Tun Jeanne Abdullah binti Danker adalah istri saat ini dari Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi.[1] Ia menikah dengan Abdullah Badawi ketika ia menjabat. Ia menjadi istri keduanya setelah kematian istri pertama Badawi, Endon Mahmood.
Jeanne awalnya menikah dengan adik dari istri pertama Abdullah. Ia juga menjadi manajer di kompleks residensial Seri Perdana dan memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya.[2] Namun, sebelumnya pada Maret tahun tersebut, perdana menteri ditimpa rumor mengenai rencananya untuk menikah lagi meskipun rumor tersebut terjadi lebih dari setahun.
Kehidupan awal
Lahir dengan nama Jeanne Danker pada 29 Juli 1953 di Kuala Lumpur dari sebuah keluarga Portugis-Eurasia Katolik Roma,[3] ia adalah anak sulung dari empat bersaudara. Ia adalah seorang alumna dari SMK Assunta di Petaling Jaya, Selangor.
Jeanne kemudian berpindah ke Islam pada usia 23 tahun,[3] ketika ia menikahi suami pertamanya, Othman Mahmood, yang merupakan adik dari istri pertama Abdullah, Tun Endon Mahmood.
Jeanne bekerja di bidang manajemen hotel di hotel-hotel utama yang meliputi Kuala Lumpur Hilton dan Pan Pacific Hotel. Pada satu titik, ia menjadi supervisor tempat tinggal resmi Deputi Perdana Menteri Malaysia ketika Abdullah Badawi menjadi Deputi Perdana Menteri, dan menjadi manajer Seri Perdana, tempat tinggal Perdana Menteri, ketika Abdullah menjadi perdana menteri.[1][4]
Keluarga
Jeanne memiliki dua anak, Nadiah Kimie, 46 dan Nadene Kimie, 44 dari pernikahan sebelumnya. Nadiah menjalankan sebuah perusahaan komunikasi visual di Kuala Lumpur. Nadene terlibat dalam industri fashion, bekerja dengan proyek-proyek gaya hidup dan berkaitan dengan fashion.
Pernikahan dengan Abdullah
Pada 9 Juni 2007, ia dimasukkan ke sebuah mobil Proton Chancellor bertanda nomor lisensi kesukaan Perdana Menteri 13, oleh polisi dari rumahnya di Damansara Perdana untuk menikah dengan Abdullah Badawi di sebuah acara pribadi yang dihadiri oleh para anggota keluarga dekat di tempat tinggal resmi Perdana Menteri, Seri Perdana di Putrajaya. Ia datang pada sekitar pukul 2.20 pm. Dengan para tamu pernikahan yang meliputi sekitar 50 kerabat yang merupakan putri Abdullah, Nori, putri ipar Azrene Abdullah, empat cucunya, dua anak Jeanne, ayahnya Mathew Danker dan sembilan saudara dan saudari Endon yang masih hidup. Orang lainnya yang juga hadil di acara pribadi tersebut adalah pejabat eksekutif Yayasan Budi Penyayang Leela Mohd Ali, sekretaris pribadi Abdullah Datuk Mohamed Thajudeen Abdul Wahab, saudara iparnya ketua Telekom Malaysia Berhad Tan Sri Muhammad Radzi Mansor dan istrinya Puan Sri Aizah Mahmood.
Pernikahan tersebut disahkan di surau Seri Perdana oleh Imam dari Masjid Putra di Putrajaya, Haji Abd Manaf Mat, pada pukul 2.50pm dan disaksikan oleh putra perdana menteri, Kamaluddin, dan putra ipar, Khairy Jamaluddin. Abdullah memakaikan sebuah cincin berlian ke jari cincin kiri Jeanne dan mencium pipinya. Jeanne kemudian memakaikan sebuah band pernikahan di jari Abdullah sebelum saling berpegangan tangan dan berciuman.
Kemudian pada sore hari, Abdullah dan Jeanne mengunjungi makam Endon yang terletak di pemakaman Muslim Taman Selatan di Precinct 20 di Putrajaya.
Pertunangan resmi pertamanya sebagai istri dari Perdana Menteri adalah ketika ia ikut Abdullah ke Brunei pada 11 Juni 2007 untuk menghadiri sebuah acara yang dibawakan oleh Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei yang pertepatan dengan pernikahan putri keempat Sultan Putri Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah dengan Pengiran Khairul Khalil Pengiran Syed Haji Jaafar
Pada sebuah konferensi pers setelah pertunangan tersebut diumumkan, Abdullah menyatakan bahwa ia mengenalnya selama sekitar dua dekade, sebagai saudari iparnya; Jeanne pernah menikah dengan Othman Mahmood, yang merupakan adik dari istri pertama Abdullah, Tun Endon Mahmood. Abdullah juga membantah bahwa Endon memintanya untuk menikahi Jeanne.[5] Abdullah juga berkata bahwa tidak ada upacara bersanding atau hantaran (tukar hadiah pernikahan) ketika pernikahan tersebut bukanlah pernikahan pertamanya.[4]
Gelar Kehormatan
Setelah menikah dengan Abdullah, Jeanne secara otomatis mendapatkan versi perempuan dari gelar kehormatan suaminya, Dato' Seri, yakni Datin Seri. Kemudian pada 3 April 2009, Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin di Istana Negara menganugerahi Seri Setia Mahkota (SSM) kepada Jeanne. SSM membawakan gelar kehormatan Tun. Penghargaan tersebut diberikan pada saat pemindahan kekuasaan dari suaminya ke Datuk Seri Najib Tun Razak.
Kehidupan publik
Pada akhir 2007, Tun Jeanne Abdullah menjadi kanselor kedua Universitas Terbuka Malaysia. Yang pertama adalah Tun Endon Mahmood, mantan istri pertama Perdana Menteri.[6] Selain itu, ia menjadi Ketua Landskap Malaysia dan pelindung Dewan Paralimpik Malaysia.
Pranala luar
Catatan dan referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|