Ende Gelände 2019 adalah aksi besar-besaran berupa tuntutan keadilan iklim yang terjadi di pertambangan batu lignit Rhenish yang terletak di pegunungan lignit di Kölner Bucht, wilayah jarang penduduk di bagian barat daya Nordrhein-Westfalen, Jerman. Aksi damai ini menuntut untuk tidak memakai lagi bahan bakar fosil yang dipakai oleh perusahaan pembangkit listrik RWE berupa batu bara.[1]
Latar belakang
Pada Januari 2019, Komisi untuk Pertumbuhan, Perubahan Struktural dan Ketenagakerjaan Jerman mengeluarkan laporan akhir yang berisi tentang rencana atas penghapusan sepenuhnya batu bara sebagai sumber pembangkit listrik pada tahun 2038. Hans Joachim Schellnhuber, ilmuwan sekaligus komisaris badan tersebut, mengkritik berbagai organisasi lingkungan yang belum cukup memadai untuk berkontribusi dalam pencegahan pemanasan global yang telah mencapai titik kritis yang sangat sulit untuk dipulihkan.[2] Pada bulan Februari, laporan perlindungan iklim 2018 terbit, yang menjelaskan tentang Jerman telah kehilangan target perlindungan iklim yang pada tahun 2020.[3]
Pada Kamis, 20 Juni 2019, kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa membatalkan kebijakan netralitas CO2 pada 2050, karena delegasi Polandia, Hungaria dan Ceko keberatan dengan itu.[4] Gerakan iklim kaum muda Jumat untuk Masa Depan Jerman (FFFD) melakukan aksi unjuk rasa untuk perlindungan iklim di Aachen pada 21 Juni 2019, yang terdiri dari 40.000 orang dari 17 negara.[5]