Balinale atau Festival Film Internasional Balinale (Inggris: Balinale, Bali International Film Festival) merupakan festival film internasional yang diselenggarakan di Bali.[1] Balinale memberikan kesempatan kepada sutradara Indonesia untuk menampilkan karya mereka kepada khalayak global.[2] Selain itu, festival ini juga menawarkan budaya dan lokasi bagi sutradara internasional sebagai tempat produksi film mereka.[2] Melalui ajang tahunan tersebut sejumlah lokasi di Indonesia telah menjadi tempat pengambilan gambar untuk beberapa film Holywood, di antaranya Eat Pray Love karya Ryan Murphy, Born To Be Wild karya David Lickley, Savages karya Oliver Stone dan Alex Cross karya Rob Cohen.[3]
Sejarah
Festival ini didirikan pada tahun 2007 dan adalah sebuah organisasi non profit dan non pemerintah.[1] Balinale mempunyai visi untuk mengundang sutradara dari luar negeri untuk memutar film mereka di Indonesia dan juga mengenalkan keindahan alam serta budaya Indonesia.[4] Balinale juga bekerja untuk mengembangkan pemahaman dan penghormatan terhadap kebebasan berekspresi, hak asasi manusia dan hak kekayaan intelektual serta mendorong rasa hormat lintas budaya dan toleransi melalui lokakarya, seminar dan festival film.[2] Festival yang diselenggrakan di pulau Bali ini dikenal secara internasional dalam hal kualitas dan keberagaman.[1] Balinale berafiliasi dengan Motion Picture Association, Asia Pacific Screen Awards (Brisbane, Australia), ASEAN International Film Festival & Awards (Kuching, Malaysia), Asian Film Commissions Network dan pada tahun 2014 didukung oleh American Film Showcase and Sundance Institute's Film Forward.[1]
Tim festival
- Deborah Gabinetti - Pendiri
Pada tahun 1990-an Deborah Gabinetti pindah dari New York ke Jakarta dan pada tahun 1998 ia pindah ke Bali untuk membantu beberapa produksi dari televisi asing.[5] Ia merupakan pendiri Bali Film Center (BFC).[6]. Sebagai pendiri BFC ia berperan dalam membangun promosi film internasional kepada perusahaan produksi asing.[6] Sebelum di BFC ia pernah bekerja di CNN International, Discovery Channel dan TNT Cartoon Network.[6]
Perkembangan Balinale
Pada penyelenggraan Balinale yang pertama ini ditampilkan film dokumenter, film dokumenter nasional geografis dan film pendek. Film dokumenter yang ditampilkan adalahThe Korowai, The Una, The Asmat, The Masuane, The Togutil, Sourceress of Dillah dan Aku Ingin Menciummu Sekali Saja.[7] Film dokumenter nasional geografis terdiri dari film Strange Days on Planet Earth, Invaders, The One Degree Factor, Predators, Trouble Waters, The Other Half dan The Red Kebaya.[7] Film pendek terdiri dari film Rita-A True Himalayan Adventure, 100% Sari, The Yunnan Great Rivers Expedition, Churning The Sea of Time, The Lost Suitcase, Serambi dan film dari lokakarya film independen Indonesia.[7]
Pada tahun ini Balinale menampilkan 40 film dari 20 negara yang diputar di lima tempat berbeda.[8] Pada festival tersebut terdapat film yang membahas isu-isu budaya dan lingkungan, seperti Taking Root-the Vision of Wangari Maathai, El Viaje de la Nonna dan Perempuan Punya Cerita.[8] Ada juga film Charlie Chaplin Return to Bali (terdiri dari The Gold Rush, Charlie-The Life and Art of Charlie Chaplin Documentary dan Charlie Revisit Bali-Footage of Charlie's Visit to Bali).[8] Selain itu, terdapat film anak-anak, seperti The Children of Bulerrby Village dan The Brothers Lion Heart.[9]
Pada tahun ini terdapat 25 film dari 12 negara yang ditampilkan, terdiri dari film pendek, film panjang dan film dokumenter.[10] Balinale 2009 dibuka dengan memutar film Australia yang berjudul Mary and Max karya Adam Elliot dan ditutup dengan film animasi anak Indonesia yang berjudul Meraih Mimpi karya Nia Dinata.[10] Selain itu ada juga film Inglourious Basterds karya Quentin Tarantino, Valentino-The Last Emperor karya Matt Tyrnauer dan Drupadi karya Riri Riza.[10]
Pada tahun ini terdapat 30 film dari 12 negara yang ditampilkan.[11] Pada pembukaan festival ini diputar film Eat Pray Love yang diperankan oleh Julia Roberts dan Javier Bardem. Selain itu terdapat film Poetry karya Chang Dong Lee, Animal Kingdom karya David Michod, Made in India karya Rebecca Haimowitz dan Vaishali Sinha serta Sang Pemimpi karya Riri Riza.[12]
Balinale tahun ini menampilkan 26 film yang terdiri dari film dokumenter, film panjang, film keluarga dan film pendek.[13][14] Beberapa film yang diputar dan menjadi pemenang adalah Catatan Harian Si Boy karya Putrama Tuta, Bali-Island of The Dogs karya Dean Allan Tolhurst, Billy T-Te Movie karya Ian Mune dan Day in Day Out karya Carl Valiquet.[13]
Pada tahun ini terdapat 35 film dari 13 negara yang ditampilkan.[15] Beberapa film yang diputar dan menjadi pemenang pada festival tahun ini adalah The Lovely Man (film panjang), Ochre and Ink (film dokumenter) dan Luminaris (film pendek).[16]
Balinale tahun ini menampilkan 60 film dari 20 negara yang terdiri dari film pendek, film dokumenter dan film independen.[15] Beberapa film yang diputar dan menjadi pemenang adalah film Air Mata Terakhir Bunda (film panjang terbaik), 9 Summers 10 Autumns (juara umum), Go Grandriders (film dokumenter terbaik) dan Linear (film pendek terbaik).[17]
Referensi