Boros kata[1] adalah penggunaan kata yang berlebihan dalam tulisan atau ujaran. Menghindari boros kata penting untuk menghasilkan kalimat yang efektif dan mudah dipahami. Lawan dari boros kata adalah hemat kata, yang menekankan penggunaan kata yang tepat dan ringkas .[2][3]
Purwadarminta pernah berpendapat tentang keborosan kata:[4]
Penuturan yang ringkas pada umumnya kuat dan tegas. Penuturan yang luas karena banyak kata-katanya yang mubazir biasanya lemah dan kabur. Demikianlah pada umumnya. Karena itu maka kalimat yang sudah jelas dan terang dengan empat kata, misalnya, jangan dikatakan dengan lima atau enam kata.
Boros kata sering disinonimkan dengan kalimat tidak efektif, kalimat mubazir, mubazir kata,[5] kalimat bertele-tele atau kalimat berbelit-belit.
Beberapa contoh pemborosan kata:[3]
Contoh dalam kata-kata yang sering bersanding tetapi sebenarnya merupakan pemborosan kata:[6]