Interpretatio graeca (dalam bahasa Latin berarti "terjemahan Yunani" atau "interpretasi dengan cara Yunani") аdalah suatu diskursus[1] ketika konsep, praktik keagamaan, dewa-dewi, dan mitos Yunani Kuno digunakan untuk menafsirkan atau mencoba memahami mitologi dan agama kebudayaan lainnya. Maka dari itu, interpretatio graeca pada dasarnya adalah suatu metodologi komparatif yang mencari kesamaan dan ciri-ciri bersama. Frase ini dapat mendeskripsikan upaya Yunani untuk menjelaskan keyakinan dan mitos dari kebudayaan lain, seperti saat Herodotus mendeskripsikan agama Yunani Kuno berdasarkan analog-analog Yunani, atau ketika Dionysios dari Halikarnassos dan Plutarkhos mendokumentasikan kultus, kuil, dan praktik keagamaan Romawi dengan nama-nama dewa-dewi Yunani yang setara. Interpretatio graeca juga dapat mengacu kepada interpretasi non-Yunani terhadap sistem kepercayaan mereka sendiri dengan membandingkannya atau mengasimilasikannya dengan model Yunani, seperti saat bangsa Romawi mengadaptasi mitos dan ikonografi Yunani dengan nama dewa-dewi mereka sendiri.
Referensi
^Mark S. Smith, God in Translation: Deities in Cross-Cultural Discourse in the Biblical World (Wm. B. Eerdmans, 2008, 2010), hlm. 246.
Bacaan lanjut
Assmann, Jan (2008). "Translating Gods: Religion as a Factor of Cultural (Un)Translatability". Dalam de Vries, Hent. Religion: Beyond a Concept. Fordham University Press. ISBN9780823227242.
Pakkanen, Petra (1996). Interpreting Early Hellenistic Religion: A Study Based on the Mystery Cult of Demeter and the Cult of Isis. Foundation of the Finnish Institute at Athens. ISBN978-951-95295-4-7.
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.