Stadion Feijenoord (pelafalan [ˌstaːdijɔɱ ˈfɛiənoːrt]), lebih dikenal dengan julukannya De Kuip (pelafalan [də ˈkœyp]), yang berarti "Bak Mandi"),[1] adalah sebuah stadion di Rotterdam, Belanda. Stadion ini selesai dibangun pada tahun 1937. Namanya diambil dari distrik Feijenoord di Rotterdam, serta dari klub dengan nama yang sama (meskipun nama klubnya diinternasionalkan menjadi Feyenoord pada tahun 1973).
Kapasitas awal stadion adalah 64.000 penonton. Pada tahun 1949, kapasitasnya diperluas menjadi 69.000, dan pada tahun 1994 stadion ini diubah menjadi stadion dengan tempat duduk penuh berkapasitas 51.117 kursi. Pada tahun 1999, dilakukan restorasi besar-besaran dan renovasi interior sebelum digunakan sebagai salah satu venue dalam turnamen UEFA Euro 2000, meskipun kapasitasnya tidak banyak berubah.
Nama stadion ini dieja dengan beberapa cara. Pemilik resminya terdaftar di Kamar Dagang Belanda (Kamer van Koophandel)[2] sebagai "Stadion Feijenoord N.V." (dengan "ij"). Ejaan ini juga digunakan di situs resmi stadion. Namun, di tempat-tempat lain seperti arsip kota Rotterdam, kop surat resmi, dan di atas pintu masuk sisi Olympia, digunakan ejaan dengan huruf "y": Stadion Feyenoord.
Para suporter fanatik Feyenoord, yang dikenal sebagai Feyenoordlegioen, sudah sejak lama menyebut stadion ini dengan penuh cinta sebagai "De Voetbaltempel" (Kuil Sepak Bola) — kadang ditambah dengan frasa "aan de Maas" (mengacu pada letaknya di dekat sungai Maas).
Leen van Zandvliet, presiden Feyenoord pada tahun 1930-an, mencetuskan ide untuk membangun stadion yang benar-benar baru, berbeda dari yang lain di benua Eropa, dengan dua tingkat tribun yang menggantung bebas tanpa halangan pandangan apa pun. Contoh-contoh stadion pada masa itu adalah Highbury, di mana tribun barat dan timur baru saja dibangun dengan dua tingkat, dan Yankee Stadium di New York. Johannes Brinkman dan Leendert van der Vlugt, arsitek terkenal dari pabrik Van Nelle di Rotterdam, diminta untuk merancang stadion dari kaca, beton, dan baja — material murah pada masa itu. Stadion ini ikut dibiayai oleh miliarder Daniël George van Beuningen, yang meraup kekayaan selama Perang Dunia I dengan mengekspor batu bara dari Jerman ke Britania Raya melalui Belanda yang netral.
Pada masa Perang Dunia II, stadion ini nyaris dibongkar untuk dijadikan besi tua oleh penjajah Jerman. Setelah perang usai, kapasitas stadion diperluas pada tahun 1949; lampu stadion ditambahkan pada tahun 1958. Pada 29 Oktober 1991, De Kuip dinyatakan sebagai salah satu bangunan bersejarah di Rotterdam.[3] Pada tahun 1994, stadion ini direnovasi besar-besaran ke bentuknya yang sekarang:[3] seluruh tribun dilengkapi tempat duduk, dan atap diperluas untuk menutupi seluruh area tempat duduk. Sebuah bangunan tambahan juga dibangun untuk keperluan komersial Feyenoord, yang juga menampung sebuah restoran dan museum bernama The Home of History.[4]
Artikel bertopik stadion ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.