الولايات المتحدة)21 سبتمبر 1995[5] (ألمانيا)13 أكتوبر 1995[6] (السويد)…

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يونيو 2019) سينثيا ماي ألدن   معلومات شخصية الميلاد 31 مايو 1862[1]  أفتون  الوفاة 8 يناير 1931 (68 سنة) [1][2]  بروكلين[2]  مواطنة الولايات المتحدة  الح…

Гора Яворник Яворник восениЯворник восени 48°54′28″ пн. ш. 22°34′01″ сх. д. / 48.90778000002777759° пн. ш. 22.567220000027777616° сх. д. / 48.90778000002777759; 22.567220000027777616Координати: 48°54′28″ пн. ш. 22°34′01″ сх. д. / 48.90778000002777759° пн. ш. 22.567220000027777616° сх. …

2019 American true crime documentary series Don't F**k with Cats: Hunting an Internet KillerPromotional release posterGenre True crime Documentary Written byMark LewisDirected byMark LewisTheme music composerAndrew SkeetCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishNo. of episodes3ProductionExecutive producers Dimitri Doganis Adam Hawkins Producers Felicity Morris Simon Mills Production companyRaw TVOriginal releaseNetworkNetflixReleaseDecember 18, 2019 (2019-12-18) Don't …

Hope FloatsTheatrical film posterSutradara Forest Whitaker Produser Lynda Obst Sandra Bullock Elizabeth Joan Hooper Mary McLaglen Reba Merrill Ditulis olehSteven RogersPemeranSandra BullockHarry Connick, Jr.Gena RowlandsMae WhitmanMichael PareCameron FinleyPenata musikDave GrusinSinematograferCaleb DeschanelPenyuntingRichard CrewPerusahaanproduksiFortis FilmsDistributor20th Century FoxTanggal rilisMay 29, 1998Durasi115 minutesNegara Amerika Serikat Bahasa Inggris Anggaran$30 millionPendapa…

Mario Santana Informasi pribadiTanggal lahir 23 Desember 1981 (umur 41)Tempat lahir Comodoro Rivadavia, ArgentinaTinggi 1,80 m (5 ft 11 in)Posisi bermain GelandangInformasi klubKlub saat ini Frosinone(pinjaman dari Genoa)Nomor 11Karier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)1999–2001 San Lorenzo 33 (2)2002 Venezia 4 (0)2002–2006 Palermo 91 (4)2003–2004 → Chievo (pinjaman) 28 (3)2006–2011 Fiorentina 108 (15)2011–2013 Napoli 8 (0)2012 → Cesena (pinjaman) 16 (3)2012–2013 …

International sporting eventVolleyball at the 1955 Pan American Games1959» This page presents the results of the men's and women's volleyball tournament during the 1955 Pan American Games, which was held from March 15 to March 24, 1955 in Mexico City, Mexico. Men's indoor tournament Preliminary round robin Date Score Set 1 Set 2 Set 3 Set 4 Set 5 Total Report Mar 16 Mexico  3–0  Uruguay 15–9 15–10 15–6     45–24   Mar 16 United States  3–0  Venezue…

Ryhall Pasture and Little Warren VergesSite of Special Scientific InterestRyhall PastureLocationLincolnshireRutlandGrid referenceTF 021 137[1]InterestBiologicalArea6.2 hectares[1]Notification1983[1]Location mapMagic Map Ryhall Pasture and Little Warren Verges is a 6.2-hectare (15-acre) biological Site of Special Scientific Interest north of the village of Ryhall. Little Warren Verges is in Lincolnshire and Ryhall Pasture is in Rutland.[1][2] The main grass…

Australian actress Miranda OttoOtto at the 2016 San Diego Comic-Con InternationalBornMiranda Otto (1967-12-16) 16 December 1967 (age 55)Brisbane, Queensland, AustraliaEducationNational Institute of Dramatic Art (BFA)OccupationActressYears active1986–presentKnown forÉowyn in The Lord of the RingsSpouse Peter O'Brien ​(m. 2003)​Children1ParentBarry Otto (father)RelativesGracie Otto (half-sister) Miranda Otto (born 16 December 1967) is an Australian ac…

Hermandad de Nuestro PadreJesús del Perdón LocalizaciónPaís  EspañaComunidad Castilla y León Castilla y LeónLocalidad SalamancaSede canónica Convento de las RR. MM. BernardasDatos generalesFundación 8 de diciembre de 1944Titulares N. P. Jesús del PerdónPasos 2Imágenes Stmo. Cristo del Perdón María Stma. de Gracia y AmparoProcesionesDía y hora Domingo de Ramos, 17:00 h Catedral NuevaSitio web oficial[editar datos en Wikidata] La hermandad de Nuestro Padre J…

1963 Polish filmPassengerDirected byAndrzej MunkWitold LesiewiczWritten byAndrzej MunkZofia Posmysz-PiaseckaStarringAleksandra ŚląskaCinematographyKrzysztof WiniewiczEdited byZofia DwornikMusic byTadeusz BairdRelease date1963Running time62 minutesCountryPolandLanguagePolish Passenger (Polish: Pasażerka) is a 1963 Polish feature film directed by Andrzej Munk. When Munk died in a car crash during production, the unfinished film was assembled for release by directors Witold Lesiewicz and Andrzej…

Cette liste d’unités militaires polonaises comprend les unités des armées de terre, de l'air et de mer ayant combattu de 1939 à 1945. Historique Article connexe : Ordre de bataille lors de la campagne de Pologne (1939). Au 1er septembre 1939, l'ordre de bataille de l'armée polonaise était le suivant : 26 divisions d'infanterie, une division motorisée, 8 brigades de cavalerie, 3 brigades de montagne et 56 bataillons de défense territoriale. L'aviation militaire polonaise étai…

American politician J. Dudley GoodletteMember of the Florida House of Representativesfrom the 76th districtIn officeJanuary 1999 – January 2007Preceded byBurt Saunders[1]Succeeded byGarrett Richter[2] Personal detailsBorn (1948-05-18) May 18, 1948 (age 75)Hazard, Kentucky, U.S.Political partyRepublicanSpouseBarbara J. HamiltonAlma materWest Point Military AcademyEastern Kentucky University (BS)University of Florida (JD)ProfessionAttorney J. Dudley Good…

مستشفى جينينتان إحداثيات 30°40′09″N 114°16′53″E / 30.66929159°N 114.2814184°E / 30.66929159; 114.2814184  معلومات عامة الدولة الصين  سنة التأسيس 2008  معلومات أخرى الموقع الإلكتروني الموقع الرسمي  رقم الهاتف +86-27-8636-5341[1]  تعديل مصدري - تعديل   مستشفى جينينتان (بالصينية: 武汉市…

Kembali kehalaman sebelumnya