Bibir aseupan ada yang diwengku ada pula yang tidak. Selain untuk memasak nasi, sering pula digunakan untuk mengukus macam-macam makanan.[2] Aseupan selalu berpasangan dengan seeng.[2]Nasi tumpeng bentuknya mengikuti aseupan, karena dikukus dengan menggunakan aseupan.[2]
^ abcd[Tim Peneliti Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat.2000. Kebudayaan Masyarakat Sunda di Kabupaten Lebak Jawa Barat. Bandung: CV. MANFADA UTAMA kaca 103]
^ abcdAyip Rosidi, spk.(2000) Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia dan Budaya.Jakarta: Pustaka Jaya kaca 65]