Final Liga Eropa UEFA 2025 adalah pertandingan final dari Liga Eropa UEFA 2024–2025, musim ke-54 turnamen sepak bola antarklub tingkat dua Eropa yang diselenggarakan oleh UEFA dan musim ke-16 sejak perubahan nama dari Piala UEFA menjadi Liga Eropa UEFA. Pertandingan ini dimainkan di San Mamés, Bilbao, Spanyol pada 21 Mei 2025,[5][6] antara dua klub asal Inggris, Tottenham Hotspur dan Manchester United. Pertandingan ini menjadi final ke-11 yang mempertemukan dua klub dari asosiasi yang sama dan final ketiga kompetisi ini yang mempertemukan dua klub asal Inggris.
Tottenham Hotspur memenangkan pertandingan dengan skor 1–0 dan meraih gelar Piala UEFA/Liga Eropa ketiga, yang menjadi gelar Eropa pertama sejak 1984 dan gelar pertama sejak memenangkan final Piala Liga Inggris 2008.[7] Dengan demikian, Tottenham Hotspur menyamai Liverpool sebagai klub asal Inggris tersukses di kompetisi tersebut dan klub tersukses kedua secara keseluruhan (bersama Inter Milan, Juventus, dan Atlético Madrid).[8] Sebagai pemenang, mereka memperoleh tempat di babak liga Liga Champions UEFA 2025–2026 dan berhak untuk bermain melawan pemenang Liga Champions UEFA 2024–2025, Paris Saint-Germain, di Piala Super UEFA 2025.[9][10]
Tottenham Hotspur mencapai final Piala UEFA/Liga Eropa keempat mereka yang merupakan pertama kali sejak kompetisi ini berganti nama pada 2009. Pertandingan ini menjadi kali keenam mereka tampil di final kompetisi UEFA, setelah memainkan satu final Liga Champions UEFA (kalah pada 2019), satu final Piala Winners Eropa (menang pada 1963 dan menjadi tim Britania pertama yang meraih gelar Eropa), dan tiga final Piala UEFA (menang edisi perdana pada 1972 dan 1984, serta kalah pada 1974).[11][12] Tottenham Hotspur mencari kemenangan final pertama sejak memenangkan final Piala Liga Inggris 2008, setelah kalah pada tiga final Piala Liga (2009, 2015, dan 2021) serta final Liga Champions 2019.[13]
Manchester United mencapai final kompetisi Eropa ke-13 mereka, setelah memenangkan Piala Champions Eropa/Liga Champions UEFA dalam tiga kesempatan (1968 — klub asal Inggris pertama yang meraih gelar tersebut, 1999, dan 2008) dan mengalami dua kali kekalahan (2009 dan 2011). Mereka juga memainkan satu final Piala Winners Eropa (menang pada 1991), dua final Liga Eropa UEFA (menang pada 2017 dan kalah pada 2021), dan empat Piala Super UEFA (menang pada 1991 serta kalah pada 1999, 2008, dan 2017).
Ini merupakan final ketiga yang mempertemukan dua klub asal Inggris sepanjang sejarah kompetisi, setelah pada 1972, antara Tottenham Hotspur melawan Wolverhampton Wanderers dan pada 2019, antara Arsenal melawan Chelsea. Ini juga menjadi final keenam yang mempertemukan dua klub asal Inggris pada tiga kompetisi utama UEFA, diantaranya tiga final Liga Champions; baik Manchester United (melawan rival sekota Tottenham Hotspur, Chelsea, pada 2008) maupun Tottenham Hotspur (melawan rival abadi Manchester United, Liverpool) pernah tampil di salah satu final 'derbi' tersebut. Final kompetisi Eropa lain yang mempertemukan dua klub asal Inggris terjadi pada 2021, ketika rival sekota Manchester United, Manchester City, dikalahkan oleh Chelsea dalam final Liga Champions perdana mereka. Piala Super UEFA 2019 juga mempertemukan dua klub asal Inggris, Chelsea dan Liverpool, sehingga menjadi pertandingan penentu gelar Eropa ketujuh yang diperebutkan oleh klub-klub asal Inggris. Sebelum final, Tottenham Hotspur telah memainkan sembilan pertandingan melawan sesama klub Inggris di Eropa, dengan yang terbaru adalah final Liga Champions 2019. Mereka menang dan kalah pada empat pertandingan, dengan satu-satunya hasil seri terjadi saat pertandingan pertama final Piala UEFA 1972. Selain itu, mereka telah memenangkan setiap pertandingan ganda di kompetisi Eropa melawan sesama klub Inggris. Rekor tersebut juga tercatat untuk Manchester United hingga pertandingan terakhir mereka pada tahun 2016, ketika disingkirkan oleh Liverpool di babak 16 besar Liga Eropa. Rekor kompetisi Eropa Manchester United melawan sesama klub Inggris adalah enam kemenangan, tiga seri, dan dua kekalahan.
