Arkhilokhos (/ɑːrˈkɪləkəs/; bahasa Yunani: Ἀρχίλοχος; skt. 680 – skt. 645 SM)[nb 1] merupakan seorang penyair Lira Yunani dari pulau Paros di masa Arkais. Ia dikenal dengan penggunaan meter-meter puitis yang serbaguna dan inovatif, dan merupakan yang paling awal.[1][2]
Para ilmuwan Iskandariyah memasukannya ke dalam daftar kanonis penyair iambik mereka, bersama dengan Semonides dan Hipponax,[3] namun para komentator kuno juga mencatat Tyrtaeus dan Kallinos sebagai penemu Elegi.[4] Para kritikus modern sering mencirikannnya hanya sebagai seorang penyair lira.[5] Meskipun ia masih hidup di masa lalu, ia dihormati oleh orang-orang Yunani kuno sebagai salah satu penulis mereka yang paling cemerlang, yang dapat disebutkan di dalam nafas yang sama seperti Homeros dan Hesiodos,[6] dan ia juga disensor oleh mereka sebagai tipikal penyair yang disalahkan[7]—faktor ini bahkan konon mendorong tunangan dan ayahandanya bunuh diri. Ia menampilkan dirinya sebagai orang yang sedikit ilusi, atau dalam keanggunan berikut, di mana bagian terbaik dari keberanian:
Ἀσπίδι μὲν Σαΐων τις ἀγάλλεται, ἥν παρὰ θάμνῳ ἔντος ἀμώμητον κάλλιπον οὐκ ἐθέλων· αὐτὸν δ' ἔκ μ' ἐσάωσα· τί μοι μέλει ἀσπὶς ἐκείνη; Ἐρρέτω· ἐξαῦτις κτήσομαι οὐ κακίω.[8]
Salah satu suku Saian (suku Trakia) sekarang di perisai yang aku buang Tanpa rela dekat semak, karena itu sangat bagus, Tapi setidaknya aku berhasil melepaskan diri. Mengapa aku harus merawat perisai itu? Biarkan saja. Lain kali aku akan menemukan yang lain tidak lebih buruk lagi.
Arkhilokhos banyak ditiru sampai zaman Romawi dan tiga penyair ternama lainnya kemudian menuntut telah membuang perisai mereka—Alkaios, Anakreon dan Horatius.[9]
ARCHILOCHUS BELOVED PAROS documentary by Yannis Tritsibidas and specialists interviews http://www.tritsibidas.gr/en/index.php?option=com_content&view=article&id=42&catid=1&Itemid=11