Anicius Manlius Severinus Boethius adalah seorang filsufRomawi.[1] Ia lahir di kota Roma sekitar tahun 480.[1] Boethius pernah menjabat sebagai seorang pejabat tinggi di bawah pemerintahan KaisarTheodoric.[2] Ia dituduh sebagai pengkhianat lalu dibuang ke tempat pengasingan.[2] Akhirnya, Boethius dihukum mati pada tahun 525.[1][2]
Pemikiran Boethius memiliki pengaruh penting terhadap filsafat pada akhir era Filsafat Klasik dan juga awal masa Abad Pertengahan.[1] Selain itu, terjemahan dan komentar Boethius terhadap karya-karya Aristoteles juga amat memengaruhi seluruh sejarah filsafat setelahnya.[1] Karya Boethius yang paling terkenal berjudul "Tentang Penghiburan dari Filsafat" yang ditulis sewaktu ia dalam pembuangan.[2] Isi karya tersebut adalah refleksi terhadap hakikat kebahagiaan manusia, serta mengenai masalah kejahatan.[1] Selain itu, karya itu juga mendiskusikan tema-tema seperti takdir, kesempatan, kehendak bebas manusia, dan sebagainya.[1]
Karya
Bidang matematika
De arithmetica (On Arithmetic, c. 500–506) adapted translation of the Introductionis Arithmeticae by Nicomachus of Gerasa (c. 160 – c. 220).
De musica (On Music, probably composed after the De arithmetica), based on a lost work by Nicomachus of Gerasa and on Ptolemy’s Harmonica.
Possibly a treatise on geometry, extant only in fragments[3]
Bidang logika
A) Terjemahan
Dialogi in Porphyrium a Victorini translati: Porphyry’s Isagoge
In Isagogen Porphyrii commenta (two commentaries, the first based on a translation by Marius Victorinus, (c. 504–509); the second based on Boethius’ own translation (after 510).
In Categorias Aristotelis (c. 510)
In librum Aristotelis de interpretatione Commentaria minora (c. 513–16)
In librum Aristotelis de interpretatione Commentaria majora (c. 513–16)
Scholia in Aristotelis Analytica Priora (translations from other Greek Commentators) (c. 520–23)
Commentaria in Topica Ciceronis (incomplete: the end the sixth book and the seventh are missing)
Makalah asli
De divisione (515–520?)
De syllogismo cathegorico (505–506)
Introductio ad syllogismos cathegoricos (c. 523)
De hypotheticis syllogismis
De topicis differentiis (c. 522–23)
Opuscola Sacra (theological Treatises)
De Trinitate (c. 520–21)
Utrum Pater et Filius et Spiritus Sanctus de divinitate substantialiter praedicentur (Whether Father and Son and Holy Spirit are Substantially Predicated of the Divinity)
Quomodo substantiae in eo quod sint bonae sint cum non sint substantialia bona (How Substances are Good in that they Exist, when They are not Substantially Good)
De fide Catholica
Contra Eutychen et Nestorium (Against Eutyches and Nestorius)
Utrum Pater et filius et Spiritus Sanctus de divinitale substantialiter praedicentur – "Apakah Bapa, Putra, dan Roh Kudus secara substansial dipredikasi Ilahi"[6]
Quomodo substantiae
De fide catholica - mengenai iman Katolik
Contra Eutychen et Nestorium – "Melawan Eutyches dan Nestorius," dari sekitar tahun 513
"Roda Boethius" ("The Boethian Wheel") adalah sebuah model untuk keyakinan Boethius bahwa sejarah adalah suatu roda,[8] yang sering digunakan Boethius dalam tulisannya Consolation. Model ini sangat populer di sepanjang Abad Pertengahan, dan masih sering terlihat sampai sekarang. Pada waktu roda itu berputar, mereka yang mempunyai kuasa dan kekayaan akan berubah menjadi debu; orang-orang dapat bangkit dari kemiskinan dan kelaparan menjadi orang besar, sementara orang-orang besar akan jatuh dengan perputaran roda itu. Pada Abad Pertengahan banyak digambarkan dalam relik-relik seni yang melukiskan kebangkitan dan kejatuhan manusia. Pemerian "Roda Boethius" dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan Abad Pertengahan dari Romance of the Rose sampai Chaucer.[9]
Penghormatan
Boethius diakui sebagai martir bagi iman Katolik oleh Roman Martyrology. Upacaranya diadakan di Pavia dan di gereja 'Church of Santa Maria' di Portico di Roma. Hari peringatannya adalah 23 Oktober.[10] Ia dinyatakan sebagai santo oleh Sacred Congregation of Rites pada tahun 1883, dan Paus Benedict XVI menjelaskan relevansi Boethius terhadap pengajaran Kristen modern dengan menghubungkan ajarannya dengan pemahaman kehendak Ilahi (Providence).[11][12]
^ abcdefg(Inggris) Scott MacDonald. 1999. "Boethius, Anicius Manlius Severinus". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 878-879. London: Cambridge University Press.
^ abcd(Indonesia) P.A. van der Weij. 2000. Filsuf-Filsuf Besar tentang Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 71-76.
^Folkerts, Menso, ed. (1970). Boethius’ Geometrie II. Ein mathematisches Lehrbuch des Mittelalters. Wiesbaden: Franz Steiner.
^Boethius, Anicius Manlius Severinus. Consolation of Philosophy. Translated by W. V. Cooper.London: J.M. Dent and Company, 1902.
Chadwick, Henry (1981). Boethius, the Consolations of Music, Logic, Theology, and Philosophy. Oxford: Clarendon Press. ISBN0-19-826549-2. OCLC8533668.
Colish, Marcia L. (2002). Medieval Foundations of the Western Intellectual Tradition, 400-1400. New Haven: Yale University Press. ISBN0-300-07852-8. OCLC185694056.
Magee, John (1989). Boethius on Signification and Mind. Leiden: Brill. ISBN9-0040-9096-7.
Marenbon, John (2009). The Cambridge Companion to Boethius. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN0-52-187266-9.
Suto, Taki (2011). Boethius on Mind, Grammar and Logic. A Study of Boethius' Commentaries on Peri Hermeneias. Cambridge: Brill. ISBN978-9004214187.
Westfall, Joseph (2008). "Boethius: Kierkegaard and The Consolation". Dalam Stewart, Jon. Kierkegaard and the Patristic and Medieval Traditions. Ashgate. hlm. 207–222. ISBN9780754663911.
Pustaka tambahan
Boethius, Anicius Manlius Severinus (1926), trans., H. F. Stewart, E. K. Rand, and "I. T.". The Theological Tractates and The Consolation of Philosophy. Cambridge, MA: Harvard, Loeb Classical Library, parallel text.