Berdasarkan peringkat koefisien, final antar klub Inggris ini juga memastikan bahwa untuk pertama kali akan ada enam klub dari Liga Utama Inggris 2024–2025 yang lolos ke Liga Champions UEFA 2025–2026.[14]
Kedua kubu sebelumnya telah bertemu sebanyak 204 kali, dengan rincian Manchester United memenangi 95 pertandingan dan Tottenham Hotspur 57 pertandingan. Kedua klub bertemu pada dua pertandingan penentu, Charity Shield FA 1967 dan final Piala Liga Inggris 2009 yang disebutkan sebelumnya, di mana keduanya berakhir imbang, tetapi pertemuan terakhir dimenangkan Manchester United melalui adu penalti.[15] Di tingkat Eropa, kedua tim bertemu pada 1963 yang merupakan pertemuan pertama antara dua klub asal Inggris di kompetisi Eropa, di mana Manchester United sebagai juara bertahan Piala FA menyingkirkan Tottenham Hotspur yang menjadi juara bertahan turnamen pada babak kedua Piala Winners Eropa.[16]
Kedua klub bertemu dua kali sepanjang musim Liga Utama Inggris 2024–2025, dengan hasil Tottenham Hotspur memenangkan kedua pertandingan; 3–0 di Old Trafford dan 1–0 di Stadion Tottenham Hotspur. Tottenham Hotspur juga mengalahkan Manchester United dengan skor 4–3 di babak perempat final Piala EFL 2024–2025 yang menjadi pertama kalinya Manchester United kalah tiga kali oleh Tottenham Hotspur pada musim yang sama. Menjelang final, perhatian media terfokus pada performa buruk kedua klub di liga sepanjang musim; sebelum pertandingan final, baik Manchester United maupun Tottenham Hotspur berada tepat di atas tim yang dipastikan berada di zona degradasi dan secara matematis dipastikan finis di papan bawah Liga Utama Inggris. Dengan demikian, klub yang kalah di final tidak akan bermain di kompetisi Eropa mana pun pada musim 2025–2026, sehingga musim pemenang kompetisi ini 'terselamatkan' dengan lolos ke Liga Champions meskipun penampilan kompetisi domestik yang buruk.[17]
Pada musim ini, kedua klub (hanya dua klub yang mewakili Inggris) finis di posisi ketiga dan keempat di babak liga kompetisi yang menggunakan format baru, yakni klasemen tunggal terdiri dari 36 tim yang masing-masing bertanding melawan delapan tim. Karena finis di posisi delapan besar, kedua tim melaju ke babak 16 besar sebagai tim unggulan, dengan pertandingan babak gugur menggunakan format pertandingan ganda.
Dalam tabel di bawah ini, pertandingan final hingga 2009 berada pada era Piala UEFA, sedangkan sejak 2010 berada pada era Liga Eropa UEFA.
Pada 16 Juli 2021, Komite Eksekutif UEFA mengumumkan bahwa karena hilangnya hak tuan rumah untuk Kejuaraan Eropa UEFA 2020, Stadion San Mamés di Bilbao diberikan hak tuan rumah untuk final 2025 dan final Liga Champions Wanita UEFA 2024. Hal ini merupakan bagian dari perjanjian penyelesaian oleh UEFA untuk mengakui upaya dan investasi finansial yang dilakukan untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Eropa UEFA 2020.[5]
Catatan: Dalam tabel di bawah ini, skor yang dicetak finalis disebutkan pertama (K: kandang; T: tandang).
