Bagaimana rasanya lari terluka tapi berakhir di mulut buaya?
Tragedi mengerikan terjadi sekitar 78 tahun yang lalu. Tragedi itu adalah pembantaian tentara Jepang di Pulau Ramree oleh reptil raksasa seberat ratusan kilogram.
Pembantaian tersebut merupakan serangan buaya paling mematikan terhadap manusia yang tercatat dalam Guinness Book of World Records.
1945 adalah tahun berakhirnya invasi Kekaisaran Jepang ke Asia. Tentara Jepang diserang oleh pasukan Sekutu dengan kekuatan penuh.
Pulau Ramree terletak di Pantai Selatan Burma, Myanmar. Jepang menduduki pulau itu pada tahun 1942 dan mengalahkan angkatan laut Inggris. Namun, Inggris menyerang lagi dan mencoba merebut kembali Ramree dan pulau terdekat Cheduba.
Setelah serangan berdarah namun menang melawan Jepang, pasukan Inggris memaksa hampir 1.000 tentara musuh masuk ke rawa bakau sepanjang 16 kilometer.
Sayangnya, pasukan Jepang masuk ke tempat yang salah. Rawa bakau di Pulau Ramree adalah rumah bagi buaya air asin yang jumlahnya tidak diketahui.
Buaya ini adalah pembunuh reptil terbesar di dunia. Hewan prasejarah ini dapat tumbuh hingga sepanjang 6 meter dan beratnya lebih dari 907 kilogram dalam beberapa kasus.
Sementara buaya air asin raksasa langka, spesies berukuran sedang dapat dengan cepat membunuh manusia.
Dengan kondisi tentara Jepang yang terluka dan sakit saat melintasi rawa, mereka langsung ditangkap buaya saat terjatuh di belakang hutan bakau. Buaya ganas ini tiba-tiba muncul entah dari mana dan langsung menyeret korbannya ke bawah air.

Sebanyak 1000 tentara Jepang ketakutan di rawa bakau Ramree. Sekitar 500 dari mereka berhasil melarikan diri dari rawa bakau dengan 20 di antaranya diambil kembali oleh pasukan Inggris. 500 sisanya dikatakan tidak pernah berhasil keluar dari rawa.
Beberapa bulan setelah tragedi itu, pasukan militer khusus melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi.
Investigasi menemukan korban setiap tiga meter di rawa. Selain itu, sekitar 24 persen air di rawa bakau Ramree mengandung darah manusia. Dipastikan korban penyerangan buaya tersebut adalah tentara Jepang.
Kejadian ini kemudian tercatat dalam Guinness Book of World Records sebagai serangan paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah.
Sumber: merdeka.com
333