Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Abdurraheem Green (nama lahir Anthony Vatswaf Galvin Green; 1962) adalah seorang mualaf berkebangsaan Inggris yang dikenal oleh komunitas Muslim dalam kegiatannya di bidang dakwah, baik di televisi secara formal maupun dalam konteks informal seperti menjadi pembicara dalam Speakers Corner Hyde Park.[1][2][3][4][5] Ia adalah presenter di Peace TV[6] dan merupakan pimpinan iERA, yaitu Islamic Education & Research Academy.[7][8] Ia beberapa kali mengisi kuliah di lembaga dan universitas di Inggris[9] maupun di negara-negara lain.[10][11]
Awal Kehidupan
Green lahir di Dar es Salaam, Tanzania. Ayahnya dulu seorang administrator kolonial di Kerajaan Inggris[12] dan ibunya merupakan seorang Polandia.[13] Ayahnya seorang agnostik sedangkan ibunya pemeluk Katolik Roma. Green dibesarkan dalam kepercayaan Katolik Roma sejak berumur belia.[12] Ia pernah bersekolah di sebuah keuskupan Katolik Roma di Yorkshire di utara Inggris.[14] Yaitu, sebuah sekolah boarding Katolik Roma Monastik,St. Martin’s Ampleforth di Kastil Gilling, dan kemudian Ampleforth College. Ketika ia berumur 11 tahun, ayahnya bekerja di Kairo sehingga Abdur Raheempergi ke sana untuk tinggal selama liburan musim panas. Ia mempelajari sejarah di Universitas London, tetapi tidak menyelesaikan gelarnya karena kekecewaan yang tumbuh dengan apa yang ia anggap sebagai pengajaran Eurosentris dari sistem pendidikan Inggris.[15]
Pindah ke Islam
Ketika usianya belia, Green mulai bertanya-tanya mengenai keyakinannya terhadap Katolik Roma. Selama ia tinggal di di Mesir, banyak hal menarik yang dilihatnya. Satu contoh soal konsep materialisme. Dalam masyarakat Barat, orang tua banyak mengajari anak-anaknya soal kebahagiaan yang identik dengan kekayaan. Green mengaku kagum dengan kehidupan masyarakat Mesir. Dimana ia tidak melihat kekayaan identik dengan kebahagiaan.[16] Namun demikian, pada usia 19 tahun ia menyatakan akan tetap mempertahannya keyakinannya, meskipun ia tidak benar-benar meyakininya. Ia juga mengikuti ajaran Buddha selama hampir tiga tahun,[17] tetapi tidak pernah secara formal mengakuinya. Pada tahun 1987, Green pertama kali mulai tertarik terhadap Islam, dan membuatnya mendapatkan sebuah Al-Qur’an yang ia beli dan membacanya saat naik kereta api yang melintasi Sungai Thames menuju Stasiun Victoria.[18] Ia menyatakan masuk Islam pada tahun 1988.[12][19]
Kehidupan Pribadi
Green memiliki sepuluh orang anak. Ia memiliki dua orang istri, sehingga ia ditanya dalam sebuah wawancara apakah hukum Inggris melarang bigami (beristri dua). Green menjawab: “Ya. Beberapa orang Inggris pun bigami. Tetapi bagi mereka yang mempraktikkannya dapat melindungi pernikahan kedua di bawah ketentuan “common law wives” (istri hukum biasa). Dengan ketentuan ini anak-anak dari pernikahan seperti itu sah dan istri dapat mewarisi properti.[15]
Kontroversi
Pada tahun 2005, Green dilarang naik dalam penerbangan persinggahan di Brisbane karena dia muncul dalam “daftar siaga gerakan” dari pemerintah Australia. Hal itu terjadi atas pandangan ekstrim atas Islam. Beberapa umat Muslim Australia berpendapat bahwa pemerintah Australia telah melampaui batas dengan menghentikan seorang laki-laki yang mereka klaim sekarang memiliki pandangan moderat.[20]
Pada bulan Oktober 2011, Green dilarang untuk memberikan kuliah terjadwal di Universitas Concordia di Kanada setelah muncul kekhawatiran terhadap penyataan bahwa ia diduga membuat tentang bagaimana pria dapat memperlakukan istri mereka.[21] Pada Juli 2012, Green dilarang dari stadion Emirates, Arsenal F.C.[22][23] Pada bulan Mei 2014, Telegraph melaporkan bahwa iERA, tempat yang dipimpin oleh Green, sedang diperiksa oleh Charity Comission “atas tuduhan bahwa para pemimpinnya mempromosikan anti Semitisme.”[24][25][26]