Pada 12 Mei 2025, UEFA menunjuk wasit asal Jerman Felix Zwayer sebagai wasit untuk pertandingan final. Zwayer merupakan wasit berlisensi FIFA sejak 2012 dan sebelumnya pernah memimpin laga final Liga Negara UEFA 2023 antara Kroasia dan Spanyol. Ia telah memimpin tujuh pertandingan Liga Champions — diantaranya pertandingan kedua babak semifinal antara Paris Saint-Germain dan Arsenal, dua pertandingan Liga Eropa, dan satu pertandingan Liga Konferensi pada musim ini. Ia dibantu rekan senegaranya, Robert Kempter bersama Christian Dietz sebagai asisten wasit, Bastian Dankert sebagai asisten wasit video, dan Benjamin Brand sebagai pembantu asisten wasit video. Wasit asal Italia Maurizio Mariani bertugas sebagai wasit keempat bersama rekan senegaranya, Daniele Bindoni yang ditunjuk menjadi asisten wasit cadangan. Carlos del Cerro Grande dari Spanyol bertindak sebagai pendukung asisten wasit video.[2]
Pada menit ke-42, Tottenham Hotspur unggul ketika umpan silang Pape Matar Sarr dari sisi kiri disambut sentuhan Brennan Johnson dari jarak dekat yang membuat bola mengarah ke sudut kiri gawang melewati André Onana, sentuhan akhir nampak mengenai lengan Luke Shaw.[19] Pada babak kedua, Micky van de Ven melakukan gerak akrobatik untuk menghalau bola menjauhi garis gawang dari tandukan Rasmus Højlund, sementara penjaga gawang Tottenham Hotspur Guglielmo Vicario juga melakukan penyelamatan ke sisi kiri gawang dari tendangan pemain pengganti Alejandro Garnacho dan tandukan Luke Shaw. Setelah tujuh menit waktu tambahan, Tottenham Hotspur mempertahankan keunggulan 1–0 dan meraih gelar untuk pertama kali dalam 17 tahun.[20]
Tim "tuan rumah" (untuk tujuan administratif) telah ditentukan sebelumnya yaitu pemenang semifinal 1 (Tottenham Hotspur).
Pemain Terbaik: Cristian Romero (Tottenham Hotspur)[1]
Asisten wasit:[2] Robert Kempter (Jerman) Christian Dietz (Jerman) Wasit keempat:[2] Maurizio Mariani (Italia) Asisten wasit cadangan:[2] Daniele Bindoni (Italia) Asisten wasit video:[2] Bastian Dankert (Jerman) Pembantu asisten wasit video:[2] Benjamin Brand (Jerman) Pendukung asisten wasit video:[2] Carlos del Cerro Grande (Spanyol)
Peraturan pertandingan
Tottenham Hotspur meraih gelar pertama sejak memenangkan Piala Liga Inggris 2007–2008 dan gelar Eropa pertama sejak menjuarai Piala UEFA 1983–1984.[22] Kepala pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou menjadi pelatih asal Australia pertama dan pelatih pertama yang berasal dari asosiasi negara bukan anggota CONMEBOL dan UEFA yang meraih gelar Eropa. Setelah memenangkan Kejuaraan Klub OFC 1999 bersama South Melbourne, ia menjadi pelatih pertama yang meraih gelar antarklub kontinental di Eropa dan di luar Eropa sejak Marcello Lippi, yang memenangkan Liga Champions UEFA 1995–1996 dan Liga Champions AFC 2013. Kapten Tottenham Hotspur dan tim nasional Korea Selatan Son Heung-min menjadi kapten pemenang kompetisi Eropa pertama yang berasal dari kawasan Asia-Pasifik.
Ini merupakan kali kedua Manchester United gagal mencetak skor di final kompetisi besar Eropa (setelah kalah 2–0 oleh Barcelona di final Liga Champions UEFA 2009) dan kali ketiga dalam pertandingan penentuan gelar Eropa (juga kalah 1–0 oleh Lazio di Piala Super UEFA 1999). Dengan kekalahan ini, Manchester United gagal lolos ke Piala Champions Eropa/Liga Champions UEFA dalam dua musim berturut-turut untuk pertama kali sejak 1992 dan juga gagal ke kompetisi Eropa untuk kedua kali sejak 1990 (juga pada 2014–2015). Ini juga merupakan pertama kalinya Manchester United kalah empat kali melawan Tottenham Hotspur pada musim yang sama. Mereka kalah lima kali dalam enam pertemuan terakhir antara kedua tim, dengan kemenangan terakhir Manchester United atas Tottenham Hotspur terjadi pada bulan Oktober 2022 hingga pertandingan final ini. Mereka juga gagal mengalahkan Tottenham Hotspur di luar stadion kandang Old Trafford sejak kemenangan 3–0 pada bulan Oktober 2021.[16] Selain itu, Manchester United gagal mengalahkan atau menyingkirkan sesama klub Inggris di kompetisi Eropa sejak mengalahkan Chelsea dengan skor 1–0 di laga tandang dan 2–1 di laga kandang (3–1 secara agregat) di babak perempat final Liga Champions UEFA 2010–2011. Manchester United kini telah kalah pada empat dari lima final kompetisi utama Eropa terakhir yang mereka ikuti, tidak pernah kalah dalam empat final pertama sejak 1968 hingga 2008. Satu-satunya kemenangan mereka di final kompetisi Eropa dari tahun 2009 hingga 2025 adalah final Liga Eropa UEFA 2017.