Anwaar-ul-Haq Kakar (bahasa Urdu: انوار الحق کاکڑ; bahasa Pashtun: انوار الحق کاکړ; lahir 15 Mei 1971) adalah seorang politikus Pakistan. Ia pernah menjabat sebagai perdana menteri sementara Pakistan dari 14 Agustus 2023 hingga 4 Maret 2024, ketika Presiden Arif Alvi membubarkan Majelis Nasional.[2] Penunjukannya disepakati oleh perdana menteri sebelumnya Shehbaz Sharif dan pemimpin oposisi Raja Riaz Ahma. Tujuan utama dari pemerintahannya ialah untuk mengawasi pemilihan umum yang harus diadakan dalam waktu 90 hari sejak pembubaran majelis rendah, di samping menghadapi krisis ekonomi dan politik di negara tersebut.[3]
Sebelum menjabat sebagai perdana menteri sementara, Anwaar merupakan anggota Senat dari tahun 2018 dan juru bicara pemerintah Balochistan. Selain itu, ia merupakan salah satu pendiri Partai Balochistan Awami.[4]
Kehidupan awal
Kakar lahir pada tanggal 15 Mei 1971 di Killa Saifullah, sebuah distrik di Balochistan yang berbatasan dengan Afganistan, dari keluarga Pashtun kelas menengah.[5]
Ia menerima pendidikan dasar dari Sekolah St. Francis, Quetta dan kemudian mendaftar di Perguruan Tinggi Kadet Kohat tetapi kembali ke ibu kota provinsi Balochistan setelah kematian ayahnya.[6] Ia meraih gelar Master di bidang Ilmu Politik dan Sosiologi dari Universitas Balochistan.[7] Setelah menyelesaikan pendidikannya di Pakistan, ia pergi ke Inggris untuk mendapatkan gelar sarjana hukum di Universitas London, namun kembali tanpa menyelesaikan studinya.[5] Ia fasih berbahasa Inggris, Urdu, Persia, Pashto, Balochi dan Brahvi.[7]
Karier
Kakar memulai kariernya sebagai seorang guru di sebuah sekolah di kota asalnya.[8] Ia secara resmi masuk ke dunia politik pada tahun 2006 ketika ia bergabung dengan Liga Muslim Pakistan Quaid-e-Azam (PML-Q). Pada tahun 2015, ia ditunjuk sebagai juru bicara pemerintahan Balochistan karena dukungan vokalnya terhadap aksi militer di provinsi tersebut.[9]
Pada tahun 2018, ia terpilih menjadi Senator sebagai kandidat independen untuk kursi umum dari Balochistan pada pemilihan Senat Pakistan tahun 2018. Ditahun yang sama, ia menjadi salah seorang yang merancang terbentuknya Partai Balochistan Awami yang kemudian memenangkan pemilihan umum provinsi.[10]
Pada tahun 2023, ia diajukan oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan pemimpin oposisi Raja Riaz Ahma untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Sementara. Penunjukannya disetujui oleh Presiden Arif Alvi dan ia diambil sumpahnya pada hari kemerdekaan Pakistan ke-76, 14 Agustus 2023.[11] Di waktu yang sama, ia mengundurkan diri dari Senat.[12]
Referensi