Pada tahun 1900, saat ia masih berusia 18 tahun, Chi Zhuse ikut kelas katekisasi agar bisa dibaptis menjadi anggota Gereja. Di tahun itu juga, meletus gerakan pemberontakan anti Barat atau “Pemberontakan Boxer” di Tiongkok. Karena imannya, Santo Chi Zushe ditangkap oleh para pemberontak Boxer. Ia diseret ke alun-alun kota, dianiaya dan dicincang sampai mati.[1]